25.4 C
Denpasar
Saturday, June 10, 2023

Bakalan Bonsai asal Nusa Penida Booming, Harga Tembus Puluhan Juta

SEMARAPURA– Sejumlah tren bermunculan di tengah sulitnya perekonomian masyarakat akibat pandemi Covid-19.

Bahkan tren yang muncul tergolong menguras kantong. Di antara tren mengoleksi tanaman hias yang harganya bisa mencapai puluhan juta rupiah seperti bonsai.

Siapa sangka Kecamatan Nusa Penida yang dulunya lebih dikenal dengan pertanian rumput laut, dan pariwisatanya, ternyata juga menyimpan cukup banyak bakalan bonsai yang saat pandemi Covid-19 menjadi tren koleksi masyarakat.

Tentunya hal itu dilihat sebagai peluang promosi pariwisata Nusa Penida yang tidak luput dari dampak Covid-19.

Himpunan Penggiat Pariwisata Nusa Penida (HPPNP) menggelar Nusa Penida Bonsai Festival 2022 di Lapangan Umum Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung mulai Sabtu (22/1)-Jumat (28/1).

Baca Juga:  Inginkan Pembangunan Bali yang Selaras Antara Sekala dan Niskala

Festival bonsai yang digelar pertama kali di Nusa Penida itu bertujuan untuk membangkitkan lagi gerah pencinta bonsai di Nusa Penida pada utamanya.

Mengingat Nusa Penida ternyata menyimpan cukup banyak bakalan bonsai, terutamanya untuk jenis bonsai santigi.

“Ada sebanyak 139 bonsai yang diikutkan dalam festival ini. Semoga ke depan kegiatan Nusa Penida Bonsai Festival ini semakin berkembang,” ujar Ketua Panitia I Putu Gede Suka Widana, Jumat kemarin (28/1).

Sementara itu Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta yang menyempatkan hadir dalam festival tersebut kemarin menyambut baik kegiatan tersebut. Pihaknya pun mengaku akan mendata seluruh festival yang ada di Klungkung.

Sehingga nantinya dapat dibuat menjadi kalender event Kabupaten Klungkung yang nantinya bisa dibiayai secara permanen atau setiap tahunnya.

Baca Juga:  Jelang Piodalan, Penyeberangan ke Nusa Penida Naik, Ingatkan Prokes

“Saya sangat apresiasi kegiatan pameran bonsai ini, kedepan akan digabungkan menjadi kalender event Kabupaten Klungkung,” katanya.

Melihat bakalan bonsai cukup banyak ditemukan di Nusa Penida, pihaknya berharap dapat melihat ini sebagai peluang usaha baru.

Yang mana target pasarnya tidak hanya pencinta bonsai namun juga hotel atau penginapan. “Dan kami berharap hal itu juga dapat menjadi dorongan masyarakat Nusa Penida untuk terus menjaga alam,” tandasnya. 



SEMARAPURA– Sejumlah tren bermunculan di tengah sulitnya perekonomian masyarakat akibat pandemi Covid-19.

Bahkan tren yang muncul tergolong menguras kantong. Di antara tren mengoleksi tanaman hias yang harganya bisa mencapai puluhan juta rupiah seperti bonsai.

Siapa sangka Kecamatan Nusa Penida yang dulunya lebih dikenal dengan pertanian rumput laut, dan pariwisatanya, ternyata juga menyimpan cukup banyak bakalan bonsai yang saat pandemi Covid-19 menjadi tren koleksi masyarakat.

Tentunya hal itu dilihat sebagai peluang promosi pariwisata Nusa Penida yang tidak luput dari dampak Covid-19.

Himpunan Penggiat Pariwisata Nusa Penida (HPPNP) menggelar Nusa Penida Bonsai Festival 2022 di Lapangan Umum Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung mulai Sabtu (22/1)-Jumat (28/1).

Baca Juga:  Ketika Penggunaan Nopol Palsu Marak di Bali: Rental Motor di Nusa Penida pun Kena Semprot

Festival bonsai yang digelar pertama kali di Nusa Penida itu bertujuan untuk membangkitkan lagi gerah pencinta bonsai di Nusa Penida pada utamanya.

Mengingat Nusa Penida ternyata menyimpan cukup banyak bakalan bonsai, terutamanya untuk jenis bonsai santigi.

“Ada sebanyak 139 bonsai yang diikutkan dalam festival ini. Semoga ke depan kegiatan Nusa Penida Bonsai Festival ini semakin berkembang,” ujar Ketua Panitia I Putu Gede Suka Widana, Jumat kemarin (28/1).

Sementara itu Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta yang menyempatkan hadir dalam festival tersebut kemarin menyambut baik kegiatan tersebut. Pihaknya pun mengaku akan mendata seluruh festival yang ada di Klungkung.

Sehingga nantinya dapat dibuat menjadi kalender event Kabupaten Klungkung yang nantinya bisa dibiayai secara permanen atau setiap tahunnya.

Baca Juga:  Wisatawan Asing Mulai Dipungut Retribusi, Nusa Penida Terancam Krodit

“Saya sangat apresiasi kegiatan pameran bonsai ini, kedepan akan digabungkan menjadi kalender event Kabupaten Klungkung,” katanya.

Melihat bakalan bonsai cukup banyak ditemukan di Nusa Penida, pihaknya berharap dapat melihat ini sebagai peluang usaha baru.

Yang mana target pasarnya tidak hanya pencinta bonsai namun juga hotel atau penginapan. “Dan kami berharap hal itu juga dapat menjadi dorongan masyarakat Nusa Penida untuk terus menjaga alam,” tandasnya. 


Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru