AMLAPURA- Para peternak ayam petelur di Karangasem kembali dihadapkan situasi yang sulit.
Hal ini menyusul dengan merosot kembali harga telur di pasaran.
Harga telur yang sebelumnya dibandrol Rp 48.000 untuk satu trai telor kualitas super kini turun menjadi Rp. 27.000 per trainya.
Salah satunya seperti diakui seorang peternak ayam petelur asal Desa Pesedahan, Manggis, Karangasem, I Nyoman Sumadi.
Menurutnya, dengan terjun bebasnya harga telur membuat banyak peternak merugi.
Para peternak ayam petelur merugi karena antara harga jual dengan biaya yang dikeluarkan untuk pakan dan perawatan ayam petelur tak sebanding. “Saya saat ini masih pelihara sekitar 20 ribu ekor ayam petelur. Sehari menghasilkan telur sekitar 15 ribu butir,” ujarnya Kamis (27/1).
Jika dirupiahkan dengan harga telur Rp 900 per butir, maka mendapat penghasilan Rp 13.500.000.
Sedangkan untuk pakan perharinya sekitar 2,5 ton dengan estimasi harga Rp 15.800.000 Sumadi mengaku merugi Rp 3.300.000 per hari.
“Itu belum termasuk obat, vaksin, air, listrik dan tenaga kerjanya,” kata Sumadi.
Sumadi berharap pemerintah hadir untuk mengawasi harga telur di pasaran serta menjaga kestabilan harga pakannya juga.