29.8 C
Denpasar
Saturday, June 3, 2023

Peralihan ke TV Digital Tertunda, Warga Miskin Belum dapat Bantuan Alat STB

SINGARAJA– Proses peralihan atau migrasi dari televisi analog menjadi siaran televisi digital, dipastikan tertunda. Penyebabnya bantuan alat set top box (STB) yang dijanjikan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) belum tersalur pada warga yang membutuhkan.

Sesuai dengan regulasi, proses migrasi siaran dari analog ke digital semestinya dilakukan pada Rabu (2/11). Namun di Kabupaten Buleleng, siaran analog masih bisa dinikmati. Salah seorang warga Buleleng, Ida Bagus Indratara mengaku masih bisa menyaksikan siaran televisi analog.

“Tadi pagi masih bisa nonton seperti biasa. Masih pakai antena biasa. Saya juga belum pakai alat STB,” kata Indratara.

Kepala Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik (Kominfo Santi) Buleleng, Ketut Suwarmawan mengatakan proses peralihan siaran analog ke digital sementara ini baru berlaku di kawasan Jabodetabek. Sebab pembagian STB di wilayah tersebut sudah mencapai 90 persen.

Baca Juga:  Melihat Koleksi Buku Tua di Museum Lontar Gedong Kirtya, Buleleng

“Sesuai informasi yang kami terima, proses migrasi analog ke digital untuk wilayah Bali akan dilakukan secara bertahap. Kalau sekarang yang sudah analog switch off itu hanya kawasan Jabodetabek saja,” kata Suwarmawan saat dikonfirmasi Kamis kemarin (3/11).

Menurutnya pemerintah wajib menyalurkan STB sebelum melakukan migrasi siaran. Khusus di Kabupaten Buleleng, ada 22.419 kepala keluarga yang diusulkan menerima STB. Calon penerima itu diambil dari data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE). Sayangnya hingga kini belum ada kabar kapan warga miskin di Buleleng akan menerima bantuan STB.

Suwarmawan mengklaim proses penyaluran membutuhkan waktu. Mengingat pihak penyedia masih meminta waktu untuk memproduksi STB. Selain dari penyedia, stasiun televisi pemenang multipleksing TV digital juga memiliki kewajiban menyalurkan STB pada warga miskin. Namun hingga kini Dinas Kominfo Buleleng belum menerima kabar soal penyaluran STB dari pihak ketiga tersebut.

Baca Juga:  Pemilik Rumah Jatuh Pingsan Saat Lihat Rumahnya Ludes Terbakar

“Penyedia itu harus memproduksi puluhan ribu STB dalam waktu singkat. Kami sudah konfirmasi ke Kementerian Kominfo dua kali seminggu, supaya STB-nya bisa cepat didistribusikan,” tandas Suwarmawan. (eps)



SINGARAJA– Proses peralihan atau migrasi dari televisi analog menjadi siaran televisi digital, dipastikan tertunda. Penyebabnya bantuan alat set top box (STB) yang dijanjikan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) belum tersalur pada warga yang membutuhkan.

Sesuai dengan regulasi, proses migrasi siaran dari analog ke digital semestinya dilakukan pada Rabu (2/11). Namun di Kabupaten Buleleng, siaran analog masih bisa dinikmati. Salah seorang warga Buleleng, Ida Bagus Indratara mengaku masih bisa menyaksikan siaran televisi analog.

“Tadi pagi masih bisa nonton seperti biasa. Masih pakai antena biasa. Saya juga belum pakai alat STB,” kata Indratara.

Kepala Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik (Kominfo Santi) Buleleng, Ketut Suwarmawan mengatakan proses peralihan siaran analog ke digital sementara ini baru berlaku di kawasan Jabodetabek. Sebab pembagian STB di wilayah tersebut sudah mencapai 90 persen.

Baca Juga:  Melihat Koleksi Buku Tua di Museum Lontar Gedong Kirtya, Buleleng

“Sesuai informasi yang kami terima, proses migrasi analog ke digital untuk wilayah Bali akan dilakukan secara bertahap. Kalau sekarang yang sudah analog switch off itu hanya kawasan Jabodetabek saja,” kata Suwarmawan saat dikonfirmasi Kamis kemarin (3/11).

Menurutnya pemerintah wajib menyalurkan STB sebelum melakukan migrasi siaran. Khusus di Kabupaten Buleleng, ada 22.419 kepala keluarga yang diusulkan menerima STB. Calon penerima itu diambil dari data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE). Sayangnya hingga kini belum ada kabar kapan warga miskin di Buleleng akan menerima bantuan STB.

Suwarmawan mengklaim proses penyaluran membutuhkan waktu. Mengingat pihak penyedia masih meminta waktu untuk memproduksi STB. Selain dari penyedia, stasiun televisi pemenang multipleksing TV digital juga memiliki kewajiban menyalurkan STB pada warga miskin. Namun hingga kini Dinas Kominfo Buleleng belum menerima kabar soal penyaluran STB dari pihak ketiga tersebut.

Baca Juga:  Pariwisata Tak Lagi sebagai Tulang Punggung, Strategi Ekonomi Buleleng Diubah

“Penyedia itu harus memproduksi puluhan ribu STB dalam waktu singkat. Kami sudah konfirmasi ke Kementerian Kominfo dua kali seminggu, supaya STB-nya bisa cepat didistribusikan,” tandas Suwarmawan. (eps)


Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru