NEGARA– Kedatangan wisatawan domestik ke Bali menjelang tahun baru melalui Pelabuhan Gilimanuk mulai landai.
Namun yang menjadi perhatian pada saat arus balik setelah tahun baru, karena diprediksi wisatawan akan pulang secara bersamaan.
Sehingga perlu dilakukan antisipasi dengan penebalan pengamanan dan pengaturan lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan di Pelabuhan Gilimanuk sebagai pintu keluar Bali melalui jalur darat.
Hal tersebut disampaikan Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra, saat melakukan pengecekan Pelabuhan Gilimanuk, Rabu (29/12).
Menurutnya, arus lalu lintas masuk Bali masih dalam kondisi normal. Dalam sehari rata-rata sebanyak 11 ribu orang masuk Bali, sehingga diprediksi puncaknya bukan pada kedatangan atau masuk Bali, tetapi pada saat akan kembali pulang meninggalkan Bali.
“Setelah tanggal 1 atau 2 Januari akan meningkat. Kemungkinan meningkat berdasarkan pengalaman tahun –tahun sebelumnya. Tetapi kondisi saat ini, dibandingkan malah tahun lalu lebih rendah, tahun lalu hari yang sama sekitar 12 ribuan orang,” terangnya.
Karena prediksi arus balik meningkat, pengamanan masih tetap seperti arus masuk Bali. Mulai dari persyaratan perjalanan dan pengetatan pengamanan di Pelabuhan Gilimanuk.
“Pengetatan arus balik masih tetap dilakukan,” tegasnya.
Pemantauan Pelabuhan Gilimanuk masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya dalam rangka pelaksanaan operasi lilin agung 2021, untuk pengamanan libur natal dan tahun baru.
“Tentunya yang diantisipasi penyeberangan dari Ketapang menuju Gilimanuk, terutama mengenai penerapan persyaratan dalam melakukan penyeberangan sesuai Inmendagri dan SE Gubernur Bali,” jelasnya.
Pengamanan yang dilakukan tidak hanya dilakukan dengan melakukan pemeriksaan persyaratan masuk Bali, tetapi juga antisipasi kriminalitas. Karena itu, dalam pengamanan melibatkan personel kepolisian mulai dari brimob, TNI dan unsur lainnya. Pemeriksaan mulai dari orang, surat kendaraan dan barang bawaan pelaku perjalanan menjadi fokus perhatian.
Mengantisipasi pelaku perjalanan yang belum vaksin, sudah disediakan posko vaksin. di samping itu, pos terpadu juga antisipasi apabila ada gangguan yang mengganggu penyeberangan baik gangguan alam maupun kecelakaan laut, seluruh unsur terkait sudah siaga untuk pengamanan natal dan tahun baru.
General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang Suharto mengatakan, selama posko natal dan tahun baru dibandingkan tahun lalu, rata-rata secara total mengalami penurunan. Kecuali ada kenaikan pada penumpang dan pejalan kaki, karena penumpang bus sehingga kenaikannya sekitar 6 persen dibandingkan tahun 2020.
Sedangkan kendaraan ada penurunan dari Pelabuhan Gilimanuk, sedangkan dari Ketapang ada kenaikan roda dua sekitar 5-6 persen. “Tetapi kalau dibandingkan sebelum pandemi, pencapaian hanya 40 persen paling tinggi,” tegasnya.
Pihaknya mengoperasikan kapal sebanyak 26 hingga 28 armada yang dioperasikan setiap hari dari total armada 48 kapal yang siap operasi. Jumlah kapal yang dioperasikan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan rata-rata penyeberangan setiap harinya.
Pihaknya juga memprediksi, sesuai data tahun lalu, akan terjadi peningkatan arus lalu lintas keluar Bali antara tangga 2 dan 3 Januari. Karena itu akan diantisipasi agar tidak ada kemacetan di Pelabuhan Gilimanuk menuju Pelabuhan Ketapang.