26.5 C
Denpasar
Monday, June 5, 2023

Belasan Rumah di Desa Patas dan Astina Buleleng Diterjang Puting Beliung

SINGARAJA, radarbali.id Angin puting beliung mengamuk di Kabupaten Buleleng. Akibat angin puting beliung, belasan rumah yang berada di Desa Patas, Kecamatan Gerokgak dan Desa Astina, Kecamatan Buleleng rusak. Kerugian yang timbul diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.

Perbekel Patas, Kadek Sara Adnyana mengungkapkan, angin puting beliung menerjang Patas sekitar pukul 10.30 pagi kemarin (26/5). Menurut Sara awan mendung menggelayut di kawasan laut atau di arah utara pemukiman warga.

Mendadak berembus angin kencang. Angin menyapu rumah warga. “Kurang lebih kejadiannya itu sampai 10 menit. Dari pantai sampai ke tepi Jalan Raya Singaraja-Gilimanuk. Total ada 11 unit rumah dan 1 unit kamar mandi di Pura Segara Patas yang rusak,” ungkap Sara Adnyana.

Kerusakan terparah dialami Wayan Sulendra, warga Banjar Dinas Mekarsari, Desa Patas. Sejumlah bagian rumah mengalami kerusakan, karena diterbangkan angin. Yakni atap dapur dan garasi yang terbuat dari spandek, sebagian atap rumah yang terbuat dari genteng, serta sebagian atap rumah yang terbuat dari asbes.

Baca Juga:  Duh! Belasan UMKM di Buleleng Gagal dapat Hak Kekayaan Intelektual

“Kalau dihitung-hitung, total kerugian itu mendekati Rp 50 juta. Untuk penanganan awal, kami sudah suplai bantuan beras secara pribadi sebanyak 5 kilogram ke masing-masing keluarga. Sambil menunggu koordinasi dari BPBD Buleleng,” kata Sara Adnyana.

Selain di Patas, angin puting beliung juga terjadi di Kelurahan Astina, Kecamatan Buleleng. Sebanyak 4 unit rumah mengalami kerusakan akibat angin ngelinus. Selain itu 4 buah pelinggih di Pura Dadia Arya Wang Bang Pinatih, Banjar Adat Petak, juga rusak diterbangkan angin.

Di sisi lain, cuaca ekstrem juga mengakibatkan senderan Kantor Perbekel Bengkala ambruk. Dampaknya Kantor Perbekel Bengkala terancam jebol. Utamanya ruang pertemuan yang terletak di sisi belakang kantor.

Perbekel Bengkala, Made Astika menuturkan, senderan ambruk sekitar pukul 14.00 siang kemarin. Beruntung Kamis kemarin merupakan hari libur. Tak ada seorang pun yang masuk kantor.

Baca Juga:  Petugas Keliru, Tujuh Pelamar Calon ASN di Buleleng Akhirnya Lolos

Astika menduga, senderan ambruk karena usianya yang cukup tua. “Selain itu ada akar pohon beringin. Mungkin itu yang menyebabkan. Sekarang bangunan utama juga sudah retak. Mungkin karena pengaruh getaran tadi,” kata Astika.

Pemerintah desa telah melakukan identifikasi kerusakan. Hasilnya, senderan yang jebol mencapai 10 meter dengan ketinggian 3 meter. Kerugian diperkirakan lebih dari Rp 50 juta. Rencananya desa akan melakukan gotong royong bersama warga pada pagi hari ini (27/5).

Sementara itu Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng Putu Ariadi Pribadi mengungkapkan, bencana berpotensi terjadi kapan saja. Terutama pada musim penghujan. Ariadi menyatakan Kabupaten Buleleng kini masih berada dalam musim penghujan.

