SINGARAJA– Peringatan hari raya Nyepi jadi momentum menjaga kekompakan bagi anggota Sekaa Truna Black Bull di Banjar Tengah, Desa Adat Sinabun, Kecamatan Sawan. Tahun ini mereka saling bahu membahu bekerjasama membuat ogoh-ogoh. Kendati mereka tidak ikut ambil bagian dalam lomba ogoh-ogoh yang digelar pemerintah.
Ketua Sekaa Truna Black Bull Ketut Dedi Juliawan mengatakan, pihaknya mengajak seluruh anggota terlibat dalam pembuatan ogoh-ogoh. Baik itu para pria maupun wanita. Tujuannya sederhana saja, ia ingin agar kekompakan dan rasa memiliki terhadap organisasi sekaa truna tetap terjaga.
“Pembuatan ogoh-ogoh jelang Nyepi bagi kami itu lebih pada menjaga kekompakan. Sehingga timbul rasa saling memiliki dan menjaga sekaa truna ini, dan pada akhirnya semua bisa ikut andil membangun desa ke arah yang lebih baik lagi,” ungkap Dedi.
Untuk tahun ini, mereka mengangkat tema ogoh-ogoh yang berjudul Dhumavati yang notabene wujud peleburan atas segala hal buruk yang terjadi. Bila mengacu sastra Hindu, Dhumavati merupakan salah satu dewi dari sepuluh dewi tantar Hindu.
Sosok itu digambarkan sebagai janda tua yang buruk rupa. Namun ada filosofi yang mendalam. Kendati sosoknya buruk rupa, namun Dhumavati digambarkan sebagai penyelamat dari semua masalah, pemberi semua keinginan dan penghargaan, pemilik pengetahuan tertinggi, dan memberi jalan untuk moksa.
“Kami menerjemahkan permasalahan yang dihadapi dari kehidupan di sekitar kita. Jadi kami ingin melebur semua keburukan itu melalui ogoh-ogoh Dhumavati,” ujarnya.
Dedi mengaku ini pertama kalinya sekaa truna yang dipimpinnya membuat ogoh-ogoh dengan sosok perempuan. Biasanya ogoh-ogoh yang dibuat akan cenderung ke sosok pria atau raksasa.
Lebih lanjut Dedi mengatakan, setelah Nyepi, ia berencana melakukan konsolidasi kembali di internal sekaa truna. Pihaknya siap berpartisipasi aktif dalam mewujudkan program-program di desa, yang berpihak pada masyarakat.
“Kami sebagai generasi muda siap berpartisipasi. Karena organisasi ini sifatnya sekaa truna, tentu kami akan lebih banyak aktif dalam hal pelestarian seni, adat, dan budaya. Kami siap membantu desa dinas dan desa adat, dalam mewujudkan program-program yang pro pada masyarakat,” demikian Dedi. (eps)