MANGUPURA, radarbali.id – Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa sekaligus Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Badung pimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kabupaten Badung di Rumah Jabatan Wakil Bupati Badung, Puspem Badung, Rabu (1/3). Acara ini diselenggarakan oleh Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bali bersama Satgas Stunting Provinsi Bali. Acara ini dihadiri Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali Ni Luh Gede Sukardiasih, Kadis Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) dr. I Nyoman Gunarta, perwakilan DPMD Badung, beserta tim rapat stunting.
Wabup Suiasa mengatakan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Badung melaksanakan rakor secara intens untuk mengevaluasi capaian maupun tindak lanjut direktif kepada tim. Penurunan stunting di Badung melampaui target pemerintah pusat maupun provinsi. “Dari pusat untuk target penurunan stunting di angka 8 persen, di provinsi ditargetkan 7 persen, sedangkan Badung sendiri sudah mencapai di angka 6,6 persen. Untuk tahun 2023, diharapkan bisa mencapai angka 6,0 persen. Bagi para yowana yang akan melanjutkan ke jenjang pernikahan, akan diberikan pendidikan dan pembinaan khususnya dalam tindakan berkeluarga, karena di dalam berumah tangga nanti tidak hanya sebatas dalam rumah tangga secara umum, melainkan dalam mewujudkan keluarga yang sehat. Persoalan stunting perlu dicegah dari hulu, kedepannya kita akan membuat seperti adanya inovasi tim stunting yang bernamakan Badung Bergairah. Secara teknis akan dilakukan upaya-upaya inovasi digitalisasi dalam rangka penanganan stunting, seperti pendataan dan pola penanganan di dalam Inovasi Badung Bergairah,“ ucapnya.
Sementara itu, Gunarta mengatakan rakor bersama tim stunting untuk melaksanakan evaluasi, kegiatan penanganan stunting tahun 2022. “Sesuai arahan Bapak Wakil Bupati Badung selaku Ketua TPPS terkait dengan rapat koordinasi penurunan Stunting di Kabupaten Badung konsen dalam penanganan Stunting dan terbukti tahun 2022 tercapai menjadi 6,6 persen. Padahal tahun 2021 ada sebesar 8,5 persen, akan tetapi oleh Bapak Wakil Bupati tetap harus di tingkatkan, koordinasi lintas sektor dan kewilayahan tetap ditingkatkan. Kemudian inovasi-inovasi untuk mempercepat pencapaian target harus selalu dilaksanakan,” ucapnya. (adv/dwi/ken)