GEROKGAK-Dalam video yang viral saat umat Hindu melaksanakan Nyepi, Achmad Zaini dan Muhamad Rasyad justru membuka paksa portal kepada sejumlah oknum warga yang hendak masuk ke dalam kawasan Taman Nasional Bali Barat (TNBB).
Dalam video itu, Achmad Zaini yang mengenakan baju loreng TNI tampak tak menghiraukan teguran para pecalang. Dia bahkan menyebut nama Kapolda Bali. “ Ayo, satu persatu masuk, silahkan dah! Tak ada yang larang, biarpun Kapolda kesini,” kata Achmad Zaini kepada sejumlah warga pengendara sepeda motor yang disambut tepuk tangan dan sorak sorai.
Seperti diketahui, aksi Achmad Zaini dan Muhamad Rasyad itu dikecam netizen dan warga se-Indonesia. Bahkan, keduanya nyaris didatangi warga yang sudah marah. Beruntung, Polisi dan TNI dengan cepat meredam. Kedua pelaku malam itu juga langsung diamankan. “Kedua pelaku diamankan untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan,” kata Kapolsek Gerokgak Kompol Gusti Nyoman Sudarsana.
Hingga kemarin, keduanya dilaporkan masih menginap di Mapolsek Gerokgak. Pasca insiden yang terjadi pada Rabu lalu, kemarin pihak kepolisian mengumpulkan pimpinan umat untuk mediasi di Mapolsek Gerokgak. Pertemuan itu juga dihadiri Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Buleleng, I Gde Made Metera.
Dalam pertemuan tersebut Achmad Zaini dan Muhamad Rasyad sempat menyampaikan permohonan maaf secara terbuka di hadapan pemimpin umat dan adat. “Saya sebagai warga Sumberklampok apa yang jadi kesalahan kemarin saya mohon maaf, beribu-ribu maaf atas kesalahan kemarin. Karena masalahnya masyarakat masih banyak di sana. Makanya saya ada inisiatif membuka portal itu biar tidak ada kerumunan. Sebagai orang biasa, orang awam, tidak tahu apa-apa, saya lulusan SD, karena tidak pegang ijazah, karena hilang ijazah, saya mohon maaf pada pak jro bendesa, pecalang Sumberklampok, semua masyarakat Sumberklampok, bapak perbekel, saya mohon maaf,” kata Zaini.
Kendati telah memohon maaf, Bendesa Sumberklampok Jro Putu Artana tak langsung menerima permitnaan maaf tersebut. Menurutnya hal itu akan dibicarakan dalam paruman adat yang dilaksanakan di Balai Desa Adat Sumberklampok pada Jumat (24/3) malam hari ini. Paruman akan membahas apakah krama akan menerima permintaan maaf tersebut atau tidak. (eps)