24.8 C
Denpasar
Sunday, June 4, 2023

Puluhan Personel Keliling Padamkan Ribuan Lampu Jalan di Buleleng

SINGARAJA–Dinas Perhubungan Buleleng mengerahkan 25 orang personel untuk memadamkan lampu Penerangan Jalan Utama (PJU). Lampu-lampu itu harus padam pada Selasa (21/3) dini hari, agar tak mengganggu pelaksanaan tapa brata penyepian pada Rabu (22/3).

Saat ini di seluruh Buleleng ada 16.230 titik lampu PJU, 210 titik lampu tenaga surya, 15 titik lampu pengatur lalu lintas atau traffic light, serta lima titik lampu warning light. Seluruhnya harus dipastikan padam, sehingga tak menganggu prosesi ibadah nyepi, khususnya amati geni atau memadamkan api dan cahaya.

Kepala Dinas Perhubungan Buleleng Gede Gunawan AP mengatakan, pihaknya telah menyiagakan 25 orang personel untuk memadamkan lampu-lampu tersebut. Personel itu mulai berkeliling pada pukul 23.00 Selasa malam. Mereka harus memadamkan seluruh lampu penerangan jalan secara bertahap.

“Kalau yang menggunakan kWH meter, maka teknisi kami yang memadamkan. Kalau yang non kWH meter, kami sudah berkoordinasi dengan PLN. Kami juga minta bantuan pada aparatur di desa dan kelurahan untuk memastikan lampunya sudah padam pada Selasa tengah malam. Karena dengan personel yang terbatas, tidak mungkin kami padamkan belasan ribu titik itu sekaligus,” kata Gunawan.

Baca Juga:  Achmad Zaini dan Muhammad Rasyid Sudah Pulang ke Rumah, Polisi Gelar Perkara Hari Ini

Khusus lampu dengan tenaga surya, dibutuhkan proses pemadaman yang lebih rigid. Pihaknya harus bersurat kepada Kementerian Perhubungan melalui Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Bali. Mengingat proses pemadaman harus dilakukan menggunakan aplikasi digital yang terkoneksi langsung dengan wifi.

“Untuk lampu surya kami sudah dapat izin untuk memadamkan. Prosesnya dilakukan secara bertahap. Kalau lampu PJU biasa, satu jaringan dimatikan, sudah ada belasan bahkan puluhan lampu yang padam. Kalau lampu surya ini, harus dipadamkan satu persatu,” ujarnya.

Bagaimana bila masih ada lampu yang menyala saat Nyepi berlangsung? Gunawan mengatakan pihaknya sudah menyiapkan personel yang piket selama Nyepi. Mereka akan diberi pinjaman sepeda motor listrik dari PLN. Sehingga lebih sunyi saat digunakan. Begitu ada laporan lampu PJU yang masih menyala, mereka akan langsung bergerak memadamkan lampu-lampu tersebut.

Baca Juga:  Bentuk Toleransi, Ratusan Anak TK Santa Maria Ratu Rosari Ikut Pawai Ogoh-ogoh

“Kami sudah bagi ke tiga wilayah. Wilayah barat, tengah, dan timur. Kami juga sudah dapat dispensasi dari Majelis Desa Adat (MDA) untuk membantu pemadaman lampu PJU, apabila masih ditemukan ada yang menyala,” tegas Gunawan.

Selanjutnya lampu-lampu penerangan jalan itu akan kembali dinyalakan pada Kamis (23/3) pagi, tepatnya pada pukul 07.00 pagi. Lampu yang diprioritaskan menyala kembali adalah lampu pengatur lalu lintas, dan dilanjutkan dengan lampu PJU. (eps)



SINGARAJA–Dinas Perhubungan Buleleng mengerahkan 25 orang personel untuk memadamkan lampu Penerangan Jalan Utama (PJU). Lampu-lampu itu harus padam pada Selasa (21/3) dini hari, agar tak mengganggu pelaksanaan tapa brata penyepian pada Rabu (22/3).

Saat ini di seluruh Buleleng ada 16.230 titik lampu PJU, 210 titik lampu tenaga surya, 15 titik lampu pengatur lalu lintas atau traffic light, serta lima titik lampu warning light. Seluruhnya harus dipastikan padam, sehingga tak menganggu prosesi ibadah nyepi, khususnya amati geni atau memadamkan api dan cahaya.

Kepala Dinas Perhubungan Buleleng Gede Gunawan AP mengatakan, pihaknya telah menyiagakan 25 orang personel untuk memadamkan lampu-lampu tersebut. Personel itu mulai berkeliling pada pukul 23.00 Selasa malam. Mereka harus memadamkan seluruh lampu penerangan jalan secara bertahap.

“Kalau yang menggunakan kWH meter, maka teknisi kami yang memadamkan. Kalau yang non kWH meter, kami sudah berkoordinasi dengan PLN. Kami juga minta bantuan pada aparatur di desa dan kelurahan untuk memastikan lampunya sudah padam pada Selasa tengah malam. Karena dengan personel yang terbatas, tidak mungkin kami padamkan belasan ribu titik itu sekaligus,” kata Gunawan.

Baca Juga:  Merintis Karir Dari Sersan, Dulu Harus Latihan Renang di Sungai

Khusus lampu dengan tenaga surya, dibutuhkan proses pemadaman yang lebih rigid. Pihaknya harus bersurat kepada Kementerian Perhubungan melalui Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Bali. Mengingat proses pemadaman harus dilakukan menggunakan aplikasi digital yang terkoneksi langsung dengan wifi.

“Untuk lampu surya kami sudah dapat izin untuk memadamkan. Prosesnya dilakukan secara bertahap. Kalau lampu PJU biasa, satu jaringan dimatikan, sudah ada belasan bahkan puluhan lampu yang padam. Kalau lampu surya ini, harus dipadamkan satu persatu,” ujarnya.

Bagaimana bila masih ada lampu yang menyala saat Nyepi berlangsung? Gunawan mengatakan pihaknya sudah menyiapkan personel yang piket selama Nyepi. Mereka akan diberi pinjaman sepeda motor listrik dari PLN. Sehingga lebih sunyi saat digunakan. Begitu ada laporan lampu PJU yang masih menyala, mereka akan langsung bergerak memadamkan lampu-lampu tersebut.

Baca Juga:  Mih… Baru Juga Diperbaiki, Traffic Light Simpang Subagan Karangsem Kembali Mati

“Kami sudah bagi ke tiga wilayah. Wilayah barat, tengah, dan timur. Kami juga sudah dapat dispensasi dari Majelis Desa Adat (MDA) untuk membantu pemadaman lampu PJU, apabila masih ditemukan ada yang menyala,” tegas Gunawan.

Selanjutnya lampu-lampu penerangan jalan itu akan kembali dinyalakan pada Kamis (23/3) pagi, tepatnya pada pukul 07.00 pagi. Lampu yang diprioritaskan menyala kembali adalah lampu pengatur lalu lintas, dan dilanjutkan dengan lampu PJU. (eps)


Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru