25.4 C
Denpasar
Saturday, June 3, 2023

Turun ke Desa, Relawan Sudirta Kembali‘’Door to Door’’Berikan Santunan

KRISIS ekonomi akibat dampak pandemi Covid-19 yang berkepanjangan membuat kehidupan masyarakat, khususnya di Bali banyak yang terpuruk.

 

Untungnya, meski dilanda krisis, masih ada dari sebagian tokoh masyarakat, pengusaha, pejabat, dan sebagian wakil rakyat yang dermawan untuk terketuk hati membantu masyarakat yang terdampak.

 

Salah satunya seperti yang dilakukan Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Dapil Provinsi Bali I Wayan Sudirta SH.

 

Melalui tim relawan Sudirta dan ranting partai serta tokoh masyarakat di tingkat desa, Sudirta menggelar aksi ‘door to door’ secara periodik dengan menyambangi penyandang disabilitas di Bali. Seperti apa?

 

 

DIDIK D.PRAPTONO, Denpasar

 

SEPERTI aksi sosial sebelumnya, tim relawan Sudirta terus bergerilnya mencari masyarakat yang membutuhkan uluran tangan.

 

Kali ini, pria yang merupakan advokat senior asal Desa Pitpit, Karangasem, Bali ini kembali menyusuri perkampungan penduduk untuk menyampaikan tali kasih.

 

Daerah yang kini disasar Wayan Sudirta yakni di Desa Yehembang Kangin dan Yehembang Kauh Kecamatan Mendoyo dan Desa Manistutu Kecamatan Melaya.

 

Seperti aksi sebelumnya, tim relawan dari wakil kepala Badan Pendidikan dan Latihan Pusat DPP PDI Perjuangan, ini menyerahkan sumbangan berupa beras dan dana punia sebagai tali kasih kepada penyandang disabilitas yang kondisinya sangat terpuruk di masa pandemi Covid-19 ini.

 

Kegiatan socsal dari tim relawan Sudirta ini digelar dari sejak 23 Juli-3 Agustus 2021 mendatang.

Baca Juga:  Elemen Masyarakat Bali Sepakat Dukung Jokowi Bersihkan Ormas Radikal

 

Seperti diketahui, sejak sebelum pandemi Covid-19 merebak, Sudirta yang juga menjabat sebagai wakil ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali telah menyerahkan sekitar 13, 586 ton beras di berbagai desa di 9 (Sembilan) kabupaten/kota di Bali.

 

Sumbangan beras kepada mayarakat kurang mampu, itu diserahkan dalam rentang waktu antara 2019-2020.

 

Sementara itu, saat penyerahan bantuan bagi penyandang disabilitas di wilayah Jembrana, tim relawan Sudirta diwakili Made Rai Wirata, SH.

 

Bantuan diantaranya diserahkan kepada penyandang disabilitas Putu Agus Wiarsana, 13, di Banjar Penyaringan, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo.

 

Saat menyampaikan bantuan dan tali asih, potret memprihatinkan terekam dalam kehidupan remaja berkebutuhan khusus ini.

 

Selain dirawat sang kakek karena orangtuanya bekerja mencari nafkah. Putu Wiarsana yang berkebutuhan khusus dan super-aktif serta tidak bisa mengontrol diri ini harus hidup di balik pagar besi.

 

“Hiburannya hanya pesawat televisi yang ada di tembok,”terang Wirata, Kamis (29/7).

 

Selain Wiarsana, di tempat lain, relawan Sudirta juga menemui pasangan suami istri (Pasutri) Nyoman Landrat. Pasutri berusia 75 tahun yang tinggal di Desa Penyaringan ini harus hidup dengan kondisi memprihatinkan.

 

Memprihatinkan karena, kedua pasutri renta ini lumpuh di dua dipan berbeda dalam satu kamar.

 

Sedangkan anaknya yang bekerja serabutan, mengatakan sudah 5 tahun lebih orangtuanya mengalami kelumpuhan, dan terapinya sangat terbatas, karena kendala biaya.

