MANGUPURA, radarbali.id– Pemkab Badung telah melakukan penataan Pantai Seminyak, Legian, dan Kuta (Samigita). Namun dalam perjalanan penataan tersebut sejatinya juga akan berisi jalur trem atau kereta dalam wilayah perkotaan. Nah, untuk jalur trem tersebut baru bisa dilanjutkan di tahun 2023.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Badung, IB Surya Suamba menerangkan program Pemkab Badung dan legislatif yakni telah membikin kebijakan keterhubungan transportasi di pinggir pantai dari Jalur Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai sampai Cemagi akan ada penghubung trem.
“Kita ketahui bersama dengan peningkatan pariwisata banyak terjadi kemacetan. Program ini dibagi ada melalui pesisir, sehingga tidak membebani yang ada di wilayah daratan,” jelas Surya Suamba belum lama ini.
Rancangan pembangunan ini di tahun 2023 dan sudah DED serta penyusunan Amdal terkait kegiatan konservasi pantai di Badung. Namun saat ini sudah dibangun jalan pedestrian selebar 2,4 meter dari bandara ke Seminyak, Legian, Kuta.
Setelah penambahan pasir baru progres trem dimulai. Proses pengurukan pasir sendiri pihaknya akan bekerjasama dengan Kementerian PU Direktorat Sumber Daya Alam (SDA) Balai Sungai Nusa Penida. “Secara bertahap dilanjutkan lagi penataan. Pengisian pasir sekaligus penyusunan amdal, perizinan ke KKP, perizinan memperoleh pasir,” jelasnya
Kata dia, sesuai RTRW Bali, pasir yang bisa dipergunakan yakni pasir di wilayah Pantai Sawangan dan Cemagi. “Kita memilih yang di Pantai Sawangan itu pasirnya putih. Sudah kita jajaki kalau kurang ada di Belitung. Itu kita jajaki yang mana efisien dibawa ke kita. Ini prioritas, karena jualan kita pantai yang indah selain alam sawah juga,” bebernya.
Proyek trem ini akan bekerja sama dengan PT Industri Kereta Api (Inka). Kemudian Pemkab Badung hanya menyediakan lahan. “Yang investasi transportasinya dari PT Inka dan kita menyediakan lahannya saja,” terangnya.
Imbuhnya, proyek ini juga sedang disosialisasikan kepada masyarakat Kerobokan, Cemagi, Canggu, Pererenan dan lainnya. Hal ini dilakukan untuk menyerap apa keinginan mereka dan juga pemerintah. “Jadi nanti kita bisa komparasi dengan yang sudah ada sehingga semua perencanaan dan juga aspirasi bisa terserap,” pungkasnya. [made dwija putra/radar bali]