26.5 C
Denpasar
Tuesday, March 21, 2023

SMA di Jembrana Siap Gelar PTM Terbatas

NEGARA, Radar Bali – Pembelajaran tatap muka (PTM) untuk jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), kejuruan, dan sederajat dipastikan bisa dilaksanakan.

 

Semua persyaratan untuk PTM secara terbatas di tengah pandemi Covid-19 sudah dilengkapi, terutama vaksinasi bagi siswa ,tenaga pendidik, dan kelengkapan dalam menjalankan protokol kesehatan (prokes).

 

Hal tersebut disampaikan narasumber dalam kegiatan promosi kesehatan di tatanan sekolah dalam rangka penerapan PHBS persiapan PTM yang diselenggarakan Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Kamis (30/9).

 

Kegiatan yang diselenggarakan di SMAN 1 Negara ini menghadirkan narasumber, yakni Kepala Dinas Kesehatan Jembrana I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata, Koordinator Pengawas SMA wilayah Jembrana, I Ketut Ardiatmika Adnyana, dan Kepala SMA N 1 Negara I Putu Prapta Arya.

 

Kepala Dinas Kesehatan Jembrana I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata mengatakan, promosi kesehatan yang digelar Dinas Kesehatan Bali dan Dinas Pendidikan Provinsi Bali menekankan pelaksanaan protokol kesehatan dan germas di sekolah pada masa pandemi Covid-19.

 

Menurutnya, siswa dan tenaga pendidik di Jembrana sudah tervaksin sebagai salah satu syarat untuk melaksanakan PTM.

 

Pihaknya melalui Satgas Penanganan Covid-19 sudah menyampaikan bahwa salah satu syarat izin atau rekomendasi PTM di sekolah adalah vaksinasi siswa dan tenaga pendidik.

Baca Juga:  Dukung Pemerintah, TNI AL Swadaya Bagikan Masker Gratis ke Warga

 

“Kami menekankan agar untuk persiapan PTM agar vaksinasi karena vaksinasi salah satu faktor penting dalam penanganan Covid-19,” terangnya.

 

Apabila nantinya ada siswa atau tenaga pendidik terkonfirmasi positif, maka sementara PTM dihentikan. Waktu penghentian paling cepat 2 hari dan paling lama 5 hari untuk melakukan tracing dan testing kontak dekat yang positif.

 

“Kami melakukan exit test dulu. Kalau dari hasil exit test sudah dinilai aman, bisa dimulai lagi PTM. Kalau sudah semua vaksin, aman. Tetapi harus disiplin prokes,” tegasnya.

 

Koordinator Pengawas SMA wilayah Jembrana I Ketut Ardiatmika Adnyana menambahkan sebelum dimulai PTM, sekolah harus memastikan kesiapan PTM dengan menyiapkan seluruh sarana sanitasi di sekolah.

 

“Kuncinya adalah vaksinasi. Kalau semua sudah vaksinasi, sudah terpenuhi untuk memulai PTM di sekolah,” tegasnya.

 

Pihaknya memastikan untuk seluruh semua SMA dan SMK di Jembrana siap melaksanakan PTM. Pihaknya berharap seluruh sekolah disiplin menjalankan protokol kesehatan agar tidak ada kluster sekolah.

 

“Harapannya tidak ada yang terkonfirmasi positif, baik guru dan siswa. Sehingga PTM bisa dilakukan dan tidak ada PTM terbatas lagi,” terangnya.

Baca Juga:  Prof. I Wayan Widiana,Guru Besar Termuda Undiksha:Ingin Jadi Profesor, Jadi Dosen Semangat Tinggi

 

Kepala SMAN 1 Negara I Putu Prapta Arya mengatakan sebelum pelaksanaan PTM semua sekolah melengkapi sarana prasarana. Siswa dan tenaga pendidik pun divaksin lengkap.

 

“Kami juga sudah menyiapkan Satgas Covid-19 di SMAN 1 Negara. tugasnya memantau mengevaluasi dan tindak lanjutnya,” terangnya.

 

Di samping itu, sekolah sudah membuat SOP selama pelaksanaan PTM. Di antaranya, kursi belajar di kelas sudah diatur jaga jarak sekitar 1,5 meter, jumlah siswa yang hadir dalam kelas hanya 50 persen.

 

Pengaturan dengan pola shift dimulai dari pukul 08.00 hingga 9.30 untuk siswa yang bernomor ganjil.

 

“Setelah shift pertama pulang, digantikan shift kedua. Siswa yang pulang tetap mengikuti pelajaran jarak jauh sampai pukul 15.00 wita,” terangnya.

 

Selama PTM terbatas, kantin tidak dibuka. Tidak ada pembelajaran ekstrakurikuler dan pembelajaran di luar sekolah. Pembelajaran di luar sekolah tetap harus dengan protokol kesehatan.