 

Baca Juga:  Diminta Orang Tua Rajin Sekolah, Pelajar SMA Tertangkap Curi HP

Kemudian, warga penyandang disabilitas lainnya ditemukan di Banjar Kemoning, Desa Manistutu, Kecamatan Melaya,

 

Di desa ini, relawan Sudirta menyambangi kediaman Nyoman Wersi 50, yang mengalami lumpuh sejak 5 tahun lalu.

 

Wersi hanya bisa duduk di kursi roda, masih bisa berkomunikasi dan bercerita, tapi tidak mampu mengerjakan apapun.

 

Kemudian di Banjar YehBuah, Desa Penyaringan, relawan menyambangi Putu Wahyu Suntari, 14, penderita‘’stunting’’ sejak balita.

 

“Kami secara peiodeik akan terus mengagendakan untuk mendata dan mencari para penyandang disabilitas. Untuk masa kunjungan antara Juli-Agustus 2021 sudah kami agendakan,”terang Wirata.

 

Adapun imbuh Wirata, para penyandang disabilitas itu diantaranya Kadek Wartawan, 50, yang kedua lututnya tidak bisa ditekuk, dan seluruh kegiatan dilakukan dengan tubuh tegak.

 

Ada Luh Kardi di Banjar Penyaringan, Desa Penyaringan, yang kaki kirinya diamputasi karena mengidap diabetes akut; dan Putu Widarma, 60, yang lumpuh setelah struk karena tubuhnya kelebihan berat, di Desa Penyaringan.

‘’Walaupun bingkisan ini nilainya kecil, kami selaku tim relawan mewakili Pak Wayan Sudirta berharap agar bantuan atau sumbangsih dari beliau bisa meringankan sedikit beban di masa pandemi dan situasi ekonomi yang sangat sulit ini,’’ ujar Made Rai Wirata.

 

Terakhir, imbuh Wirata, selaku perawakilan tim Relawan Sudirta, pihaknya menyebut jika bingkisan bagi para penyandang disabilitas ini ditargetkan bisa menyasar antara 500-1000 orang penyandang di seluruh Bali dalam setiap tahunnya.(*)

 



KRISIS ekonomi akibat dampak pandemi Covid-19 yang berkepanjangan membuat kehidupan masyarakat, khususnya di Bali banyak yang terpuruk.

 

Untungnya, meski dilanda krisis, masih ada dari sebagian tokoh masyarakat, pengusaha, pejabat, dan sebagian wakil rakyat yang dermawan untuk terketuk hati membantu masyarakat yang terdampak.

 

Salah satunya seperti yang dilakukan Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Dapil Provinsi Bali I Wayan Sudirta SH.

 

Melalui tim relawan Sudirta dan ranting partai serta tokoh masyarakat di tingkat desa, Sudirta menggelar aksi ‘door to door’ secara periodik dengan menyambangi penyandang disabilitas di Bali. Seperti apa?

 

 

DIDIK D.PRAPTONO, Denpasar

 

SEPERTI aksi sosial sebelumnya, tim relawan Sudirta terus bergerilnya mencari masyarakat yang membutuhkan uluran tangan.

 

Kali ini, pria yang merupakan advokat senior asal Desa Pitpit, Karangasem, Bali ini kembali menyusuri perkampungan penduduk untuk menyampaikan tali kasih.

 

Daerah yang kini disasar Wayan Sudirta yakni di Desa Yehembang Kangin dan Yehembang Kauh Kecamatan Mendoyo dan Desa Manistutu Kecamatan Melaya.

 

Seperti aksi sebelumnya, tim relawan dari wakil kepala Badan Pendidikan dan Latihan Pusat DPP PDI Perjuangan, ini menyerahkan sumbangan berupa beras dan dana punia sebagai tali kasih kepada penyandang disabilitas yang kondisinya sangat terpuruk di masa pandemi Covid-19 ini.

 

Kegiatan socsal dari tim relawan Sudirta ini digelar dari sejak 23 Juli-3 Agustus 2021 mendatang.

Baca Juga:  Liburkan Siswi Kesurupan, Sekolah Sarankan Korban Dilukat Khusus

 

Seperti diketahui, sejak sebelum pandemi Covid-19 merebak, Sudirta yang juga menjabat sebagai wakil ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali telah menyerahkan sekitar 13, 586 ton beras di berbagai desa di 9 (Sembilan) kabupaten/kota di Bali.

 

Sumbangan beras kepada mayarakat kurang mampu, itu diserahkan dalam rentang waktu antara 2019-2020.

 

Sementara itu, saat penyerahan bantuan bagi penyandang disabilitas di wilayah Jembrana, tim relawan Sudirta diwakili Made Rai Wirata, SH.

 

Bantuan diantaranya diserahkan kepada penyandang disabilitas Putu Agus Wiarsana, 13, di Banjar Penyaringan, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo.

 

Saat menyampaikan bantuan dan tali asih, potret memprihatinkan terekam dalam kehidupan remaja berkebutuhan khusus ini.

 

Selain dirawat sang kakek karena orangtuanya bekerja mencari nafkah. Putu Wiarsana yang berkebutuhan khusus dan super-aktif serta tidak bisa mengontrol diri ini harus hidup di balik pagar besi.

 

“Hiburannya hanya pesawat televisi yang ada di tembok,”terang Wirata, Kamis (29/7).

 

Selain Wiarsana, di tempat lain, relawan Sudirta juga menemui pasangan suami istri (Pasutri) Nyoman Landrat. Pasutri berusia 75 tahun yang tinggal di Desa Penyaringan ini harus hidup dengan kondisi memprihatinkan.

 

Memprihatinkan karena, kedua pasutri renta ini lumpuh di dua dipan berbeda dalam satu kamar.

 

Sedangkan anaknya yang bekerja serabutan, mengatakan sudah 5 tahun lebih orangtuanya mengalami kelumpuhan, dan terapinya sangat terbatas, karena kendala biaya.

 

Baca Juga:  Sudirta "Bakar" Semangat Kader Banteng untuk Menangkan Dana-Dipa

Kemudian, warga penyandang disabilitas lainnya ditemukan di Banjar Kemoning, Desa Manistutu, Kecamatan Melaya,

 

Di desa ini, relawan Sudirta menyambangi kediaman Nyoman Wersi 50, yang mengalami lumpuh sejak 5 tahun lalu.

 

Wersi hanya bisa duduk di kursi roda, masih bisa berkomunikasi dan bercerita, tapi tidak mampu mengerjakan apapun.

 

Kemudian di Banjar YehBuah, Desa Penyaringan, relawan menyambangi Putu Wahyu Suntari, 14, penderita‘’stunting’’ sejak balita.

 

“Kami secara peiodeik akan terus mengagendakan untuk mendata dan mencari para penyandang disabilitas. Untuk masa kunjungan antara Juli-Agustus 2021 sudah kami agendakan,”terang Wirata.

 

Adapun imbuh Wirata, para penyandang disabilitas itu diantaranya Kadek Wartawan, 50, yang kedua lututnya tidak bisa ditekuk, dan seluruh kegiatan dilakukan dengan tubuh tegak.

 

Ada Luh Kardi di Banjar Penyaringan, Desa Penyaringan, yang kaki kirinya diamputasi karena mengidap diabetes akut; dan Putu Widarma, 60, yang lumpuh setelah struk karena tubuhnya kelebihan berat, di Desa Penyaringan.

‘’Walaupun bingkisan ini nilainya kecil, kami selaku tim relawan mewakili Pak Wayan Sudirta berharap agar bantuan atau sumbangsih dari beliau bisa meringankan sedikit beban di masa pandemi dan situasi ekonomi yang sangat sulit ini,’’ ujar Made Rai Wirata.

 

Terakhir, imbuh Wirata, selaku perawakilan tim Relawan Sudirta, pihaknya menyebut jika bingkisan bagi para penyandang disabilitas ini ditargetkan bisa menyasar antara 500-1000 orang penyandang di seluruh Bali dalam setiap tahunnya.(*)

 


Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru