30.4 C
Denpasar
Tuesday, March 28, 2023

Nah! DP2KBP3A Badung Sibuk Turunkan Angka KDRT dan Stunting

MANGUPURA, Radar Bali.id–  Pemerintah Kabupaten Badung kini sibuk urusan penurunan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan stunting. Pihak Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) menggelar sosialisasi.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dr. I Nyoman Gunarta menerangkan bahwa telah melakukan kegiatan sosialisasi sejak Jumat lalu (17/3/2023) dengan tema “Perkuat Peran Perempuan Hingga Pengasuhan yang Setara untuk Percepat Penurunan Stunting” dengan melibatkan seluruh organisasi perempuan di Badung, dari TP PKK, DWP, WHDI, Triwara, IWAPI, termasuk para lansia, dan juga para disabilitas penerima bantuan.

Selama ini kata dia, DP2KBP3A memfasilitasi program BKOW Provinsi Bali untuk melakukan sosialisasi di daerah Kabupaten Badung. “Sosialiasi kami menyasar perempuan, kepala keluarga, Ibu yang memiliki kekurangan gizi dan penyakit kronis, lansia, balita kurang gizi, hingga penyandang disabilitas. Pihaknya dari DP2KBP3A kata dia, memang menjadi partner strategis dari BKOW, untuk menjalankan program-program BKOW di masing-masing daerah. Karena seperti diketahui, stunting ini adalah pekerjaan kita bersama untuk menurunkannya,” terangnya, kemarin.

Baca Juga:  Turunkan Stunting, Kominfo RI Gencar Edukasi Remaja dan Pasutri

Untuk itu, pihaknya berharap semua pihak secara bersama-sama ikut menurunkan stunting. Program penurunan stunting ini,  merupakan program yang berkelanjutan, yang merupakan bagian dari program program Besar. “Program Stunting ini merupakan salah satu Program Berkelanjutan dari Program Besar Lainnya. Dan saat ini, kita sedang melatih Tim Pendamping Keluarga (TPK) di seluruh kecamatan, untuk mencegah stunting di Kabupaten Badung dan dilanjutkan dengan audit kasus stunting yang telah ada,” jelasnya.

Untuk tim pendamping keluarga (TPK) di masing masing kecamatan, telah dilatih agar mereka nantinya ikut mendampingi keluarga-keluarga yang berisiko stunting di seluruh Badung. Sehingga  untuk bisa menurunkan angka kasus stunting, pihaknya juga melakukan audit-audit kasus kasus yang ada. “Harapannya semua elemen masyarakat badung, memahami stunting ini adalah persoalan bersama, sehingga perlu adanya sinergitas baik lintas sektor, masyarakat, swasta dan juga media,” ucapnya.

Baca Juga:  Pengamanan Usai Kejadian Pemalakan dan Penganiayaan di Kuta:Satgas Pantai Awasi Gelagat Kriminal

Sementara itu  Ketua Umum BKOW Provinsi Bali, Cok Putri Hariyani Ardhana Sukawati mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk mendukung peran pemerintah dalam penurunan stunting. Ini kata dia, merupakan upaya merealisasikan program BKOW Provinsi Bali, sekaligus ulang tahun BKOW yang ke 60 serta perayaan Hari Kartini. “Harapannya, kita bergerak bekerja sama, menurunkan angka stunting di Kabupaten Badung, yang saat ini turun menjadi 6,6% per tahun 2023,” pungkasnya. [made dwija putra/radar bali]

 

 



MANGUPURA, Radar Bali.id–  Pemerintah Kabupaten Badung kini sibuk urusan penurunan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan stunting. Pihak Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) menggelar sosialisasi.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dr. I Nyoman Gunarta menerangkan bahwa telah melakukan kegiatan sosialisasi sejak Jumat lalu (17/3/2023) dengan tema “Perkuat Peran Perempuan Hingga Pengasuhan yang Setara untuk Percepat Penurunan Stunting” dengan melibatkan seluruh organisasi perempuan di Badung, dari TP PKK, DWP, WHDI, Triwara, IWAPI, termasuk para lansia, dan juga para disabilitas penerima bantuan.

Selama ini kata dia, DP2KBP3A memfasilitasi program BKOW Provinsi Bali untuk melakukan sosialisasi di daerah Kabupaten Badung. “Sosialiasi kami menyasar perempuan, kepala keluarga, Ibu yang memiliki kekurangan gizi dan penyakit kronis, lansia, balita kurang gizi, hingga penyandang disabilitas. Pihaknya dari DP2KBP3A kata dia, memang menjadi partner strategis dari BKOW, untuk menjalankan program-program BKOW di masing-masing daerah. Karena seperti diketahui, stunting ini adalah pekerjaan kita bersama untuk menurunkannya,” terangnya, kemarin.

Baca Juga:  Bangunan Ludes Terbakar, Diduga karena Korsleting Listrik

Untuk itu, pihaknya berharap semua pihak secara bersama-sama ikut menurunkan stunting. Program penurunan stunting ini,  merupakan program yang berkelanjutan, yang merupakan bagian dari program program Besar. “Program Stunting ini merupakan salah satu Program Berkelanjutan dari Program Besar Lainnya. Dan saat ini, kita sedang melatih Tim Pendamping Keluarga (TPK) di seluruh kecamatan, untuk mencegah stunting di Kabupaten Badung dan dilanjutkan dengan audit kasus stunting yang telah ada,” jelasnya.

Untuk tim pendamping keluarga (TPK) di masing masing kecamatan, telah dilatih agar mereka nantinya ikut mendampingi keluarga-keluarga yang berisiko stunting di seluruh Badung. Sehingga  untuk bisa menurunkan angka kasus stunting, pihaknya juga melakukan audit-audit kasus kasus yang ada. “Harapannya semua elemen masyarakat badung, memahami stunting ini adalah persoalan bersama, sehingga perlu adanya sinergitas baik lintas sektor, masyarakat, swasta dan juga media,” ucapnya.

Baca Juga:  Rizky Billar Ditetapkan Tersangka, Suami Lesti Kejora Ini Terancam Hukuman Lima Tahun Penjara

Sementara itu  Ketua Umum BKOW Provinsi Bali, Cok Putri Hariyani Ardhana Sukawati mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk mendukung peran pemerintah dalam penurunan stunting. Ini kata dia, merupakan upaya merealisasikan program BKOW Provinsi Bali, sekaligus ulang tahun BKOW yang ke 60 serta perayaan Hari Kartini. “Harapannya, kita bergerak bekerja sama, menurunkan angka stunting di Kabupaten Badung, yang saat ini turun menjadi 6,6% per tahun 2023,” pungkasnya. [made dwija putra/radar bali]

 

 


Artikel Terkait

Most Read


Artikel Terbaru