 

“Setiap satuan pendidikan sudah diberikan kewenangan untuk mengatur sistem dan pola PTMnya masing-masing dengan catatan mematuhi protokol kesehatan,” pungkas Prapta yang juga ketua MKKS SMA Jembrana. (arb/bas/ken)



NEGARA, Radar Bali – Pembelajaran tatap muka (PTM) untuk jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), kejuruan, dan sederajat dipastikan bisa dilaksanakan.

 

Semua persyaratan untuk PTM secara terbatas di tengah pandemi Covid-19 sudah dilengkapi, terutama vaksinasi bagi siswa ,tenaga pendidik, dan kelengkapan dalam menjalankan protokol kesehatan (prokes).

 

Hal tersebut disampaikan narasumber dalam kegiatan promosi kesehatan di tatanan sekolah dalam rangka penerapan PHBS persiapan PTM yang diselenggarakan Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Kamis (30/9).

 

Kegiatan yang diselenggarakan di SMAN 1 Negara ini menghadirkan narasumber, yakni Kepala Dinas Kesehatan Jembrana I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata, Koordinator Pengawas SMA wilayah Jembrana, I Ketut Ardiatmika Adnyana, dan Kepala SMA N 1 Negara I Putu Prapta Arya.

 

Kepala Dinas Kesehatan Jembrana I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata mengatakan, promosi kesehatan yang digelar Dinas Kesehatan Bali dan Dinas Pendidikan Provinsi Bali menekankan pelaksanaan protokol kesehatan dan germas di sekolah pada masa pandemi Covid-19.

 

Menurutnya, siswa dan tenaga pendidik di Jembrana sudah tervaksin sebagai salah satu syarat untuk melaksanakan PTM.

 

Pihaknya melalui Satgas Penanganan Covid-19 sudah menyampaikan bahwa salah satu syarat izin atau rekomendasi PTM di sekolah adalah vaksinasi siswa dan tenaga pendidik.

Baca Juga:  Hore! Liburan, Bus Sekolah Digunakan  Antar Siswa  Outing Class

 

“Kami menekankan agar untuk persiapan PTM agar vaksinasi karena vaksinasi salah satu faktor penting dalam penanganan Covid-19,” terangnya.

 

Apabila nantinya ada siswa atau tenaga pendidik terkonfirmasi positif, maka sementara PTM dihentikan. Waktu penghentian paling cepat 2 hari dan paling lama 5 hari untuk melakukan tracing dan testing kontak dekat yang positif.

 

“Kami melakukan exit test dulu. Kalau dari hasil exit test sudah dinilai aman, bisa dimulai lagi PTM. Kalau sudah semua vaksin, aman. Tetapi harus disiplin prokes,” tegasnya.

 

Koordinator Pengawas SMA wilayah Jembrana I Ketut Ardiatmika Adnyana menambahkan sebelum dimulai PTM, sekolah harus memastikan kesiapan PTM dengan menyiapkan seluruh sarana sanitasi di sekolah.

 

“Kuncinya adalah vaksinasi. Kalau semua sudah vaksinasi, sudah terpenuhi untuk memulai PTM di sekolah,” tegasnya.

 

Pihaknya memastikan untuk seluruh semua SMA dan SMK di Jembrana siap melaksanakan PTM. Pihaknya berharap seluruh sekolah disiplin menjalankan protokol kesehatan agar tidak ada kluster sekolah.

 

“Harapannya tidak ada yang terkonfirmasi positif, baik guru dan siswa. Sehingga PTM bisa dilakukan dan tidak ada PTM terbatas lagi,” terangnya.

Baca Juga:  Desa Keberatan Bayar PJU, Minta Penyerahan Aset Dibatalkan

 

Kepala SMAN 1 Negara I Putu Prapta Arya mengatakan sebelum pelaksanaan PTM semua sekolah melengkapi sarana prasarana. Siswa dan tenaga pendidik pun divaksin lengkap.

 

“Kami juga sudah menyiapkan Satgas Covid-19 di SMAN 1 Negara. tugasnya memantau mengevaluasi dan tindak lanjutnya,” terangnya.

 

Di samping itu, sekolah sudah membuat SOP selama pelaksanaan PTM. Di antaranya, kursi belajar di kelas sudah diatur jaga jarak sekitar 1,5 meter, jumlah siswa yang hadir dalam kelas hanya 50 persen.

 

Pengaturan dengan pola shift dimulai dari pukul 08.00 hingga 9.30 untuk siswa yang bernomor ganjil.

 

“Setelah shift pertama pulang, digantikan shift kedua. Siswa yang pulang tetap mengikuti pelajaran jarak jauh sampai pukul 15.00 wita,” terangnya.

 

Selama PTM terbatas, kantin tidak dibuka. Tidak ada pembelajaran ekstrakurikuler dan pembelajaran di luar sekolah. Pembelajaran di luar sekolah tetap harus dengan protokol kesehatan.

 

“Setiap satuan pendidikan sudah diberikan kewenangan untuk mengatur sistem dan pola PTMnya masing-masing dengan catatan mematuhi protokol kesehatan,” pungkas Prapta yang juga ketua MKKS SMA Jembrana. (arb/bas/ken)


Artikel Terkait

Most Read


Artikel Terbaru