SINGARAJA – Pertikaian dua keluarga di Desa Kaliasem, Buleleng, tak hanya melibatkan orang dewasa. Bahkan anak yang masih berusia 14 tahun ikut jadi korbannya.
Salah satu korban dari pihak Putu Mas Merta adalah Komang NM yang berusia 14 tahun. Ia langsung sekarat setelah dipukul menggunakan linggis.
Diketahui, peristiwa perkelahian berdarah terjadi di Banjar Dinas Lebah, Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar, Jumat (4/3) malam. Sebanyak dua keluarga yang masih bertetangga, terlibat perkelahian. Yakni keluarga Putu Mas Merta, 47, dan keluarga Kadek Arsana alias Toris, 50.
Singkat cerita, Kadek Arsana tiba-tiba datang ke rumah Putu Mas Merta sambil berteriak-teriak. Dari mulutnya tersembur bau minuman beralkohol.
Saat Kadek Arsana alias Kadek Toris datang. Saat itu Namun Putu Mas dan Kadek Bayu Widana tengah beristirahat di teras rumah, menonton televisi.
Kadek Arsana dan kerabatnya datang dengan membawa golok dan linggis. Kadek Bayu pun keluar. Namun dia dipukul kepalanya dan ditusuk perutnya, serta dibacok kepalanya. Ia pun lari.
Giliran Putu Mas dan Komang NP yang keluar. Putu Mas langsung dibacok. Sementara lainnya memukul kepala dan dada Komang NP menggunakan linggis. Akibat pukulan dan bacokan itu, Putu Mas dan Komang NM langsung sekarat, tak sadarkan diri.
Luh Ayu Widiani pun terkejut dan berteriak histeris. Saat itu ada seseorang yang membanting Ayu Widiani hingga luka memar.
Dalam kondisi luka, Kadek Bayu sempat berusaha kabur ke rumah kerabatnya di belakang SDN 1 Kaliasem. Begitu sampai di lokasi, Kadek Bayu langsung tumbang karena luka yang cukup parah.
“Keluarga jelas kaget. Semuanya langsung datang ke lokasi kejadian. Kami sempat bawa ke RS Pratama Tangguwisia. Tapi karena kondisinya parah, akhirnya dirujuk ke RSUD Buleleng,” kata Ketut Suartana, 47, yang juga keponakan dari Putu Mas.
Dampaknya, Putu Mas, Kadek Bayu, dan Komang NM harus menjalani operasi. Kadek bayu kini telah dirawat di ruang rawat inap. Sementara Putu Mas dan Komang NM dirawat di Ruang ICU. Komang NM bahkan harus menjalani operasi lanjutan, karena pendarahan di bagian kepala.
Kapolsek Banjar Kompol I Gusti Nyoman Sudarsana menyatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap peristiwa perkelahian ini. Apalagi, kedua belah pihak saling lapor ke polisi.
“Kami harus melakukan pendalaman. Untuk memastikan peristiwanya seperti apa. Dari keluarga Putu Mas belum bisa kami minta keterangan, karena 2 orang dalam kondisi kritis. Sedangkan dari pihak lainnya, belum bisa maksimal memberi keterangan,” katanya.