27.6 C
Denpasar
Friday, March 31, 2023

Awas! Berisiko Longsor Lagi, Jalan Poros Sepang Terancam Terputus

SINGARAJA, Radar Bali.id – Hujan yang mengguyur Buleleng pada Kamis (2/3/2023) malam lalu ternyata berdampak pada bencana alam tanah longsor. Peristiwa terparah terjadi di Desa Sepang, Kecamatan Busungbiu. Bahkan ruas Jalan Poros Sepang, kini terancam jebol karena sudah tergerus tanah longsor dan berisiko terjadi longsor lagi.

Bencana alam itu terjadi di Banjar Dinas Belulang, Desa Sepang. Hujan yang turun sejak Kamis sore, memicu tanah longsor. Longsor dilaporkan terjadi pada pukul 20.00 malam. Senderan rumah milik Ni Ketut Supardi jebol. Akibatnya material longsor menutup akses Jalan Poros Sepang.

Jalan tersebut cukup vital bagi masyarakat setempat. Sebab jalur itu menjadi akses utama dan akses terdekat menuju Desa Sepang, Sepang Kelod, dan Desa Dadap Putih. Dampaknya selama semalam penuh, jalur itu tak bisa dilalui kendaraan bermotor.

Baca Juga:  Nekat Jualan Parfum Ilegal, 5 Toko di Buleleng Kena Semprit

Akhirnya di hari Jumat (3/3/2023)tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng, TNI, Polri, Dinas Pemadam Kebakaran dan aparat desa, bahu membahu membersihkan material longsor dengan peralatan seadanya. Dalam waktu tiga jam, material berhasil dibersihkan.

Kepala Pelaksana BPBD Buleleng Putu Ariadi Pribadi mengatakan, ruas tersebut memang cukup vital bagi warga. Sebenarnya ada akses jalan lain. Namun harus memutar cukup jauh melalui Jalan Raya Pupuan-Pekutatan. Akhirnya kemarin semua pihak bahu membahu membersihkan material.

“Kami coba membersihkan material secara manual. Dibantu warga juga. Akhirnya materialnya bisa bersih dan sudah bisa dilalui kendaraan,” kata Ariadi.

Dari hasil identifikasi BPBD Buleleng, ada pula jalan kabupaten yang tergerus longsor. Lebar jalan yang tadinya lima meter, tergerus longsor. Sehingga kini hanya tersisa empat meter saja. Kondisi itu diakui cukup riskan apabila dilalui oleh kendaraan yang mengangkut material bangunan.

Baca Juga:  Pemerintah Siap Gratiskan Pementasan, Belum Banyak Sanggar Mendaftar

Ariadi mengatakan, ruas jalan tersebut menjadi kewenangan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang. Saat ini pihaknya telah memasang pita pengaman, agar tak ada kendaraan yang terperosok di sana.

“Dari desa sudah berkoordinasi langsung dengan Dinas PU. Hasil koordinasi sementara akan segera ditangani, karena itu jalur yang cukup padat kendaraan,” tukas Ariadi. [eka prasetya/radar bali]

 

 

 



SINGARAJA, Radar Bali.id – Hujan yang mengguyur Buleleng pada Kamis (2/3/2023) malam lalu ternyata berdampak pada bencana alam tanah longsor. Peristiwa terparah terjadi di Desa Sepang, Kecamatan Busungbiu. Bahkan ruas Jalan Poros Sepang, kini terancam jebol karena sudah tergerus tanah longsor dan berisiko terjadi longsor lagi.

Bencana alam itu terjadi di Banjar Dinas Belulang, Desa Sepang. Hujan yang turun sejak Kamis sore, memicu tanah longsor. Longsor dilaporkan terjadi pada pukul 20.00 malam. Senderan rumah milik Ni Ketut Supardi jebol. Akibatnya material longsor menutup akses Jalan Poros Sepang.

Jalan tersebut cukup vital bagi masyarakat setempat. Sebab jalur itu menjadi akses utama dan akses terdekat menuju Desa Sepang, Sepang Kelod, dan Desa Dadap Putih. Dampaknya selama semalam penuh, jalur itu tak bisa dilalui kendaraan bermotor.

Baca Juga:  Hotel Pailit, Tiga Lumba-Lumba Akhirnya Dilepaskan

Akhirnya di hari Jumat (3/3/2023)tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng, TNI, Polri, Dinas Pemadam Kebakaran dan aparat desa, bahu membahu membersihkan material longsor dengan peralatan seadanya. Dalam waktu tiga jam, material berhasil dibersihkan.

Kepala Pelaksana BPBD Buleleng Putu Ariadi Pribadi mengatakan, ruas tersebut memang cukup vital bagi warga. Sebenarnya ada akses jalan lain. Namun harus memutar cukup jauh melalui Jalan Raya Pupuan-Pekutatan. Akhirnya kemarin semua pihak bahu membahu membersihkan material.

“Kami coba membersihkan material secara manual. Dibantu warga juga. Akhirnya materialnya bisa bersih dan sudah bisa dilalui kendaraan,” kata Ariadi.

Dari hasil identifikasi BPBD Buleleng, ada pula jalan kabupaten yang tergerus longsor. Lebar jalan yang tadinya lima meter, tergerus longsor. Sehingga kini hanya tersisa empat meter saja. Kondisi itu diakui cukup riskan apabila dilalui oleh kendaraan yang mengangkut material bangunan.

Baca Juga:  Saling Menolong dalam Program JKN, Buat Hati Kartini Damai

Ariadi mengatakan, ruas jalan tersebut menjadi kewenangan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang. Saat ini pihaknya telah memasang pita pengaman, agar tak ada kendaraan yang terperosok di sana.

“Dari desa sudah berkoordinasi langsung dengan Dinas PU. Hasil koordinasi sementara akan segera ditangani, karena itu jalur yang cukup padat kendaraan,” tukas Ariadi. [eka prasetya/radar bali]

 

 

 


Artikel Terkait

Most Read


Artikel Terbaru