25.4 C
Denpasar
Saturday, April 1, 2023

Gempa Bumi di Turki, Disnaker Klaim PMI Asal Buleleng Aman

SINGARAJA– Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Buleleng mengklaim para pekerja migran asal Buleleng yang bekerja di Turki, kini dalam kondisi aman. Hingga kemarin (8/2/2023) tak ada seorang pun pekerja migran Buleleng yang dilaporkan celaka akibat gempa yang terjadi di distrik Pazarcik, Provinsi Kahramanmaraş.

Kepala Disnaker Buleleng  Komang Sumerta Jaya mengatakan, saat ini ada 401 orang pekerja migran asal Buleleng yang bekerja di Turki. “Dari hasil koordinasi kami dengan BP2MI (Balai Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Red), sampai tadi malam tidak ada PMI asal Buleleng yang jadi korban. Semua dalam kondisi aman,” kata Sumerta Jaya saat ditemui di Pantai Kerobokan, Rabu (8/2) pagi.

Baca Juga:  Duh, Distribusi Set Top Box Belum Merata

Menurutnya ratusan warga Buleleng itu sebagian besar bekerja di industri akomodasi pariwisata. Tepatnya bekerja sebagai karyawan spa maupun house keeping. Hampir 70 persen di antaranya merupakan wanita.

Sumerta Jaya mengaku bisa bernafas lebih lega, karena tidak ada PMI asal Buleleng yang mengalami naas saat bekerja di luar negeri. Apalagi para pekerja migran itu mengumpulkan devisa bagi negara.

Lebih lanjut ia mengatakan, Disnaker berencana mengumpulkan para pekerja migran asal Turki dalam waktu dekat. Pemerintah ingin mendengar langsung iklim pekerja pariwisata di sana. “Hukum ketenagakerjaan setiap negara kan beda-beda. Tapi tidak ada salahnya hal-hal baik itu diadopsi di sini,” imbuhnya.

Mantan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Buleleng itu mengatakan, hingga kini para pekerja migran itu masih dipekerjakan oleh perusahaannya. Ia sendiri berharap pekerja migran itu tetap aktif bekerja. Kendati baru saja terjadi bencana di tempat mereka bekerja.

Baca Juga:  Kisah Supini, Asal Klungkung, Salah Satu Korban Meninggal Gempa Turki: Ada Firasat dari Mimpi

“Informasi sementara, selama perusahaan itu masih eksis dan bisa mempekerjakan, mereka  masih tetap dipertahankan. Tapi kalau perusahaannya terdampak, bisa jadi mereka akan dipulangkan. Kalau sudah demikian, kami harap KBRI di Ankara bisa membantu memfasilitasi mereka kembali ke Indonesia,” demikian Sumerta Jaya. (eps)



SINGARAJA– Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Buleleng mengklaim para pekerja migran asal Buleleng yang bekerja di Turki, kini dalam kondisi aman. Hingga kemarin (8/2/2023) tak ada seorang pun pekerja migran Buleleng yang dilaporkan celaka akibat gempa yang terjadi di distrik Pazarcik, Provinsi Kahramanmaraş.

Kepala Disnaker Buleleng  Komang Sumerta Jaya mengatakan, saat ini ada 401 orang pekerja migran asal Buleleng yang bekerja di Turki. “Dari hasil koordinasi kami dengan BP2MI (Balai Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Red), sampai tadi malam tidak ada PMI asal Buleleng yang jadi korban. Semua dalam kondisi aman,” kata Sumerta Jaya saat ditemui di Pantai Kerobokan, Rabu (8/2) pagi.

Baca Juga:  Langka! Polres Buleleng Punya Dua Perwira Berpangkat AKBP

Menurutnya ratusan warga Buleleng itu sebagian besar bekerja di industri akomodasi pariwisata. Tepatnya bekerja sebagai karyawan spa maupun house keeping. Hampir 70 persen di antaranya merupakan wanita.

Sumerta Jaya mengaku bisa bernafas lebih lega, karena tidak ada PMI asal Buleleng yang mengalami naas saat bekerja di luar negeri. Apalagi para pekerja migran itu mengumpulkan devisa bagi negara.

Lebih lanjut ia mengatakan, Disnaker berencana mengumpulkan para pekerja migran asal Turki dalam waktu dekat. Pemerintah ingin mendengar langsung iklim pekerja pariwisata di sana. “Hukum ketenagakerjaan setiap negara kan beda-beda. Tapi tidak ada salahnya hal-hal baik itu diadopsi di sini,” imbuhnya.

Mantan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Buleleng itu mengatakan, hingga kini para pekerja migran itu masih dipekerjakan oleh perusahaannya. Ia sendiri berharap pekerja migran itu tetap aktif bekerja. Kendati baru saja terjadi bencana di tempat mereka bekerja.

Baca Juga:  Banyak KIS Terblokir, Dewan Buleleng Janji Siapkan Perda

“Informasi sementara, selama perusahaan itu masih eksis dan bisa mempekerjakan, mereka  masih tetap dipertahankan. Tapi kalau perusahaannya terdampak, bisa jadi mereka akan dipulangkan. Kalau sudah demikian, kami harap KBRI di Ankara bisa membantu memfasilitasi mereka kembali ke Indonesia,” demikian Sumerta Jaya. (eps)


Artikel Terkait

Most Read


Artikel Terbaru