28.7 C
Denpasar
Thursday, June 8, 2023

Manggis Jembrana Rambah Pasar Tiongkok

NEGARA, radarbali.id – Selain komoditi Cokelat Jembrana yang sudah menyentuh pasar dunia, kali ini menyusul komiditi manggis Jembrana hasil kebun pertanian di Jembrana pun berhasil menembus pasar ekspor dunia khususnya ke Tiongkok.

Saat ini sudah 71 ton  manggis produksi pertanian Jembrana yang telah diekspor yang dilepas langsung Bupati Jembrana I Nengah Tamba, di Terminal Negara, Jumat (29/10)

Bupati mengaku berbahagia sekali, karena buah manggis sebagai salah satu komoditi ekspor di Kabupaten Jembrana, berhasil dicangkan dan dilakukan oleh PT. Radja Manggis sejati. ”Kedepannya saya ingin  jangan  hanya mengandalkan pohon yang sudah ada, harus mulai menanam bibit yang baru sehingga nanti bisa ditingkatkan jumlah ekspornya termasuk pangsa pasar juga harus diperluas, tidak  hanya ke Tiongkok. Selain itu komoditi buah-buah yang lain tentu yang  sesuai dengan minat dan kebutuhan pangsa pasar,” jelasnya.

Bupati menyampaikan, ke depan dari sisi sumber daya manusia, bupati juga memberikan apresiasinya sudah banyak tenaga kerja Jembrana khususnya kaum muda yang direkrut dan diberikan pelatihan sehingga tidak perlu merekrut tenaga dari luar lagi. Menurutnya, hal itu adalah bentuk pemberdaan pemuda-pemuda di tengah pandemi Covid-19 juga sebagai momentum dalam memperkenalkan dunia pertanian, sehingga nantinya dapat mencintai dunia pertanian. 

”Kabar yang lebih membanggakan  iayalah, belum satu bulan sudah 2 Milyar lebih uang beredar pada petani di 3 didesa yaitu di Desa Pohsanten, Tegal Cangking dan Brangbang, artinya pertumbuhan ekonomi Jembrana  sudah makin bagus, meskipun ditengah pandemi Covid-19, kita tetap sustainable (berkelanjutan) dan  tetap bertahan dan itu berasal sektor pertanian.Kedepan potensi ini akan terus kita kembangkan, majukan dan suport sepenuhnya, sehingga sesuai dengan cita-cita kita bersama menjadikan  Jembrana sebagai salah satu pengeksport buah manggis terbesar di dunia,” Harapnya.

Baca Juga:  Bupati Tamba Resmikan BUPDA Mart Banjar Creative Space

Sementara itu, Direktur Utama PT Radja Manggis Sejati Jero Tusan menyampaikan keberhasilan menjadikan komoditi buah manggis Jembrana  mampu menembus pasar dunia adalah berkat sinergi yang terjalin dengan baik khsususnya dalam menggali potensi didunia pertanian antara pihak swasta, para kelompok petani dan pemerintah daerah khususnya bupati dan wakil bupati Jembrana. Sampai saat ini belum ada sebulan sudah terdapat 71 ton manggis yang diekspor ke China dan  uang yang beredar pada petani sebanyak Rp. 2 Milyar lebih di 3 tiga tersebut. ”Walaupun ditengah  pandemi Covid-19, kita optimis perekonomian di Jembrana mampu bertumbuh dengan baik khususnya dari sektor pertanian, ” ujarnya.

Selan itu kepada kelompok petani juga terus didorong agar lebih banyak lagi menanam pohon manggis dilahan perkebunan sehingga kedepan mampu meningkatkan jumlah ekspor dan sesuai dengan cita-cita kita bersama menjadikan menjadikan  Jembrana sebagai salah satu pengeksport buah manggis terbesar di dunia. ”Disisi lain, kita juga telah mrekrut dan memberi pelalatihan anak-anak muda Jembrana, sehingga tidak perlu mencari tenaga kerja dari luar, sehingga kedepan kita yakin ingin akan berkelanjutan dan berkembang terus,” imbuhnya.

Selain komoditi buah manggis, pihaknya menuturkan juga akan mengembangkan komoditi buah alpukat cuba yang hari ini juga akan secara langsung ditanam oleh Bupati dan Wakil Bupati serta kelompok petani bertempat Kelompok Tani Hutan (KTH)  Werdhi Wanarta lingkungan Munduk Anyar, Kelurahan Tegal Cangkring  dan di KTH yang lainnya di Kabupaten Jembrana. “Astungkara lagi 2 tahun, ini bisa kita ekspor dari Jembrana dengan nama Alpukat Cuba Jembrana,” pungkasnya.

Baca Juga:  Pengaduan DCS ke KPU Masih Nihil

Terpisah, Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna, menyerahkan bantuan sebanyak 1000 bibit durian dan alpukat kepada subak abian atau kelompok tani sebagai upaya pengembangan dan pemberdayaan holtikultura. Bantuan diserahkan secara simbolis kepada dua kelompok tani di Balai Subak Gunung Sari, Desa Batuagung kabupaten Jembrana, Jumat (29/10).

Bantuan yang diserahkan merupakan tren komoditi yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan pangsa pasar yang menjanjikan. Karena alpukat dan durian merupakan komoditi alternatif yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Selain alpukat dan durian, kedepan juga kita inginkan komoditi lain yang memiliki potensi nilai ekonomi tinggi juga disertakan dalam budidaya.  “Dengan bantuan ini kita harapkan bisa meningkatkan ekonomi masyarakat Jembrana terutama di bidang holtikultura ini,”ujarnya.

 

Disamping itu, keberadaan subak abian atau kelompok tani saat ini yang sebagian besar ditekuni para orang tua, Ipat menginginkan juga peran serta dari anak – anaknya terutama generasi milenial. “Subak abian memiliki peran penting dalam peningkatan ekonomi kelompok maupun keluarga. Jadi generasi muda jangan gengsi dalam kerja mengelola subak abian. Karena seperti setelah ditanam bibit alpukat dan durian ini diperkirakan bisa menghasilkan dalam jangka waktu 4 tahun. Tentu dalam sebuah kelompok akan dinikmati juga oleh anak-anaknya,” jelasnya.

 

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan mengatakan, bantuan bibit tersebut dalam rangka pengembangan dan pemberdayaan holtikultura yang dikelola subak abian atau kelompok tani. “Bantuan yang diserahkan sebanyak 1.000 pohon, terdiri dari 500 bibit alpukat dan 500 bibit durian kepada 10 kelompok yang tersebar di 5 kecamatan di kabupaten Jembrana,” pungkasnya. (rba)



NEGARA, radarbali.id – Selain komoditi Cokelat Jembrana yang sudah menyentuh pasar dunia, kali ini menyusul komiditi manggis Jembrana hasil kebun pertanian di Jembrana pun berhasil menembus pasar ekspor dunia khususnya ke Tiongkok.

Saat ini sudah 71 ton  manggis produksi pertanian Jembrana yang telah diekspor yang dilepas langsung Bupati Jembrana I Nengah Tamba, di Terminal Negara, Jumat (29/10)

Bupati mengaku berbahagia sekali, karena buah manggis sebagai salah satu komoditi ekspor di Kabupaten Jembrana, berhasil dicangkan dan dilakukan oleh PT. Radja Manggis sejati. ”Kedepannya saya ingin  jangan  hanya mengandalkan pohon yang sudah ada, harus mulai menanam bibit yang baru sehingga nanti bisa ditingkatkan jumlah ekspornya termasuk pangsa pasar juga harus diperluas, tidak  hanya ke Tiongkok. Selain itu komoditi buah-buah yang lain tentu yang  sesuai dengan minat dan kebutuhan pangsa pasar,” jelasnya.

Bupati menyampaikan, ke depan dari sisi sumber daya manusia, bupati juga memberikan apresiasinya sudah banyak tenaga kerja Jembrana khususnya kaum muda yang direkrut dan diberikan pelatihan sehingga tidak perlu merekrut tenaga dari luar lagi. Menurutnya, hal itu adalah bentuk pemberdaan pemuda-pemuda di tengah pandemi Covid-19 juga sebagai momentum dalam memperkenalkan dunia pertanian, sehingga nantinya dapat mencintai dunia pertanian. 

”Kabar yang lebih membanggakan  iayalah, belum satu bulan sudah 2 Milyar lebih uang beredar pada petani di 3 didesa yaitu di Desa Pohsanten, Tegal Cangking dan Brangbang, artinya pertumbuhan ekonomi Jembrana  sudah makin bagus, meskipun ditengah pandemi Covid-19, kita tetap sustainable (berkelanjutan) dan  tetap bertahan dan itu berasal sektor pertanian.Kedepan potensi ini akan terus kita kembangkan, majukan dan suport sepenuhnya, sehingga sesuai dengan cita-cita kita bersama menjadikan  Jembrana sebagai salah satu pengeksport buah manggis terbesar di dunia,” Harapnya.

Baca Juga:  Ganja Hampir Satu Kwintal di Jembrana Dimusnahkan

Sementara itu, Direktur Utama PT Radja Manggis Sejati Jero Tusan menyampaikan keberhasilan menjadikan komoditi buah manggis Jembrana  mampu menembus pasar dunia adalah berkat sinergi yang terjalin dengan baik khsususnya dalam menggali potensi didunia pertanian antara pihak swasta, para kelompok petani dan pemerintah daerah khususnya bupati dan wakil bupati Jembrana. Sampai saat ini belum ada sebulan sudah terdapat 71 ton manggis yang diekspor ke China dan  uang yang beredar pada petani sebanyak Rp. 2 Milyar lebih di 3 tiga tersebut. ”Walaupun ditengah  pandemi Covid-19, kita optimis perekonomian di Jembrana mampu bertumbuh dengan baik khususnya dari sektor pertanian, ” ujarnya.

Selan itu kepada kelompok petani juga terus didorong agar lebih banyak lagi menanam pohon manggis dilahan perkebunan sehingga kedepan mampu meningkatkan jumlah ekspor dan sesuai dengan cita-cita kita bersama menjadikan menjadikan  Jembrana sebagai salah satu pengeksport buah manggis terbesar di dunia. ”Disisi lain, kita juga telah mrekrut dan memberi pelalatihan anak-anak muda Jembrana, sehingga tidak perlu mencari tenaga kerja dari luar, sehingga kedepan kita yakin ingin akan berkelanjutan dan berkembang terus,” imbuhnya.

Selain komoditi buah manggis, pihaknya menuturkan juga akan mengembangkan komoditi buah alpukat cuba yang hari ini juga akan secara langsung ditanam oleh Bupati dan Wakil Bupati serta kelompok petani bertempat Kelompok Tani Hutan (KTH)  Werdhi Wanarta lingkungan Munduk Anyar, Kelurahan Tegal Cangkring  dan di KTH yang lainnya di Kabupaten Jembrana. “Astungkara lagi 2 tahun, ini bisa kita ekspor dari Jembrana dengan nama Alpukat Cuba Jembrana,” pungkasnya.

Baca Juga:  Minta-Minta di SPBU, Gepeng Wajah Lama Kembali Diciduk Satpol PP

Terpisah, Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna, menyerahkan bantuan sebanyak 1000 bibit durian dan alpukat kepada subak abian atau kelompok tani sebagai upaya pengembangan dan pemberdayaan holtikultura. Bantuan diserahkan secara simbolis kepada dua kelompok tani di Balai Subak Gunung Sari, Desa Batuagung kabupaten Jembrana, Jumat (29/10).

Bantuan yang diserahkan merupakan tren komoditi yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan pangsa pasar yang menjanjikan. Karena alpukat dan durian merupakan komoditi alternatif yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Selain alpukat dan durian, kedepan juga kita inginkan komoditi lain yang memiliki potensi nilai ekonomi tinggi juga disertakan dalam budidaya.  “Dengan bantuan ini kita harapkan bisa meningkatkan ekonomi masyarakat Jembrana terutama di bidang holtikultura ini,”ujarnya.

 

Disamping itu, keberadaan subak abian atau kelompok tani saat ini yang sebagian besar ditekuni para orang tua, Ipat menginginkan juga peran serta dari anak – anaknya terutama generasi milenial. “Subak abian memiliki peran penting dalam peningkatan ekonomi kelompok maupun keluarga. Jadi generasi muda jangan gengsi dalam kerja mengelola subak abian. Karena seperti setelah ditanam bibit alpukat dan durian ini diperkirakan bisa menghasilkan dalam jangka waktu 4 tahun. Tentu dalam sebuah kelompok akan dinikmati juga oleh anak-anaknya,” jelasnya.

 

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan mengatakan, bantuan bibit tersebut dalam rangka pengembangan dan pemberdayaan holtikultura yang dikelola subak abian atau kelompok tani. “Bantuan yang diserahkan sebanyak 1.000 pohon, terdiri dari 500 bibit alpukat dan 500 bibit durian kepada 10 kelompok yang tersebar di 5 kecamatan di kabupaten Jembrana,” pungkasnya. (rba)


Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru