25.4 C
Denpasar
Tuesday, June 6, 2023

Bank Dunia Temui Gubernur Koster di Jaya Sabha

DENPASAR, Radar Bali – World Bank Group melalui Kepala Perwakilan Indonesia dan Timor Leste, Satu Kahkonen mendatangi Gubernur Bali, Wayan Koster, Rabu Buda Wage, Menail (29/3/2023) di Jaya Sabha, Denpasar.

Ini dalam rangka menindaklanjuti hasil pertemuan internasional Gubernur Bali dengan Global Director, Infrastructure Finance, PPPs & Guarantees Global Practice, World Bank, Imad N. Fakhoury di Gedung World Bank Group, Washington, D.C. Amerika Serikat.

Satu Kahkonen didampingi Operations Manager, Indonesia dan Timor Leste, Bolormaa Amgaabazar ke Jayasabha menunjukkan Gubernur Koster memiliki magnet kuat penarik lembaga internasional sekelas bank dunia guna mempercepat pembangunan Bali dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali.

Khususnya di bidang sistem pertanian organik, Bali mandiri rnergi bersih, kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB), pembatasan timbulan sampah plastik sekali pakai, dan pengelolaan sampah berbasis sumber.

Dalam pertemuan itu, Gubernur Bali didampingi oleh Kadis Perhubungan Provinsi Bali, IGW Samsi Gunarta, Wakil Ketua Tim Percepatan Kereta Api Bali, Michael F. Umbas, Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali, Trisno Nugroho, Direktur Utama Bank BPD Bali, Nyoman Sudharma, Direktur Utama PT Jamkrida Bali Mandara (JBM), I Ketut Widiana Karya, dan Kelompok Ahli Gubernur Bali.

Satu Kahkonen menyatakan kedatangannya ke Jayasabha bertujuan untuk mengetahui lebih detail terkait beberapa hal.

1) Bantuan yang diinginkan Pemerintah Provinsi Bali kepada Bank Dunia; 2) Menanyakan keinginan Pemerintah Provinsi Bali mengenai sektor apa saja yang mau dieksplore untuk bisa dibantu oleh World Bank Group;

3) Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) dan Program MassTransit; 4) Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber; 5) Sektor Pertanian melalui Sistem Pertanian Organik; dan 6) Bali Mandiri Energi dengan Energi Bersih melalui penerapan Energi Baru Terbarukan.

Baca Juga:  Menang di MA, Koster Minta Pemda Lain Ikuti Jejaknya dan Tak Takut

Gubernur Koster menjelaskan ada beberapa program prioritas Pemprov Bali berkaitan dengan infrastruktur dan transportasi ramah lingkungan sejalan dengan kebijakan Bali Mandiri Energi dengan Energi Bersih dan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB), sehingga terwujudnya transportasi yang ramah lingkungan.

Ada juga program yang sedang dirancang ialah Kereta Api LRT. Dari program tersebut, ada pula program yang belum terakomodir yakni Jalan Lingkar Bali atau Kereta Lingkar Bali, Pelabuhan dan Dermaga untuk mendukung pertumbuhan perekonomian dan pariwisata di Bali.

“Itu yang menjadi prioritas dan saya berharap kepada Bank Dunia bisa mensupport program ini, seperti halnya Jalan By Pass dari Gianyar ke Kusamba, Klungkung mendapat bantuan hibah dari Australia.

Jadi, program yang sangat-sangat prioritas tersebut ingin saya lanjutkan menjadi program infrastruktur keliling Bali,” kata Gubernur Koster.

Koster menambahkan, bahwa Bali memiliki wilayah yang kecil dengan 1 kota dan 8 kabupaten, sebenarnya tidak menginginkan program MassTransit untuk Kota Denpasar dan Kabupaten Badung saja.

Namun sebenarnya memerlukan transportasi yang mengkoneksi semua kabupaten/kota di Bali. Hal ini bertujuan untuk mengatasi kemacetan yang bersumber di Denpasar dan di Badung akibat banyaknya pekerja yang datang dari luar Denpasar dan Badung seperti Jembrana, Buleleng, hingga Karangasem. Mereka bekerja di sini dan terpaksa tinggal di Denpasar dan di Badung.

“Jadi yang kami perlukan sebenarnya adalah transportasi yang mengkoneksi semua Kabupaten/Kota di Bali,” jelas Gubernur Koster.

Satu Kahkonen menjawab pernyataan Gubernur Bali dan menyampaikan bahwa untuk program Kereta Api LRT sedang diproses dan menunggu fase 2 dari hasil feasibility study.

Jadi program Kereta Api LRT ini sejatinya sudah dilaksanakan oleh World Bank Group di beberapa kota lain.

Baca Juga:  Karena Peduli, Dua Minggu Sekali bagi Sembako

“Apabila nanti setelah feasibility study menunjukkan hasil yang memungkinkan dan cocok dengan skema yang dimiliki oleh Wolrd Bank Group, kemungkinan kami Bank Dunia bisa mensupport Bali.

Terlebih lagi nanti team transport World Bank akan melakukan assessment untuk menguji perencanaan tersebut agar berjalan.

Jadi, Bank Dunia berkomitmen mendukung program MassTransit untuk mendukung Bapak Gubernur Bali wujudkan Bali Net Zero Emissions (NZE).

Karena saya baru mengerti, kenapa Bapak Gubernur ingin melakukan pemerataan pembangunan di Bali, karena transportasi ini akan membantu mengurangi kepadatan transportasi di Denpasar.

Untuk itu, sekali lagi Bank Dunia akan siap membantu Pemerintah Provinsi Bali, dan saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Wayan Koster yang telah menunjukkan kesiapan dengan melakukan komunikasi ke Menteri Bappenas, Menteri Perhubungan, dan Menteri PUPR,” ungkap Satu Kahkonen.

Untuk Program Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber, Gubernur Bali menyampaikan terima kasih kepada Bank Dunia yang sebelumnya sudah membantu 3 TPST di Denpasar melalui Kementerian Bappenas, dan kini TPST tersebut sudah beroperasi.

“Ini program yang Saya rancang bersama Menteri Bappenas, Bapak Suharso Monoarfa dan ini merupakan program yang pertama kali terwujud berkat sinergi Bank Dunia.

Mudah – mudahan di program prioritas daerah berikutnya Bank Dunia kembali dapat memfasilitasinya melalui Kementerian Bappenas,” kata Gubernur jebolan ITB ini seraya menyampaikan akan mendorong pembangunan TPST di kabupaten lain.

Lebih lanjut, Satu Kahkonen juga merespons program-program prioritas Pemprov Bali yang diperjuangkan Gubernur Koster. (adv/ken)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 



DENPASAR, Radar Bali – World Bank Group melalui Kepala Perwakilan Indonesia dan Timor Leste, Satu Kahkonen mendatangi Gubernur Bali, Wayan Koster, Rabu Buda Wage, Menail (29/3/2023) di Jaya Sabha, Denpasar.

Ini dalam rangka menindaklanjuti hasil pertemuan internasional Gubernur Bali dengan Global Director, Infrastructure Finance, PPPs & Guarantees Global Practice, World Bank, Imad N. Fakhoury di Gedung World Bank Group, Washington, D.C. Amerika Serikat.

Satu Kahkonen didampingi Operations Manager, Indonesia dan Timor Leste, Bolormaa Amgaabazar ke Jayasabha menunjukkan Gubernur Koster memiliki magnet kuat penarik lembaga internasional sekelas bank dunia guna mempercepat pembangunan Bali dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali.

Khususnya di bidang sistem pertanian organik, Bali mandiri rnergi bersih, kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB), pembatasan timbulan sampah plastik sekali pakai, dan pengelolaan sampah berbasis sumber.

Dalam pertemuan itu, Gubernur Bali didampingi oleh Kadis Perhubungan Provinsi Bali, IGW Samsi Gunarta, Wakil Ketua Tim Percepatan Kereta Api Bali, Michael F. Umbas, Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali, Trisno Nugroho, Direktur Utama Bank BPD Bali, Nyoman Sudharma, Direktur Utama PT Jamkrida Bali Mandara (JBM), I Ketut Widiana Karya, dan Kelompok Ahli Gubernur Bali.

Satu Kahkonen menyatakan kedatangannya ke Jayasabha bertujuan untuk mengetahui lebih detail terkait beberapa hal.

1) Bantuan yang diinginkan Pemerintah Provinsi Bali kepada Bank Dunia; 2) Menanyakan keinginan Pemerintah Provinsi Bali mengenai sektor apa saja yang mau dieksplore untuk bisa dibantu oleh World Bank Group;

3) Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) dan Program MassTransit; 4) Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber; 5) Sektor Pertanian melalui Sistem Pertanian Organik; dan 6) Bali Mandiri Energi dengan Energi Bersih melalui penerapan Energi Baru Terbarukan.

Baca Juga:  Amor Ring Acintya…Diduga Sakit, Pencari SIM Meninggal Mendadak

Gubernur Koster menjelaskan ada beberapa program prioritas Pemprov Bali berkaitan dengan infrastruktur dan transportasi ramah lingkungan sejalan dengan kebijakan Bali Mandiri Energi dengan Energi Bersih dan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB), sehingga terwujudnya transportasi yang ramah lingkungan.

Ada juga program yang sedang dirancang ialah Kereta Api LRT. Dari program tersebut, ada pula program yang belum terakomodir yakni Jalan Lingkar Bali atau Kereta Lingkar Bali, Pelabuhan dan Dermaga untuk mendukung pertumbuhan perekonomian dan pariwisata di Bali.

“Itu yang menjadi prioritas dan saya berharap kepada Bank Dunia bisa mensupport program ini, seperti halnya Jalan By Pass dari Gianyar ke Kusamba, Klungkung mendapat bantuan hibah dari Australia.

Jadi, program yang sangat-sangat prioritas tersebut ingin saya lanjutkan menjadi program infrastruktur keliling Bali,” kata Gubernur Koster.

Koster menambahkan, bahwa Bali memiliki wilayah yang kecil dengan 1 kota dan 8 kabupaten, sebenarnya tidak menginginkan program MassTransit untuk Kota Denpasar dan Kabupaten Badung saja.

Namun sebenarnya memerlukan transportasi yang mengkoneksi semua kabupaten/kota di Bali. Hal ini bertujuan untuk mengatasi kemacetan yang bersumber di Denpasar dan di Badung akibat banyaknya pekerja yang datang dari luar Denpasar dan Badung seperti Jembrana, Buleleng, hingga Karangasem. Mereka bekerja di sini dan terpaksa tinggal di Denpasar dan di Badung.

“Jadi yang kami perlukan sebenarnya adalah transportasi yang mengkoneksi semua Kabupaten/Kota di Bali,” jelas Gubernur Koster.

Satu Kahkonen menjawab pernyataan Gubernur Bali dan menyampaikan bahwa untuk program Kereta Api LRT sedang diproses dan menunggu fase 2 dari hasil feasibility study.

Jadi program Kereta Api LRT ini sejatinya sudah dilaksanakan oleh World Bank Group di beberapa kota lain.

Baca Juga:  Momen Berbagi di Peringatan Hari Jadi Prodi Ilmu Komunikasi UHN

“Apabila nanti setelah feasibility study menunjukkan hasil yang memungkinkan dan cocok dengan skema yang dimiliki oleh Wolrd Bank Group, kemungkinan kami Bank Dunia bisa mensupport Bali.

Terlebih lagi nanti team transport World Bank akan melakukan assessment untuk menguji perencanaan tersebut agar berjalan.

Jadi, Bank Dunia berkomitmen mendukung program MassTransit untuk mendukung Bapak Gubernur Bali wujudkan Bali Net Zero Emissions (NZE).

Karena saya baru mengerti, kenapa Bapak Gubernur ingin melakukan pemerataan pembangunan di Bali, karena transportasi ini akan membantu mengurangi kepadatan transportasi di Denpasar.

Untuk itu, sekali lagi Bank Dunia akan siap membantu Pemerintah Provinsi Bali, dan saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Wayan Koster yang telah menunjukkan kesiapan dengan melakukan komunikasi ke Menteri Bappenas, Menteri Perhubungan, dan Menteri PUPR,” ungkap Satu Kahkonen.

Untuk Program Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber, Gubernur Bali menyampaikan terima kasih kepada Bank Dunia yang sebelumnya sudah membantu 3 TPST di Denpasar melalui Kementerian Bappenas, dan kini TPST tersebut sudah beroperasi.

“Ini program yang Saya rancang bersama Menteri Bappenas, Bapak Suharso Monoarfa dan ini merupakan program yang pertama kali terwujud berkat sinergi Bank Dunia.

Mudah – mudahan di program prioritas daerah berikutnya Bank Dunia kembali dapat memfasilitasinya melalui Kementerian Bappenas,” kata Gubernur jebolan ITB ini seraya menyampaikan akan mendorong pembangunan TPST di kabupaten lain.

Lebih lanjut, Satu Kahkonen juga merespons program-program prioritas Pemprov Bali yang diperjuangkan Gubernur Koster. (adv/ken)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru