25.4 C
Denpasar
Tuesday, June 6, 2023

Dulu Jalur Sepi, Bus Perintis Damri Uji Trayek Baru Penarukan-Madenan-Kintamani

SINGARAJA, Radar Bali.id – Angkutan bus perintis milik Djawatan Angkutan Motor Republik Indonesia (Damri) dikabarkan menguji trayek baru. Setelah dua trayek yang dibuka sejak tahun 2020 lalu, sepi penumpang.

Tadinya Damri menguji trayek bus dengan jurusan Terminal Sangket-Monumen Bhuana Kerta. Trayek ini benar-benar sepi penumpang. Bus dianggap terlalu besar dan sulit bermanuver.  Sehingga kerap dituding menjadi biang kerok kemacetan di ruas jalan yang dilalui.

Selain itu Damri juga sempat menguji trayek Terminal Penarukan-Dausa. Lagi-lagi trayek ini sepi penumpang. Meski begitu masih ada penumpang yang rutin memanfaatkan bus tersebut pada hari-hari tertentu.

Kini angkutan tersebut menguji lagi trayek bus baru. Yakni Terminal Penarukan-Madenan-Kintamani. Uji coba trayek itu akan dicoba setidaknya selama beberapa tahun kedepan.

Baca Juga:  Usut Penerobosan Portal Saat Nyepi, Polisi Minta Keterangan PHDI

“Ini program dari Kementerian Perhubungan. Jadi ada program bus perintis untuk mendorong minat masyarakat menggunakan transportasi umum. Sekaligus memancing juga pengusaha-pengusaha angkutan, agar bersedia berbisnis di jalur-jalur itu,” kata Kepala Dinas Perhubungan Buleleng Gede Gunawan AP.

Menurut Gunawan  trayek baru itu diuji lewat sejumlah pertimbangan. Selama ini trayek menuju Kintamani hanya melewati Kecamatan Kubutambahan.

Padahal pada saat yang sama, ada masyarakat dari Kecamatan Tejakula yang juga ingin menuju Kintamani. Sehingga bus perintis itu diarahkan menuju Tejakula terlebih dulu, baru kemudian menuju Kintamani.

Meski begitu, angkutan tersebut masih sepi penumpang. Padahal tarif yang dikenakan sangat murah, yakni Rp 10 ribu per orang untuk sekali jalan. Ongkos itu terbilang murah karena pemerintah memberikan subsidi tarif bagi penumpang.

Baca Juga:  PPPK di Buleleng Nantikan SK Pengangkatan

“Pengamatan sementara memang masih sepi. Sudah beberapa kali diuji pada jam sibuk. Tapi bus ini akan tetap jalan, meskipun tidak ada penumpang,” jelasnya.

Ia mengakui saat ini minat masyarakat untuk menumpang bus terbilang rendah. Ia meyakini keberadaan bus perintis itu akan merangsang kembali minat masyarakat mengendarai bus. [eka prasetya/radar bali]

 



SINGARAJA, Radar Bali.id – Angkutan bus perintis milik Djawatan Angkutan Motor Republik Indonesia (Damri) dikabarkan menguji trayek baru. Setelah dua trayek yang dibuka sejak tahun 2020 lalu, sepi penumpang.

Tadinya Damri menguji trayek bus dengan jurusan Terminal Sangket-Monumen Bhuana Kerta. Trayek ini benar-benar sepi penumpang. Bus dianggap terlalu besar dan sulit bermanuver.  Sehingga kerap dituding menjadi biang kerok kemacetan di ruas jalan yang dilalui.

Selain itu Damri juga sempat menguji trayek Terminal Penarukan-Dausa. Lagi-lagi trayek ini sepi penumpang. Meski begitu masih ada penumpang yang rutin memanfaatkan bus tersebut pada hari-hari tertentu.

Kini angkutan tersebut menguji lagi trayek bus baru. Yakni Terminal Penarukan-Madenan-Kintamani. Uji coba trayek itu akan dicoba setidaknya selama beberapa tahun kedepan.

Baca Juga:  PPPK di Buleleng Nantikan SK Pengangkatan

“Ini program dari Kementerian Perhubungan. Jadi ada program bus perintis untuk mendorong minat masyarakat menggunakan transportasi umum. Sekaligus memancing juga pengusaha-pengusaha angkutan, agar bersedia berbisnis di jalur-jalur itu,” kata Kepala Dinas Perhubungan Buleleng Gede Gunawan AP.

Menurut Gunawan  trayek baru itu diuji lewat sejumlah pertimbangan. Selama ini trayek menuju Kintamani hanya melewati Kecamatan Kubutambahan.

Padahal pada saat yang sama, ada masyarakat dari Kecamatan Tejakula yang juga ingin menuju Kintamani. Sehingga bus perintis itu diarahkan menuju Tejakula terlebih dulu, baru kemudian menuju Kintamani.

Meski begitu, angkutan tersebut masih sepi penumpang. Padahal tarif yang dikenakan sangat murah, yakni Rp 10 ribu per orang untuk sekali jalan. Ongkos itu terbilang murah karena pemerintah memberikan subsidi tarif bagi penumpang.

Baca Juga:  Warga Eks Tim-tim Tagih Janji Pemerintah, Desak Jalankan Program Reforma Agraria

“Pengamatan sementara memang masih sepi. Sudah beberapa kali diuji pada jam sibuk. Tapi bus ini akan tetap jalan, meskipun tidak ada penumpang,” jelasnya.

Ia mengakui saat ini minat masyarakat untuk menumpang bus terbilang rendah. Ia meyakini keberadaan bus perintis itu akan merangsang kembali minat masyarakat mengendarai bus. [eka prasetya/radar bali]

 


Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru