24.8 C
Denpasar
Sunday, June 4, 2023

Diperpa Badung Panen Cabai di Subak Perang

BADUNG, Radar Bali – Momentum Nyepi Saka 1945 dan datangnya Hari Raya Idul Fitri menyebabkan permintaan cabai meningkat. Kondisi ini memicu kenaikan harga.

Mengantisipasi hal itu, Pemkab Badung menyiapkan berbagai program. Antara lain pengembangan cabai, Denplot Cabai, dan program Kampung Cabai yang saat ini sudah berproduksi.

Kadis Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Wayan Wijana mengungkapkan hal itu usai panen cabai bersama di Subak Perang dan Subak Serobian Kelurahan Lukluk, Mengwi, Rabu (29/3/2023).

Menurut Wijana, luas tanam cabai saat ini di Badung sekitar 59,9 hektar dan luas panen baru 25,06 hektar dengan produksi sekitar 100 ton.

Khusus program Kampung Cabai di Subak Lukluk dan Subak Penarungan luasnya 20 hektar dengan produktivitas 8 ton/hektar sehingga dari kampung cabai ini memproduksi sekitar 120 ton.

Baca Juga:  Terbaik I, Pemkab Badung Raih Paritrana Award Provinsi Bali 

Selanjutnya akan menyusul panen di Denplot cabai Subak Sengempel Desa Bongkasa dan di Desa Plaga serta Belok Sidan, Kecamatan Petang.

Seiring dengan semakin pulihnya sektor pariwisata, kebutuhan cabai di Badung diperkirakan akan semakin meningkat.

Saat ini sekitar 1.200 ton/tahun sedangkan produksi cabai hanya berkisar 350 ton/tahun hal ini disebabkan keterbatasan lahan karena harus berbagi dengan lahan untuk ketahanan pangan khususnya padi dan komoditi lainnya seperti horti dan bunga untuk kebutuhan upakara.

Tahun 2023 ini pihaknya menyiapkan pengembangan cabai seluas 12 hektar mengantisipasi kenaikan harga yang rutin terjadi di akhir tahun jelang tahun baru. (adv/dwi/ken)

 

 

 

 

 



BADUNG, Radar Bali – Momentum Nyepi Saka 1945 dan datangnya Hari Raya Idul Fitri menyebabkan permintaan cabai meningkat. Kondisi ini memicu kenaikan harga.

Mengantisipasi hal itu, Pemkab Badung menyiapkan berbagai program. Antara lain pengembangan cabai, Denplot Cabai, dan program Kampung Cabai yang saat ini sudah berproduksi.

Kadis Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Wayan Wijana mengungkapkan hal itu usai panen cabai bersama di Subak Perang dan Subak Serobian Kelurahan Lukluk, Mengwi, Rabu (29/3/2023).

Menurut Wijana, luas tanam cabai saat ini di Badung sekitar 59,9 hektar dan luas panen baru 25,06 hektar dengan produksi sekitar 100 ton.

Khusus program Kampung Cabai di Subak Lukluk dan Subak Penarungan luasnya 20 hektar dengan produktivitas 8 ton/hektar sehingga dari kampung cabai ini memproduksi sekitar 120 ton.

Baca Juga:  Sekda Adi Arnawa Hadiri Pecaruan Rsi Gana Kantor Desa Kutuh Kuta Selatan

Selanjutnya akan menyusul panen di Denplot cabai Subak Sengempel Desa Bongkasa dan di Desa Plaga serta Belok Sidan, Kecamatan Petang.

Seiring dengan semakin pulihnya sektor pariwisata, kebutuhan cabai di Badung diperkirakan akan semakin meningkat.

Saat ini sekitar 1.200 ton/tahun sedangkan produksi cabai hanya berkisar 350 ton/tahun hal ini disebabkan keterbatasan lahan karena harus berbagi dengan lahan untuk ketahanan pangan khususnya padi dan komoditi lainnya seperti horti dan bunga untuk kebutuhan upakara.

Tahun 2023 ini pihaknya menyiapkan pengembangan cabai seluas 12 hektar mengantisipasi kenaikan harga yang rutin terjadi di akhir tahun jelang tahun baru. (adv/dwi/ken)

 

 

 

 

 


Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru