26.5 C
Denpasar
Thursday, March 30, 2023

Anjing Positif Rabies Berkeliaran di Puspem Badung, Gigit Tiga Warga

MANGUPURA– Anjing liar menggigit tiga orang di Pusat Pemerintahan (Puspem) Badung, tepatnya di Kantor DPRD Badung. Anjing tersebut langsung dieliminasi oleh Dinas Pertanian dan Pangan (Diperpa) Badung. Namun hasil pengujian cairan otak anjing tersebut oleh Balai Veteriner Denpasar, yang keluar, Selasa (14/3) sore, dipastikan positif rabies.

“Ya memang hasil laboratorium menunjukan positif. Anjing yang menggigit sudah kita eliminasi,” ujar Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dipertan) Badung I Wayan Wijana saat dikonfirmasi, Rabu (15/3).

Setelah sebelumnya melakukan eleminasi pada anjing yang mengigit tiga korban, kemarin 2 ekor anjing liar kembali dieliminasi. “Karena diduga sering kontak langsung dengan anjing yang menggigit, dua ekor anjing liar kembali kita eleminasi hari ini (kemarin),”jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga telah menurunkan tim untuk melakukan pengawasan terhadap anjing-anjing yang masih berkeliaran di kawasan Puspem untuk divaksin, dan kalau tidak ada pemilik akan direlokasi. Begitu juga sejumlah anjing liar di sekitar Gedung Balai Budaya juga telah direlokasi.

Baca Juga:  Korban Rabies Masih Berjatuhan, SE Pengendalian Dinilai Tidak Efektif

“Karena kawasan Puspem adalah kawasan terbuka, anjing liar dan anjing berpemilik di kawasan puspem sulit diawasi. Kami juga sudah berkoordinasi dengan Kabag Umum untuk meningkatkan pengawasan terhadap anjing liar oleh satpam atau security,”paparnya.

Tidak hanya itu, untuk wilayah kelurahan Sempidi juga sudah dilaksanakan vaksinasi rabies secara masal. “Hampir semua HPR milik warga mendapat suntikan vaksin,” terangnya.

Sementara Kabid Kesehatan Hewan (Keswan) Dinas Pertanian dan Pangan Badung I Gede Asrama menambahkan, gigitan anjing terjadi pada Senin (13/3) pada dua korban. Sedangkan beberapa hari sebelumnya satu orang pengunjung juga digigit. “Yang mengigit anjingnya sama, kami sudah  eleminasi. Ketiga korban sudah langsung mendapatkan suntikan vaksinasi anti rabies pertama,” terangnya.

Baca Juga:  Duh, Rabies Mengamuk, Pemilik Anjing Kukuh Tolak Lakukan Eliminasi

Pada vaksinasi pertama korban mendapatkan dua kali suntikan, kemudian seminggu kedepan akan mendapatkan sekali suntikan, dan dua minggu kedepannya lagi akan mendapatkan sekali suntikan. Ia mengharapkan korban akan melakukan vaksinasi lengkap agar tidak tertular rabies.

“Dampaknya (rabies) baru terlihat setelah 3 bulan sejak gigitan. Apalagi yang terkena gigitan pada bagian kaki. Tapi kalau korban mendapatkan vaksinasi lengkap, akan terhindar dari penularan rabies,” jelasnya.

Sementara salah satu korban dari wartawan online yang namanya enggan disebutkan mengakui ia sudah melakukan vaksinasi dan sudah disuntikan dua kali. “Ya sudah divaksin dua kali suntik,” pungkasnya. (dwi)



MANGUPURA– Anjing liar menggigit tiga orang di Pusat Pemerintahan (Puspem) Badung, tepatnya di Kantor DPRD Badung. Anjing tersebut langsung dieliminasi oleh Dinas Pertanian dan Pangan (Diperpa) Badung. Namun hasil pengujian cairan otak anjing tersebut oleh Balai Veteriner Denpasar, yang keluar, Selasa (14/3) sore, dipastikan positif rabies.

“Ya memang hasil laboratorium menunjukan positif. Anjing yang menggigit sudah kita eliminasi,” ujar Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dipertan) Badung I Wayan Wijana saat dikonfirmasi, Rabu (15/3).

Setelah sebelumnya melakukan eleminasi pada anjing yang mengigit tiga korban, kemarin 2 ekor anjing liar kembali dieliminasi. “Karena diduga sering kontak langsung dengan anjing yang menggigit, dua ekor anjing liar kembali kita eleminasi hari ini (kemarin),”jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga telah menurunkan tim untuk melakukan pengawasan terhadap anjing-anjing yang masih berkeliaran di kawasan Puspem untuk divaksin, dan kalau tidak ada pemilik akan direlokasi. Begitu juga sejumlah anjing liar di sekitar Gedung Balai Budaya juga telah direlokasi.

Baca Juga:  Dorong Desa Lakukan Lompatan Inovasi, Bupati Giri Prasta Salurkan BKK Rp369 Mdi 3 Kecamatan

“Karena kawasan Puspem adalah kawasan terbuka, anjing liar dan anjing berpemilik di kawasan puspem sulit diawasi. Kami juga sudah berkoordinasi dengan Kabag Umum untuk meningkatkan pengawasan terhadap anjing liar oleh satpam atau security,”paparnya.

Tidak hanya itu, untuk wilayah kelurahan Sempidi juga sudah dilaksanakan vaksinasi rabies secara masal. “Hampir semua HPR milik warga mendapat suntikan vaksin,” terangnya.

Sementara Kabid Kesehatan Hewan (Keswan) Dinas Pertanian dan Pangan Badung I Gede Asrama menambahkan, gigitan anjing terjadi pada Senin (13/3) pada dua korban. Sedangkan beberapa hari sebelumnya satu orang pengunjung juga digigit. “Yang mengigit anjingnya sama, kami sudah  eleminasi. Ketiga korban sudah langsung mendapatkan suntikan vaksinasi anti rabies pertama,” terangnya.

Baca Juga:  Duh, Rabies Mengamuk, Pemilik Anjing Kukuh Tolak Lakukan Eliminasi

Pada vaksinasi pertama korban mendapatkan dua kali suntikan, kemudian seminggu kedepan akan mendapatkan sekali suntikan, dan dua minggu kedepannya lagi akan mendapatkan sekali suntikan. Ia mengharapkan korban akan melakukan vaksinasi lengkap agar tidak tertular rabies.

“Dampaknya (rabies) baru terlihat setelah 3 bulan sejak gigitan. Apalagi yang terkena gigitan pada bagian kaki. Tapi kalau korban mendapatkan vaksinasi lengkap, akan terhindar dari penularan rabies,” jelasnya.

Sementara salah satu korban dari wartawan online yang namanya enggan disebutkan mengakui ia sudah melakukan vaksinasi dan sudah disuntikan dua kali. “Ya sudah divaksin dua kali suntik,” pungkasnya. (dwi)


Artikel Terkait

Most Read


Artikel Terbaru