SINGARAJA– Proses rekrutmen Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk formasi teknis benar-benar ramai pelamar. Hingga batas akhir waktu pendaftaran, tercatat ada 1.033 orang pelamar yang mengajukan berkas. Namun tak semuanya dinyatakan lulus seleksi. Mereka yang dinyatakan gagal pada fase seleksi administrasi, memutuskan mengajukan sanggahan.
Data di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Buleleng menunjukkan, pemerintah sebenarnya hanya menyediakan 141 buah formasi untuk tenaga teknis. Formasi itu dibuka dari jalur Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Hingga batas akhir waktu pendaftaran, ada 1.033 orang yang melamar.
Setelah melakukan pencermatan berkas lamaran, BKPSDM Buleleng memutuskan hanya ada 448 orang yang dinyatakan memenuhi syarat. Meski begitu panitia seleksi juga membuka peluang kepada mereka yang tak lulus, untuk mengajukan sanggahan alias keberatan terhadap proses seleksi administrasi tersebut.
Selama masa sanggah itu, tercatat ada 156 orang yang mengajukan keberatan. “Keberatannya macam-macam. Paling banyak itu soal relevansi pekerjaan sebelumnya, dengan yang akan dilamar. Ada juga yang keberatan karena surat pernyataan dan penggunaan materai,” kata Kepala BKPSDM Buleleng I Gede Wisnawa.
Menurutnya panitia seleksi telah mencermati seluruh sanggahan yang diajukan. Namun tak seluruh sanggahan bisa dikabulkan tim seleksi. Keberatan yang sifatnya prinsip, seperti kekeliruan penulisan surat pernyataan dan penggunaan materai yang tidak semestinya, tetap digugurkan.
“Ada beberapa yang dikabulkan. Contohnya di formasi penyuluh pertanian. Tadinya kami ragu dengan relevansi pekerjaan terdahulu. Tapi setelah disampaikan uraian tugasnya, kami yakin bahwa tugas di tempat kerja terdahulu relevan untuk formasi penyuluh pertanian,” demikian Wisnawa. (eps)