28.7 C
Denpasar
Sunday, April 2, 2023

Debit Air Sangat Terbatas, Perumda dapat Tambahan

 

SINGARAJA– Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Hita Buleleng mendapat tambahan debit dari sejumlah titik. Tambahan debit itu diyakini akan membuat pasokan air yang dikelola Perumda Tirta Hita menjadi lebih optimal.

 

Catatan Jawa Pos Radar Bali, saat ini kapasitas produksi air minum Perumda Tirta Hita sebanyak 786 liter per detik. Dalam waktu dekat, Perumda akan mendapat tambahan debit air sebanyak 40 liter per detik. Suplai tambahan itu berasal dari SPAM Tinga-Tinga, SPAM Banyualit, SPAM Bila, serta SPAM Burana.

 

Dirut Perumda Tirta Hita, Made Lestariana mengatakan, debit sebanyak itu sebenarnya jauh di atas angka ideal. Menurut Lestariana kebutuhan debit air minum di Buleleng hanya sebanyak 650 liter per detik.

Baca Juga:  TANPA CALO! Koster Berani Bayar Rp26,5 Juta Per Are Tanah Proyek PKB

 

Ia mengatakan, pihaknya sengaja menambah produksi air bersih. Sebab manajemen harus memperhitungkan kondisi beban puncak serta potensi penurunan produksi pada musim kemarau. “Biasanya pas musim kemarau itu debit kita turun antara 17-20 persen. Makanya harus dilakukan langkah antisipasi,” kata Lestariana.

 

Selain itu, kata Lestariana, tak seluruh daerah layanan mendapat suplai air maksimal. Contohnya pelanggan yang ada di wilayah Busungbiu. Mereka belum mendapat jaminan suplai air bersih secara kontinu. Sebab suplai debit air sangat terbatas. Sehingga manajemen memberikan kompensasi keringanan tarif, ketimbang wilayah lainnya.

 

“Kami masih ada kendala topografi dan bentang alam. Sehingga tidak semua daerah layanan bisa kami layani secara optimal. Terutama yang di wilayah perbukitan. Kalau yang di wilayah hilir, cakupan layanan kami sudah maksimal dengan waktu pelayanan 23 jam,” tukasnya.

Baca Juga:  Tiga Kandidat Mendaftar dan Berebut Desa Adat Beraset Ratusan Miliaran

 

Sekadar diketahui, saat ini jumlah pelanggan Perumda Air Minum Tirta hita mencapai 58.500 sambungan. Dari puluhan ribu pelanggan itu, sebanyak 52.164 sambungan atau 89,1 persen di antaranya merupakan pelanggan rumah tangga.

 



 

SINGARAJA– Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Hita Buleleng mendapat tambahan debit dari sejumlah titik. Tambahan debit itu diyakini akan membuat pasokan air yang dikelola Perumda Tirta Hita menjadi lebih optimal.

 

Catatan Jawa Pos Radar Bali, saat ini kapasitas produksi air minum Perumda Tirta Hita sebanyak 786 liter per detik. Dalam waktu dekat, Perumda akan mendapat tambahan debit air sebanyak 40 liter per detik. Suplai tambahan itu berasal dari SPAM Tinga-Tinga, SPAM Banyualit, SPAM Bila, serta SPAM Burana.

 

Dirut Perumda Tirta Hita, Made Lestariana mengatakan, debit sebanyak itu sebenarnya jauh di atas angka ideal. Menurut Lestariana kebutuhan debit air minum di Buleleng hanya sebanyak 650 liter per detik.

Baca Juga:  Tender Proyek, Pemerintah Klaim Hemat Rp 24 Miliar

 

Ia mengatakan, pihaknya sengaja menambah produksi air bersih. Sebab manajemen harus memperhitungkan kondisi beban puncak serta potensi penurunan produksi pada musim kemarau. “Biasanya pas musim kemarau itu debit kita turun antara 17-20 persen. Makanya harus dilakukan langkah antisipasi,” kata Lestariana.

 

Selain itu, kata Lestariana, tak seluruh daerah layanan mendapat suplai air maksimal. Contohnya pelanggan yang ada di wilayah Busungbiu. Mereka belum mendapat jaminan suplai air bersih secara kontinu. Sebab suplai debit air sangat terbatas. Sehingga manajemen memberikan kompensasi keringanan tarif, ketimbang wilayah lainnya.

 

“Kami masih ada kendala topografi dan bentang alam. Sehingga tidak semua daerah layanan bisa kami layani secara optimal. Terutama yang di wilayah perbukitan. Kalau yang di wilayah hilir, cakupan layanan kami sudah maksimal dengan waktu pelayanan 23 jam,” tukasnya.

Baca Juga:  Terbongkar, Puluhan Ribu Warga Mampu di Buleleng Salahgunakan KIS

 

Sekadar diketahui, saat ini jumlah pelanggan Perumda Air Minum Tirta hita mencapai 58.500 sambungan. Dari puluhan ribu pelanggan itu, sebanyak 52.164 sambungan atau 89,1 persen di antaranya merupakan pelanggan rumah tangga.

 


Artikel Terkait

Most Read


Artikel Terbaru