SINGARAJA-Jalan menuju Desa Sari Mekar, Kecamatan Buleleng jebol karena tergerus air bah. Akibatnya jalan tersebut kembali ditutup. Padahal baru setahun lalu jalan dibuka kembali, setelah dilakukan penggantian jembatan di ruas jalan tersebut. Warga pun bertanya-tanya kualitas jalan tersebut.
Insiden jebolnya jalan tersebut terjadi pada Sabtu (28/1) pukul 16.00. Curah hujan yang tinggi, membuat jalan tiba-tiba jebol. Beruntung tak ada warga yang melintas, sehingga tak ada korban jiwa akibat peristiwa tersebut.
Bendesa Adat Sukasada, I Putu Joni Sandiyasa mengatakan, peristiwa itu berlangsung sangat cepat. Warga sekitar mendengar suara bergemuruh di lokasi. Saat dilihat, ternyata badan jalan selebar enam meter dengan Panjang lima meter sudah jebol.
Menurut Joni, jalan tersebut sebenarnya sudah retak pada akhir Desember lalu. Kerusakan itu telah dilaporkan pada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR). “Sempat ada perbaikan ringan. Tapi tidak menyelesaikan masalah. Akhirnya hari ini karena hujan lebat sekali, akhirnya jebol jalan ini,” kata Jro Joni.
Akibat jebolnya jalan tersebut, akses warga menjadi terganggu. Ruas jalan itu menjadi akses utama warga menuju Lingkungan Bakung Kelurahan Sukasada, Desa Sari Mekar, Desa Nagasepaha, dan Desa Padangbulia. “Kami harap bisa ditangani secepat mungkin. Karena ini akses strategis dan akses vital warga. Mau ke pasar apalagi ke puskesmas, pasti lewat jalan ini biar dekat,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUTR Buleleng I Putu Adiptha Ekaputra kemarin langsung mendatangi lokasi kejadian. Ia mengaku akan segera melaporkan masalah tersebut pada Penjabat Bupati. Sehingga perbaikannya dapat diprioritaskan.
Untuk sementara, akses jalan harus ditutup. Akses warga dialihkan melalui Jalan Gunung Batukaru di Kelurahan Liligundi. “Kami akan lapor dulu pada bapak bupati, setelah itu kami akan koordinasi dengan Tim Anggaran untuk membahas teknis anggaran. Secepatnya kami akan perbaiki penanganannya. Karena ini ruas strategis untuk masyarakat,” tukasnya. (eps)