TABANAN – Teka-teki tewasnya seorang petani I Gusti Putu Sukandia di tengah sawah, Desa Timpag, Kecamatan Kerambitan, Tabanan pada Sabtu sore (28/8) terkuak.
Menurut Kasubag Humas Polres Tabanan Iptu Nyoman Subagia, penyebab kematian berdasarkan hasil olah TKP di lapangan dan keterangan saksi diduga korban mengalami kelelahan saat bekerja di sawah. Pasalnya dari keterangan keluarga, korban sudah sempat sakit.
Dia menjelaskan, hasil pemeriksaan medis dari petugas Puskemas Kerambitan pada tubuh korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan.
“Menurut keterangan dokter korban diduga mengalami kelelahan saat bekerja,” jelas Subagia Minggu (29/8).
Sementara dari keterangan pihak keluarga istri korbanI Gusti Ayu Made Santri bahwa korban dalam keadaan sakit-sakitan. Kemudian korban sempat di rawat di BRSU Tabanan.
“Korban sakit sejak satu bulan yang lalu dan pernah dirawat BRSU Tabanan,” jelasnya.
Dengan adanya kejadian tersebut dari pihak keluarga menerima kematian korban secara wajar karena korban menderita sakit dan tidak mau dilakukan otopsi.
“Untuk jenazah korban sudah berada di rumah duka. Bahkan keluarga korban sudah membuat surat pernyataan untuk menolak melanjutkan ke proses hukum. Keluarga korban sudah menerima kejadian tersebut dengan Ikhlas sebagai musibah,” ungkap Subagia.
Sebelumnya diberitakan, seorang petani bernama I Gusti Putu Sukandia, 30, di Banjar Dinas Delod Peken, Desa Timpag, Kecamatan Kerambitan Kabupaten Tabanan, Bali ditemukan tewas di tengah sawah, Sabtu (28/8).
Sebelum ditemukan tewas di tengah sawah, Sukandia pamit kepada istrinya. Kepada sang istri, I Gusti Ayu Made Santri, Sukandia sempat pamit untuk mencari pupuk. Pupuk yang dimaksud adalah abu bekas Jerami terbakar di sawah.
“Dari keterangan istri korban, I Gusti Ayu Made Santri, sekitar pukul 13.30 korban pamit untuk mencari pupuk abu bekas jerami terbakar,” ujar Kasubag Humas Polres Tabanan Iptu Nyoman Subagia.
Namun, sampai sore hari, korban belum pulang. Justru, yang dating adalah kabar bahwa suaminya meninggal dunia di sawah.
Diketahui, korban I Gusti Putu Sukandia, 30, meninggal dunia ditemukan pertama kali oleh warga desa setempat yang kala itu pergi untuk mencuci baju di sungai.
Atas peristiwa tersebut sontak menghebohkan keluarga dan warga sekitar. Pasalnya sebelum ditemukan meninggal dunia kondisi korban saat berangkat ke sawah dalam keadaan sehat bugar.
Kejadian ini pun langsung dilaporkan ke aparat desa setempat dan polisi.
Kasubag Humas Polres Tabanan Iptu Nyoman Subagia menyebut korban ditemukan oleh Ni Nengah Suharnati (saksi) sekitar pukul 17.30 wita.
Saksi saat itu sedang berada di sungai mencuci pakaian. Saat kembali ke rumah usai mencuci pakaian dengan berjalan di tepian sawah, mendadak melihat korban I Gusti Putu Sukandia tidur terlentang.
Saksi pun langsung mengecek korban. Sayangnya korban sudah dalam kondisi meninggal dunia.
Saksi yang panik langsung pulang ke rumah menghubungi suaminya I Wayan Murdiasa untuk membantu korban segera menyampaikan kepada pihak keluarga korban. Serta menghubungi petugas medis dan padat desa setempat.
“Petugas medis yang datang ke lokasi memeriksa dan ternyata korban sudah dalam meninggal dunia,” ujarnya, Minggu (29/8).