27.6 C
Denpasar
Friday, March 31, 2023

Duh, Distribusi Set Top Box Belum Merata

SINGARAJA– Distribusi perangkat set top box (STB) sebagai perangkat penangkap sinyal siaran digital, ternyata belum merata. Dari tujuh kecamatan di Buleleng yang jadi sasaran penerima STB dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Buleleng, tak seluruh desa/kelurahan menerima STB.

Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali, distribusi STB di Buleleng dilakukan oleh dua pihak berbeda. Masing-masing oleh lembaga penyiaran swasta yang memenangkan multipleksing (mux), serta Kementerian Kominfo. Pemenang mux mendistribusikan STB di Kecamatan Seririt dan Gerokgak, sementara Kementerian Kominfo mendistribusikan di tujuh kecamatan sisanya.

Idealnya ada 113 desa/kelurahan di tujuh kecamatan itu yang jadi sasaran penerima perangkat STB. Namun perangkat itu hanya menyasar 87 desa/kelurahan saja. Praktis ada 26 desa/kelurahan yang tak mendapat alokasi STB.

Di Kecamatan Busungbiu misalnya. Di wilayah tersebut ada 347 buah STB yang didistribusikan kepada masyarakat tidak mampu. Perangkat itu didistribusikan kepada warga tidak mampu yang tercantum dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Baca Juga:  Menengok Aktivitas Rumah Belajar Komunitas Bali Aga Pedawa

Masalahnya ratusan STB itu hanya didistribusikan pada 11 desa yang ada di Busungbiu. Masih ada empat desa lain yang tak kebagian alokasi STB. Masing-masing Desa Titab, Sepang, Subuk, dan Pelapuan.

Camat Busungbiu Gede Kurniawan menyambut baik bantuan STB tersebut. Sebab bantuan itu akan memudahkan masyarakat mengakses sarana hiburan. Ditambah lagi masih banyak masyarakat yang awam dengan perangkat televisi digital.

Meski begitu, ia berharap kedepannya pemberian STB ini bisa diberikan secara merata. Mengingat ada 4 desa lagi di Kecamatan Busungbiu yang belum tersentuh bantuan tersebut.

Sementara itu Koordinator Vendor Distribusi STB, Judi Sumilat mengatakan, proses distribusi tersebut akan digenjot. Sebab proses analog switch off (ASO) akan dilakukan pada 20 Maret mendatang. Terhitung mulai Selasa (21/3) pekan depan, masyarakat tak bisa lagi mengakses siaran televisi analog.

Baca Juga:  Kasus Gangguan Ginjal Akut pada Anak-anak, Polisi Obok-Obok Apotek

Judi mengklaim proses distribusi baru dilakukan sejak tiga hari belakangan. Sehingga capaian distribusi baru mencapai 15 persen. “Beberapa hari ini kami akan lakukan langkah-langkah percepatan dan diharapkan bisa terselesaikan di daerah Buleleng,” tukasnya.

Asal tahu saja, siaran televisi digital akan memudahkan masyarakat Buleleng mengakses siaran televisi. Tadinya masyarakat kesulitan menggunakan antena televisi analog untuk mengakses siaran. Sebab sebagian besar wilayah Buleleng masuk dalam kawasan blank spot siaran televisi analog. Sehingga masyarakat harus mengakses siaran berlangganan atau menggunakan parabola untuk menonton televisi. Namun lewat siaran digital, masyarakat lebih mudah mengakses siaran televisi, tanpa harus menggunakan parabola atau berlangganan siaran berbayar. (eps)

 



SINGARAJA– Distribusi perangkat set top box (STB) sebagai perangkat penangkap sinyal siaran digital, ternyata belum merata. Dari tujuh kecamatan di Buleleng yang jadi sasaran penerima STB dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Buleleng, tak seluruh desa/kelurahan menerima STB.

Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali, distribusi STB di Buleleng dilakukan oleh dua pihak berbeda. Masing-masing oleh lembaga penyiaran swasta yang memenangkan multipleksing (mux), serta Kementerian Kominfo. Pemenang mux mendistribusikan STB di Kecamatan Seririt dan Gerokgak, sementara Kementerian Kominfo mendistribusikan di tujuh kecamatan sisanya.

Idealnya ada 113 desa/kelurahan di tujuh kecamatan itu yang jadi sasaran penerima perangkat STB. Namun perangkat itu hanya menyasar 87 desa/kelurahan saja. Praktis ada 26 desa/kelurahan yang tak mendapat alokasi STB.

Di Kecamatan Busungbiu misalnya. Di wilayah tersebut ada 347 buah STB yang didistribusikan kepada masyarakat tidak mampu. Perangkat itu didistribusikan kepada warga tidak mampu yang tercantum dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Baca Juga:  Ada Pembangunan Caplok Lahan Produktif, Dewan Mencak-Mencak

Masalahnya ratusan STB itu hanya didistribusikan pada 11 desa yang ada di Busungbiu. Masih ada empat desa lain yang tak kebagian alokasi STB. Masing-masing Desa Titab, Sepang, Subuk, dan Pelapuan.

Camat Busungbiu Gede Kurniawan menyambut baik bantuan STB tersebut. Sebab bantuan itu akan memudahkan masyarakat mengakses sarana hiburan. Ditambah lagi masih banyak masyarakat yang awam dengan perangkat televisi digital.

Meski begitu, ia berharap kedepannya pemberian STB ini bisa diberikan secara merata. Mengingat ada 4 desa lagi di Kecamatan Busungbiu yang belum tersentuh bantuan tersebut.

Sementara itu Koordinator Vendor Distribusi STB, Judi Sumilat mengatakan, proses distribusi tersebut akan digenjot. Sebab proses analog switch off (ASO) akan dilakukan pada 20 Maret mendatang. Terhitung mulai Selasa (21/3) pekan depan, masyarakat tak bisa lagi mengakses siaran televisi analog.

Baca Juga:  Diberi Beras, Warga di Buleleng Berbondong-bondong Datang Vaksinasi

Judi mengklaim proses distribusi baru dilakukan sejak tiga hari belakangan. Sehingga capaian distribusi baru mencapai 15 persen. “Beberapa hari ini kami akan lakukan langkah-langkah percepatan dan diharapkan bisa terselesaikan di daerah Buleleng,” tukasnya.

Asal tahu saja, siaran televisi digital akan memudahkan masyarakat Buleleng mengakses siaran televisi. Tadinya masyarakat kesulitan menggunakan antena televisi analog untuk mengakses siaran. Sebab sebagian besar wilayah Buleleng masuk dalam kawasan blank spot siaran televisi analog. Sehingga masyarakat harus mengakses siaran berlangganan atau menggunakan parabola untuk menonton televisi. Namun lewat siaran digital, masyarakat lebih mudah mengakses siaran televisi, tanpa harus menggunakan parabola atau berlangganan siaran berbayar. (eps)

 


Artikel Terkait

Most Read


Artikel Terbaru