27.6 C
Denpasar
Friday, June 2, 2023

Rumah Tertimpa Longsor, Pasangan Suami- Istri di Buleleng Selamat dari Maut

SINGARAJA– Pasangan suami istri Made Artawa, 73, dan Luh Marsiki, 53, terus mengucap syukur. Keduanya berhasil selamat dari maut, akibat musibah tanah longsor yang terjadi di Lingkungan Penataran, Kelurahan Kendran, Kecamatan Buleleng.

Musibah itu terjadi pada pukul 02.00, Sabtu (11/2) dini hari. Tembok pagar dan senderan rumah milik Gede Eka Wirajaya, warga setempat, mendadak longsor. Material itu menimpa rumah kontrakan yang dihuni oleh Artawa dan Marsiki. Pasangan suami-istri itu mengontrak rumah yang bersebelahan dengan rumah yang dihuni Eka Wirajaya. Hanya saja posisi rumah yang ditinggali pasutri Artawa dan Marsiki, lebih rendah.

Marsiki menuturkan, ia sudah mengontrak rumah sederhana di seberang Setra Adat Buleleng itu sejak tiga tahun terakhir. Kendati hanya berupa tembok triplek dan atap seng, keduanya memilih tinggal di sana, supaya akses menuju RSUD Buleleng lebih dekat. Maklum Made Artawa sudah menderita stroke selama bertahun-tahun. Selain itu Marsiki juga ingin berjualan panganan sederhana.

Baca Juga:  Apes! Pulang Malam, Pemotor Hantam Pohon Tumbang hingga Dilarikan ke UGD

Saat longsor terjadi, Marsiki mengaku belum tidur lelap. Ia baru saja menemani suaminya. Mendadak ia mendengar suara gemuruh, dalam sekejap mata rumah yang ia tinggali sudah runtuh. “Tiba-tiba rumah langsung roboh. Saya dan suami terjebak di dalam. Kayu rangka atap saya pegang biar suami saya tidak tertimpa. Sambil pegang saya cari HP bisa telepon anak-anak,” katanya.

Ia sempat berusaha meminta pertolongan pada tetangganya. Namun karena peristiwa itu terjadi dini hari, suaranya tak didengar tetangga. Dalam kondisi kalut, dia berhasil menjangkau ponsel yang terjatuh di lantai. Ia akhirnya menghubungi menantunya meminta pertolongan.

Upaya evakuasi cukup sulit. Sebab timbunan material cukup tebal. Setelah sekitar dua jam terjebak di dalam rumah, keduanya berhasil dievakuasi. Marsiki mengaku mengalami nyeri pada bagian bahu. Sementara Artawa dibawa ke rumah tua mereka di RT 007 Kelurahan Kendran.

Baca Juga:  Di Gianyar, Pohon Timpa Bangunan Suci Pura Samuan Tiga

Camat Buleleng, I Made Dwi Adnyana mengungkapkan, hujan lebat sempat mengguyur kawasan Kota Singaraja pada Jumat malam hingga Sabtu dini hari. Tak pelak mengakibatkan bencana di sejumlah penjuru Kecamatan Buleleng. Bukan hanya tanah longsor, tapi juga banjir, dan pohon tumbang. (eps)



SINGARAJA– Pasangan suami istri Made Artawa, 73, dan Luh Marsiki, 53, terus mengucap syukur. Keduanya berhasil selamat dari maut, akibat musibah tanah longsor yang terjadi di Lingkungan Penataran, Kelurahan Kendran, Kecamatan Buleleng.

Musibah itu terjadi pada pukul 02.00, Sabtu (11/2) dini hari. Tembok pagar dan senderan rumah milik Gede Eka Wirajaya, warga setempat, mendadak longsor. Material itu menimpa rumah kontrakan yang dihuni oleh Artawa dan Marsiki. Pasangan suami-istri itu mengontrak rumah yang bersebelahan dengan rumah yang dihuni Eka Wirajaya. Hanya saja posisi rumah yang ditinggali pasutri Artawa dan Marsiki, lebih rendah.

Marsiki menuturkan, ia sudah mengontrak rumah sederhana di seberang Setra Adat Buleleng itu sejak tiga tahun terakhir. Kendati hanya berupa tembok triplek dan atap seng, keduanya memilih tinggal di sana, supaya akses menuju RSUD Buleleng lebih dekat. Maklum Made Artawa sudah menderita stroke selama bertahun-tahun. Selain itu Marsiki juga ingin berjualan panganan sederhana.

Baca Juga:  Dua Keluarga Bertetangga Berkelahi, 6 Orang Masuk RS, 2 Kritis

Saat longsor terjadi, Marsiki mengaku belum tidur lelap. Ia baru saja menemani suaminya. Mendadak ia mendengar suara gemuruh, dalam sekejap mata rumah yang ia tinggali sudah runtuh. “Tiba-tiba rumah langsung roboh. Saya dan suami terjebak di dalam. Kayu rangka atap saya pegang biar suami saya tidak tertimpa. Sambil pegang saya cari HP bisa telepon anak-anak,” katanya.

Ia sempat berusaha meminta pertolongan pada tetangganya. Namun karena peristiwa itu terjadi dini hari, suaranya tak didengar tetangga. Dalam kondisi kalut, dia berhasil menjangkau ponsel yang terjatuh di lantai. Ia akhirnya menghubungi menantunya meminta pertolongan.

Upaya evakuasi cukup sulit. Sebab timbunan material cukup tebal. Setelah sekitar dua jam terjebak di dalam rumah, keduanya berhasil dievakuasi. Marsiki mengaku mengalami nyeri pada bagian bahu. Sementara Artawa dibawa ke rumah tua mereka di RT 007 Kelurahan Kendran.

Baca Juga:  Hujan Lebat Picu Pohon Tumbang, Jalur Singaraja-Amlapura Lumpuh

Camat Buleleng, I Made Dwi Adnyana mengungkapkan, hujan lebat sempat mengguyur kawasan Kota Singaraja pada Jumat malam hingga Sabtu dini hari. Tak pelak mengakibatkan bencana di sejumlah penjuru Kecamatan Buleleng. Bukan hanya tanah longsor, tapi juga banjir, dan pohon tumbang. (eps)


Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru