SINGARAJA,radarbali.id– Seorang nelayan wisata di Desa Kalibukbuk, ditemukan tewas setelah tercebur di lepas Pantai Lovina, Jumat (3/2) pagi. Nelayan yang diketahui bernama Ketut Sujana, 58, warga Banjar Dinas Banyualit, Desa Kalibukbuk itu, diduga terjatuh saat mengantar wisatawan melihat lumba-lumba di Pantai Lovina.
Perbekel Kalibukbuk, Ketut Suka saat dikonfirmasi kemarin, membenarkan warganya mengalami insiden di laut. Suka mengatakan korban mulai berlayar sekitar pukul 06.00 pagi kemarin. Saat itu korban mengantar enam orang wisatawan domestik yang ingin melihat lumba-lumba.
Atraksi lumba-lumba di laut lepas memang jadi salah satu atraksi wisata di perairan utara Bali. Mendiang Ketut Suka pun disebut telah menjalani profesi sebagai nelayan wisata selama bertahun-tahun.
Sekitar 30 menit berlayar, para penumpang menyadari ada hal yang aneh. Sebab perahu tidak berjalan lurus mengikuti kawanan lumba-lumba yang berenang. Melainkan terus berputar. Saat para penumpang menoleh ke belakang, mereka mendapati sang nakhoda sekaligus pemandu wisata sudah tidak ada di tempatnya.
Mereka pun melambaikan tangan meminta pertolongan pada nelayan wisata yang lain. Tak selang beberapa lama, tubuh Sujana ditemukan mengapung tak jauh dari lokasi perahu berputar-putar. “Ombaknya relative tinggi karena semalam hujan lebat. Korban ini tidak pakai jaket pelampung, kalua wisatawannya semua pakai jaket pelampung,” kata Suka.
Suka memastikan seluruh wisatawan yang sempat diangkut korban, berhasil selamat sampai di tepi pantai. Sementara jenazah korban juga dievakuasi oleh rekan-rekan sesama nelayan yang beraktivitas di Lovina.
“Sempat dibawa ke RS Parama Sidhi. Tapi setelah diperiksa di sana, sudah dinyatakan meninggal. Jadi dibawa pulang ke rumah duka,” kata Suka.
Ia pun menghimbau agar para nelayan tetap memperhatikan keselamatan diri sendiri maupun keselamatan wisatawan saat melihat atraski lumba-lumba. “Sudah terus kami ingatkan kewajiban itu. Tetap jaga keselamatan wisatawan dan terutama keselamatan diri sendiri. Penggunaan jaket pelampung itu wajib, meskipun sudah biasa berlayar di sana,” tegasnya.
Sementara itu Kasi Humas Polres Buleleng AKP Gede Sumarjaya mengatakan polisi masih melakukan penyelidikan terkait kematian korban. “Masih dilakukan penyelidikan. Apakah akibat terpeleset atau karena sebab lain. Karena dari keterangan keluarga, korban ini punya riwayat jantung,” kata Sumarjaya. (eps/rid)