GIANYAR – Saat ini Kabupaten Gianyar telah memiliki 103 unit bank sampah yang tersebar di 7 kecamatan di Kabupaten Gianyar. Keberadaan bank sampah, setidaknya bisa mengurangi menggagalkann pengiriman sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Temesi.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gianyar, Ni Made Mirnawati.
“Bank sampah di Gianyar mampu menekan pengiriman sampah ke TPA Temesi hampir128 ton per hari,” jelasnya.
Diungkapkannya, selain 103 bank sampah unit, Gianyar telah memiliki 2 bank sampah induk. Bank sampah ini diantaranya, sudah disiapkan di Kelurahan Beng, Kecamatan Gianyar dan Desa Melinggih, Kecamatan Payangan. Untuk pengelolaannya dalam wadah yayasan.
Mirnawati menjelaskan Pemkab Gianyar terus mendorong terbentuknya bank sampah di setiap desa. Bahkan, secara bertahap setiap Banjar di Gianyar memiliki bank sampah.
Ia memaparkan sampah bukan saja menjadi permasalahan yang harus diselesaikan pemerintah. Seluruh komponen masyarakat diharapkan bahu membahu mengelola sampah dan memperhatikan kebersihan lingkungan.
Lebih lanjut Mirnawati mengatakan saat ini keberadaan 103 bank sampah unit ini berada di tingkat desa maupun di tingkat Banjar. Bank sampah unit ini juga sudah ada di sekolah.
Menurutnya, keberadaan bank sampah ini diyakini akan mampu mengurangi jumlah volume sampah dan bernilai ekonomis untuk masyarakat. “Guna melestarikan lingkungan, masyarakat mesti sadar pentingnya keseriusan dalam mengelola sampah,” pintanya.
Ia mencontohkan Desa Adat Pengosekan, Kecamatan Ubud, telah memiliki bank sampah dan telah diresmikan pengoperasian beberapa hari yang lalu. Dengan bank sampah Persik, masyarakat Desa Adat Pengosekan bisa menangani sampah di lingkungan secara optimal.
Dia menambahkan desa dan banjar yang lain mesti ikut terdorong untuk mengelola sampahnya sendiri.
“DLH akan kontinyu turun melakukan kegiatan pembinaan sebagai pedoman mengelola bank sampah,” pungkasnya.