25.4 C
Denpasar
Tuesday, June 6, 2023

Dari Viralnya Kasus Buka Paksa Portal Saat Nyepi di TNBB, Sumberklampok

Achmad Zaini Ngaku hanya Tamatan SD dan Tak Pegang Ijazah karena Hilang, Minta Dimaafkan

GEROKGAK- Achmad Zaini dan Muhamad Rasyad sejatinya telah menyampaikan permohonan maaf secara terbuka di hadapan pemimpin umat dan adat setelah aksi keduanya membuka paksa portal saat Nyepi viral di media sosial.

Achmad Zaini (tengah) sempat menantang Kapolda Bali ke lokasi saat dia membuka paksa portal di TNBB Gerogkak untuk warga saat Nyepi. (Eka Prasetya)

Yang menarik, dalam video permintaan maaf itu, Achmad Zaini didampingi rekannya Muhamad Rasyad mengaku hanya tamatan SD dan tidak memiliki ijasah karena hilang. Dia mengaku sebagai orang biasa dan tahu apa-apa.

“Saya sebagai warga Sumberklampok apa yang jadi kesalahan kemarin saya mohon maaf, beribu-ribu maaf atas kesalahan kemarin. Karena masalahnya masyarakat masih banyak di sana. Makanya saya ada inisiatif membuka portal itu biar tidak ada kerumunan. Sebagai orang biasa, orang awam, tidak tahu apa-apa, saya lulusan SD, karena tidak pegang ijazah, karena hilang ijazah, saya mohon maaf pada pak jro bendesa, pecalang Sumberklampok, semua masyarakat Sumberklampok, bapak perbekel, saya mohon maaf,” kata Zaini dalam video.

Baca Juga:  Hujan Lebat, Bencana Alam Terjang Sejumlah Wilayah di Buleleng

Kendati telah memohon maaf, Bendesa Sumberklampok Jro Putu Artana tak langsung menerima permitnaan maaf tersebut. Menurutnya hal itu akan dibicarakan dalam paruman adat yang dilaksanakan di Balai Desa Adat Sumberklampok pada Jumat (24/3) malam hari ini. Paruman akan membahas apakah krama akan menerima permintaan maaf tersebut atau tidak.

Seperti diketahui, aksi Achmad Zaini dan Muhamad Rasyad membuka paksa portal lalu mempersilahkan sejumah warga pengguna motor masuk ke dalam kawasan Taman Nasional Bali Barat (TNBB), saat umat Hindu di Bali sedang melaksanakan Nyepi mendapat kecaman seluruh Indonesia.

Dalam video yang viral tersebut, Achmad Zaini yang mengenakan baju loreng TNI tampak tak menghiraukan teguran para pecalang. Dia bahkan menyebut nama Kapolda Bali. “ Ayo, satu persatu masuk, silahkan dah! Tak ada yang larang, biarpun Kapolda kesini,” kata Achmad Zaini kepada sejumlah pengendara sepeda motor yang disambut tepuk tangan dan sorak sorai.

Baca Juga:  TERULANG LAGI!! Geng Cewek Aniaya Pelajar, Korban Shock Video Viral

Seusai aksinya itu viral, suasana sempat tegang. Polisi dan TNI dengan cepat meredam. Kedua pelaku malam itu juga langsung diamankan.

Informasi yang diperoleh, pasca kejadian tersebut, suasana sempat tegang. Bahkan pada malam hari saat warga Bali sedang merayakan Nyepi, disebut hendak mendatangi rumah orang-orang yang melakukan aksi penerobosan itu. Warga tersinggung karena pemimpin adat tak dihargai, ditambah lagi ada kegiatan yang tak semestinya pada saat hari raya Nyepi.

Alhasil polisi datang ke Desa Sumberklampok dan menjemput Achmad Zaini dan Muhamad Rasyad. Keduanya dijemput di rumahnya pada pukul 22.30 Rabu malam, dan langsung dibawa ke Mapolsek Gerokgak. “Diamankan untuk mengantisipasi hal yang tidak dinginkan,” kata Kapolsek Gerokgak Kompol Gusti Nyoman Sudarsana. (eps)

 

 



GEROKGAK- Achmad Zaini dan Muhamad Rasyad sejatinya telah menyampaikan permohonan maaf secara terbuka di hadapan pemimpin umat dan adat setelah aksi keduanya membuka paksa portal saat Nyepi viral di media sosial.

Achmad Zaini (tengah) sempat menantang Kapolda Bali ke lokasi saat dia membuka paksa portal di TNBB Gerogkak untuk warga saat Nyepi. (Eka Prasetya)

Yang menarik, dalam video permintaan maaf itu, Achmad Zaini didampingi rekannya Muhamad Rasyad mengaku hanya tamatan SD dan tidak memiliki ijasah karena hilang. Dia mengaku sebagai orang biasa dan tahu apa-apa.

“Saya sebagai warga Sumberklampok apa yang jadi kesalahan kemarin saya mohon maaf, beribu-ribu maaf atas kesalahan kemarin. Karena masalahnya masyarakat masih banyak di sana. Makanya saya ada inisiatif membuka portal itu biar tidak ada kerumunan. Sebagai orang biasa, orang awam, tidak tahu apa-apa, saya lulusan SD, karena tidak pegang ijazah, karena hilang ijazah, saya mohon maaf pada pak jro bendesa, pecalang Sumberklampok, semua masyarakat Sumberklampok, bapak perbekel, saya mohon maaf,” kata Zaini dalam video.

Baca Juga:  Heboh, Guru dan Siswa SMK di Klungkung Terlibat Cekcok, Videonya Viral

Kendati telah memohon maaf, Bendesa Sumberklampok Jro Putu Artana tak langsung menerima permitnaan maaf tersebut. Menurutnya hal itu akan dibicarakan dalam paruman adat yang dilaksanakan di Balai Desa Adat Sumberklampok pada Jumat (24/3) malam hari ini. Paruman akan membahas apakah krama akan menerima permintaan maaf tersebut atau tidak.

Seperti diketahui, aksi Achmad Zaini dan Muhamad Rasyad membuka paksa portal lalu mempersilahkan sejumah warga pengguna motor masuk ke dalam kawasan Taman Nasional Bali Barat (TNBB), saat umat Hindu di Bali sedang melaksanakan Nyepi mendapat kecaman seluruh Indonesia.

Dalam video yang viral tersebut, Achmad Zaini yang mengenakan baju loreng TNI tampak tak menghiraukan teguran para pecalang. Dia bahkan menyebut nama Kapolda Bali. “ Ayo, satu persatu masuk, silahkan dah! Tak ada yang larang, biarpun Kapolda kesini,” kata Achmad Zaini kepada sejumlah pengendara sepeda motor yang disambut tepuk tangan dan sorak sorai.

Baca Juga:  Warga Tersinggung dan Marah, Achmad Zaini & Muhamad Rasyad Dijemput Polisi Malam Hari Saat Nyepi

Seusai aksinya itu viral, suasana sempat tegang. Polisi dan TNI dengan cepat meredam. Kedua pelaku malam itu juga langsung diamankan.

Informasi yang diperoleh, pasca kejadian tersebut, suasana sempat tegang. Bahkan pada malam hari saat warga Bali sedang merayakan Nyepi, disebut hendak mendatangi rumah orang-orang yang melakukan aksi penerobosan itu. Warga tersinggung karena pemimpin adat tak dihargai, ditambah lagi ada kegiatan yang tak semestinya pada saat hari raya Nyepi.

Alhasil polisi datang ke Desa Sumberklampok dan menjemput Achmad Zaini dan Muhamad Rasyad. Keduanya dijemput di rumahnya pada pukul 22.30 Rabu malam, dan langsung dibawa ke Mapolsek Gerokgak. “Diamankan untuk mengantisipasi hal yang tidak dinginkan,” kata Kapolsek Gerokgak Kompol Gusti Nyoman Sudarsana. (eps)

 

 


Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru