SINGARAJA– Sebanyak 880 orang siswa lulusan sekolah dasar diarahkan melanjutkan ke sekolah swasta atau sekolah khusus agama.
Penyebabnya daya tampung sekolah negeri di Buleleng sangat terbatas. Sehingga ratusan siswa SD harus melanjutkan pendidikan mereka ke sekolah-sekolah tersebut.
Hal itu terungkap saat Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng melakukan sosialisasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Hotel Bali Taman, Senin pagi (24/5).
Saat pertemuan terungkap, pada tahun ajaran 2021/2022 akan ada 11.472 orang lulusan sekolah dasar.
Sementara daya tampung SMP negeri di Kabupaten Buleleng hanya 10.592 kursi. Praktis ada kekurangan 880 kursi lagi.
Bila dicermati, siswa-siswa yang berdomisili di Kecamatan Buleleng, tak perlu khawatir tak mendapat SMP Negeri.
Sebab daya tampung sekolah mencapai 2.528 kursi. Sementara jumlah lulusan hanya sebanyak 2.373 orang.
Justru di wilayah Kecamatan Seririt, Gerokgak, dan Sukasada yang akan mengalami kekurangan kursi sekolah negeri.
Di Kecamatan Seririt diperkirakan masih butuh 249 kursi, Kecamatan Gerokgak kekurangan 308 kursi, dan Kecamatan Sukasada kekurangan 343 kursi.
Kepala Disdikpora Buleleng Made Astika mengatakan, kekurangan kursi itu akan ditangani oleh SMP swasta. Sehingga siswa-siswa itu nantinya akan ditampung di SMP swasta.
Entah itu yang ada di wilayahnya masing-masing, atau di Kecamatan Buleleng.
Astika juga menyebut, siswa-siswa itu kemungkinan akan beralih ke sekolah agama.
“Kalau kami lihat kultur masyarakat di Seririt dan Gerokgak itu, lulus SD, anaknya masuk madrasah. Ada yang masuk pondok pesantren. Meski data di atas kertas daya tampung SMP negeri kurang, selama ini toh selalu tertangani semua,” kata Astika.
Ia pun menyebut antusiasme masyarakat menyekolahkan anaknya ke sekolah swasta mulai meningkat. Beberapa sekolah swasta bahkan sudah membuka gelombang penerimaan siswa sejak awal Mei 2021 lalu.
“Sekolah negeri kan baru buka pertengahan Juni. Tapi SMP swasta itu sudah mulai promosi, malah sudah buka jalur pendaftaran. Itu kan artinya antusias masyarakat daftar ke sana tinggi. Jadi kami rasa itu tidak akan masalah,” tukas Astika.