“Sesuai prediksi BMKG, Buleleng baru masuk musim kemarau pada bulan Juli nanti. Jadi bulan-bulan ini, secara teknis masih dalam musim hujan. Kami himbau masyarakat waspada, karena sekarang masih dalam masa peralihan. Bencana masih berpotensi terjadi,” demikian Ariadi. (eps)



SINGARAJA, radarbali.id Angin puting beliung mengamuk di Kabupaten Buleleng. Akibat angin puting beliung, belasan rumah yang berada di Desa Patas, Kecamatan Gerokgak dan Desa Astina, Kecamatan Buleleng rusak. Kerugian yang timbul diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.

Perbekel Patas, Kadek Sara Adnyana mengungkapkan, angin puting beliung menerjang Patas sekitar pukul 10.30 pagi kemarin (26/5). Menurut Sara awan mendung menggelayut di kawasan laut atau di arah utara pemukiman warga.

Mendadak berembus angin kencang. Angin menyapu rumah warga. “Kurang lebih kejadiannya itu sampai 10 menit. Dari pantai sampai ke tepi Jalan Raya Singaraja-Gilimanuk. Total ada 11 unit rumah dan 1 unit kamar mandi di Pura Segara Patas yang rusak,” ungkap Sara Adnyana.

Kerusakan terparah dialami Wayan Sulendra, warga Banjar Dinas Mekarsari, Desa Patas. Sejumlah bagian rumah mengalami kerusakan, karena diterbangkan angin. Yakni atap dapur dan garasi yang terbuat dari spandek, sebagian atap rumah yang terbuat dari genteng, serta sebagian atap rumah yang terbuat dari asbes.

Baca Juga:  Flu Burung, Distribusi Unggas di Pasar Mumbul Diperketat

“Kalau dihitung-hitung, total kerugian itu mendekati Rp 50 juta. Untuk penanganan awal, kami sudah suplai bantuan beras secara pribadi sebanyak 5 kilogram ke masing-masing keluarga. Sambil menunggu koordinasi dari BPBD Buleleng,” kata Sara Adnyana.

Selain di Patas, angin puting beliung juga terjadi di Kelurahan Astina, Kecamatan Buleleng. Sebanyak 4 unit rumah mengalami kerusakan akibat angin ngelinus. Selain itu 4 buah pelinggih di Pura Dadia Arya Wang Bang Pinatih, Banjar Adat Petak, juga rusak diterbangkan angin.

Di sisi lain, cuaca ekstrem juga mengakibatkan senderan Kantor Perbekel Bengkala ambruk. Dampaknya Kantor Perbekel Bengkala terancam jebol. Utamanya ruang pertemuan yang terletak di sisi belakang kantor.

Perbekel Bengkala, Made Astika menuturkan, senderan ambruk sekitar pukul 14.00 siang kemarin. Beruntung Kamis kemarin merupakan hari libur. Tak ada seorang pun yang masuk kantor.

Baca Juga:  Waspada Penyelundupan Ternak, Pelabuhan Tikus Dipelototi

Astika menduga, senderan ambruk karena usianya yang cukup tua. “Selain itu ada akar pohon beringin. Mungkin itu yang menyebabkan. Sekarang bangunan utama juga sudah retak. Mungkin karena pengaruh getaran tadi,” kata Astika.

Pemerintah desa telah melakukan identifikasi kerusakan. Hasilnya, senderan yang jebol mencapai 10 meter dengan ketinggian 3 meter. Kerugian diperkirakan lebih dari Rp 50 juta. Rencananya desa akan melakukan gotong royong bersama warga pada pagi hari ini (27/5).

Sementara itu Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng Putu Ariadi Pribadi mengungkapkan, bencana berpotensi terjadi kapan saja. Terutama pada musim penghujan. Ariadi menyatakan Kabupaten Buleleng kini masih berada dalam musim penghujan.

“Sesuai prediksi BMKG, Buleleng baru masuk musim kemarau pada bulan Juli nanti. Jadi bulan-bulan ini, secara teknis masih dalam musim hujan. Kami himbau masyarakat waspada, karena sekarang masih dalam masa peralihan. Bencana masih berpotensi terjadi,” demikian Ariadi. (eps)


Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru