27.6 C
Denpasar
Friday, June 2, 2023

Bertahun-tahun Kekeringan, Desa Kayuputih Dapat Bantuan Pompa Hidram

SINGARAJA – Desa Kayuputih di Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali mendapat bantuan pompa hidram dari Kodam IX/Udayana. Bantuan itu diyakini dapat mengurangi masalah krisis air bersih yang terjadi di desa tersebut selama bertahun-tahun.

 

Perbekel Kayuputih, Gede Gelgel Ariawan mengatakan, krisis air bersih menjadi masalah klasik di desa tersebut selama bertahun-tahun. Setiap musim kemarau, empat dusun di Kayuputih kerap kekurangan air bersih.

 

Kondisi terparah terjadi di pusat desa. Yakni di Dusun Kayuputih. Masalah serupa juga terjadi di Dusun Melaka dan Sinalud.

 

“Kalau di Dusun Buana Sari agak tertangani. Karena di banyak yang sudah disuplai air dari PDAM,” kata Gelgel.

 

Dampaknya pun terbilang signifikan. Saban tahun, sekitar 700 kepala keluarga terdampak krisis air bersih. Peristiwa terparah terjadi pada tahun 2018 lalu. Saat itu warga harus dibantu air bersih menggunakan kendaraan water canon milik polres, air tangki dari PDAM, serta air tangki dari BPBD Buleleng. Tiap hari, ketiga armada itu menyuplai air untuk kebutuhan warga.

 

“Sebenarnya ada air bersih dari hulu sungai di Dusun Melaka. Tapi posisinya agak di bawah. Sekarang dibantu pompa hidram, kami sangat bersyuklur. Karena bisa membantu masalah kekurangan air di desa kami,” ujarnya.

Baca Juga:  Perusak Pelinggih Jadi TSK, Kapolres: Gila Tidak Bisa Hapus Penyidikan

 

Debit air yang diperoleh mencapai 5 liter per detik pada musim hujan. Sementara pada musim kemarau, debit air diperkirakan turun hingga 30 persen. Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya telah membangun satu bak penampungan air di Dusun Melaka.

 

“Sebenarnya butuh 5 bak penampungan air lagi. Sehingga bisa menyuplai air ke semua dusun. Ini penting, karena kita harus mengantisipasi kebutuhan air saat musim kemarau,” imbuhnya.

 

Di sisi lain, Panglima Kodam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak melihat langsung pengerjaan bak penampungan air di Dusun Melaka, Desa Kayuputih. Maruli didampingi Gubernur Bali Wayan Koster dan Kapolda Bali Irjen Putu Jayan Danu Putra.

 

Maruli mengatakan, sepanjang tahun ini TNI telah membangun 30 titik pompa hidram di seluruh Bali. Sebanyak 6 titik di antaranya berada di Buleleng. Pihaknya berusaha menyediakan akses air bersih yang murah bagi warga. Sebab air bersih menjadi kebutuhan primer.

 

“Dari air ini kami harap kedepan bisa mendorong kegiatan ekonomi masyarakat. Bukan hanya untuk air minum. Tapi kedepan ada kebun, peternakan, dan seterusnya. Akses air bersih harus dibuka seluas-luasnya untuk kesejahteraan rakyat,” kata Maruli.

Baca Juga:  Nelayan dan Oknum Aparat Tertangkap saat Nyepi, Wabup Sutjindra Bilang

 

Ia pun meminta agar masyarakat menjaga sumber mata air di kawasan hulu. Termasuk menjaga pohon-pohon di kawasan hutan. Sebab pohon-pohon itu akan menyuplai kebutuhan air bersih warga.

 

Sementara itu Gubernur Bali Wayan Koster berjanji akan menggelontorkan program serupa di Kabupaten Buleleng. Sebab masih banyak desa yang belum terjangkau air bersih. Seperti di Kecamatan Tejakula, Banjar, Kubutambahan, Busungbiu, serta Gerokgak. Ia menginstruksikan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana memetakan kebutuhan air bersih di masing-masing desa.

 

Rencananya program serupa akan dibiayai melalui dana CSR lembaga BUMN dan swasta. Sehingga proses penyediaan air bersih bisa dilakukan dengan lebih cepat.


Kalau pakai mekanisme formal, administrasinya ribet. Lama selesainya. Selama ini kita terlalu banyak ngurusin administrative yang ribet, tapi nggak selesai atau kualitasnya kurang bagus. Kita dapat pelajaran berharga dari Pak Pangdam, caranya mudah, murah, dengan gotong royong warga bisa diselesaikan,” tukas Koster. 


Pernyataan Koster ini juga haampir senada ketika hadir dalam peresmian pompa hidram di Tabanan. Saat itu, Koster mengaku malu sebagai gubernur tidak memperhatikan masalah air kebutuhan warga. 



SINGARAJA – Desa Kayuputih di Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali mendapat bantuan pompa hidram dari Kodam IX/Udayana. Bantuan itu diyakini dapat mengurangi masalah krisis air bersih yang terjadi di desa tersebut selama bertahun-tahun.

 

Perbekel Kayuputih, Gede Gelgel Ariawan mengatakan, krisis air bersih menjadi masalah klasik di desa tersebut selama bertahun-tahun. Setiap musim kemarau, empat dusun di Kayuputih kerap kekurangan air bersih.

 

Kondisi terparah terjadi di pusat desa. Yakni di Dusun Kayuputih. Masalah serupa juga terjadi di Dusun Melaka dan Sinalud.

 

“Kalau di Dusun Buana Sari agak tertangani. Karena di banyak yang sudah disuplai air dari PDAM,” kata Gelgel.

 

Dampaknya pun terbilang signifikan. Saban tahun, sekitar 700 kepala keluarga terdampak krisis air bersih. Peristiwa terparah terjadi pada tahun 2018 lalu. Saat itu warga harus dibantu air bersih menggunakan kendaraan water canon milik polres, air tangki dari PDAM, serta air tangki dari BPBD Buleleng. Tiap hari, ketiga armada itu menyuplai air untuk kebutuhan warga.

 

“Sebenarnya ada air bersih dari hulu sungai di Dusun Melaka. Tapi posisinya agak di bawah. Sekarang dibantu pompa hidram, kami sangat bersyuklur. Karena bisa membantu masalah kekurangan air di desa kami,” ujarnya.

Baca Juga:  Hasil Audit Dugaan Korupsi APBDes Tusan Rampung, Hasilnya?

 

Debit air yang diperoleh mencapai 5 liter per detik pada musim hujan. Sementara pada musim kemarau, debit air diperkirakan turun hingga 30 persen. Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya telah membangun satu bak penampungan air di Dusun Melaka.

 

“Sebenarnya butuh 5 bak penampungan air lagi. Sehingga bisa menyuplai air ke semua dusun. Ini penting, karena kita harus mengantisipasi kebutuhan air saat musim kemarau,” imbuhnya.

 

Di sisi lain, Panglima Kodam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak melihat langsung pengerjaan bak penampungan air di Dusun Melaka, Desa Kayuputih. Maruli didampingi Gubernur Bali Wayan Koster dan Kapolda Bali Irjen Putu Jayan Danu Putra.

 

Maruli mengatakan, sepanjang tahun ini TNI telah membangun 30 titik pompa hidram di seluruh Bali. Sebanyak 6 titik di antaranya berada di Buleleng. Pihaknya berusaha menyediakan akses air bersih yang murah bagi warga. Sebab air bersih menjadi kebutuhan primer.

 

“Dari air ini kami harap kedepan bisa mendorong kegiatan ekonomi masyarakat. Bukan hanya untuk air minum. Tapi kedepan ada kebun, peternakan, dan seterusnya. Akses air bersih harus dibuka seluas-luasnya untuk kesejahteraan rakyat,” kata Maruli.

Baca Juga:  Polisi Ungkap Penyebab Terbakarnya Motor Vario Cewek di Gianyar Bali

 

Ia pun meminta agar masyarakat menjaga sumber mata air di kawasan hulu. Termasuk menjaga pohon-pohon di kawasan hutan. Sebab pohon-pohon itu akan menyuplai kebutuhan air bersih warga.

 

Sementara itu Gubernur Bali Wayan Koster berjanji akan menggelontorkan program serupa di Kabupaten Buleleng. Sebab masih banyak desa yang belum terjangkau air bersih. Seperti di Kecamatan Tejakula, Banjar, Kubutambahan, Busungbiu, serta Gerokgak. Ia menginstruksikan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana memetakan kebutuhan air bersih di masing-masing desa.

 

Rencananya program serupa akan dibiayai melalui dana CSR lembaga BUMN dan swasta. Sehingga proses penyediaan air bersih bisa dilakukan dengan lebih cepat.


Kalau pakai mekanisme formal, administrasinya ribet. Lama selesainya. Selama ini kita terlalu banyak ngurusin administrative yang ribet, tapi nggak selesai atau kualitasnya kurang bagus. Kita dapat pelajaran berharga dari Pak Pangdam, caranya mudah, murah, dengan gotong royong warga bisa diselesaikan,” tukas Koster. 


Pernyataan Koster ini juga haampir senada ketika hadir dalam peresmian pompa hidram di Tabanan. Saat itu, Koster mengaku malu sebagai gubernur tidak memperhatikan masalah air kebutuhan warga. 


Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru