28.7 C
Denpasar
Friday, June 9, 2023

Kebijakan Vaksin Covid Dosis Keempat, Satgas Buleleng Tunggu Surat Resmi

SINGARAJA– Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Buleleng masih menunggu surat dan regulasi resmi soal vaksinasi covid-19 untuk dosis keempat. Satgas mengklaim tenaga kesehatan yang bekerja pada institusi pemerintahan, dipastikan siap mengikuti program vaksinasi tersebut.

 

Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu regulasi resmi dari Kementerian Kesehatan. Ia mengaku sumber daya kesehatan tak akan menghadapi kendala berarti dalam proses vaksinasi. “Vaksin dosis empat ini kan sementara informasinya untuk tenaga kesehatan saja. Kami masih menunggu regulasinya. Tapi kalau memang hanya menyasar tenaga kesehatan, tidak perlu persiapan yang begitu rumit,” kata Suyasa saat dikonfirmasi, Sabtu (30/7).

Baca Juga:  Penjabat Bupati Buleleng Dapat PR Tanggulangi Kemiskinan hingga Stunting

 

Suyasa mengatakan vaksinasi dosis empat dapat mencegah penularan covid-19 pada tenaga kesehatan. Terlebih virus tersebut terus bermutasi. Sehingga rentan menginfeksi tenaga kesehatan. Terutama mereka yang merawat pasien covid-19.

 

Tak menutup kemungkinan vaksinasi dosis empat akan beriringan dengan vaksinasi booster atau dosis tiga. Apalagi realisasi vaksin dosis empat hanya menyentuh 249.238 jiwa penduduk Buleleng, atau sekitar 46,33 persen dari total target sasaran.

 

Di sisi lain, kasus covid-19 di Buleleng sejak sebulan terakhir menunjukkan tren peningkatan. Dalam sehari terjadi belasan kasus terkonfirmasi baru. Pada Sabtu (30/7) tercatat ada 15 kasus terkonfirmasi positif baru. Kini akumulasi kasus yang dirawat sebanyak 86 orang. Dari puluhan orang itu, 26 orang yang dirawat di rumah sakit. selebihnya melakukan karantina mandiri.

Baca Juga:  Upaya Desa Galungan di Kecamatan Sawan, Buleleng Mengelola Ekowisata

 

Menurut Suyasa kasus baru rata-rata terjadi pada warga yang belum menerima vaksin. “Mereka rentan karena belum divaksin. Memang sudah diprediksi oleh pusat bahwa akan terjadi kenaikan sampai Agustus nanti. Setelah belajar dari beberapa kasus yang lalu, sekarang kami jauh lebih siap menangani covid,” tegas Suyasa. (eps)



SINGARAJA– Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Buleleng masih menunggu surat dan regulasi resmi soal vaksinasi covid-19 untuk dosis keempat. Satgas mengklaim tenaga kesehatan yang bekerja pada institusi pemerintahan, dipastikan siap mengikuti program vaksinasi tersebut.

 

Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu regulasi resmi dari Kementerian Kesehatan. Ia mengaku sumber daya kesehatan tak akan menghadapi kendala berarti dalam proses vaksinasi. “Vaksin dosis empat ini kan sementara informasinya untuk tenaga kesehatan saja. Kami masih menunggu regulasinya. Tapi kalau memang hanya menyasar tenaga kesehatan, tidak perlu persiapan yang begitu rumit,” kata Suyasa saat dikonfirmasi, Sabtu (30/7).

Baca Juga:  Belasan Pegawai Terpapar Covid, Ruangan Kejari Disemprot Disinfektan

 

Suyasa mengatakan vaksinasi dosis empat dapat mencegah penularan covid-19 pada tenaga kesehatan. Terlebih virus tersebut terus bermutasi. Sehingga rentan menginfeksi tenaga kesehatan. Terutama mereka yang merawat pasien covid-19.

 

Tak menutup kemungkinan vaksinasi dosis empat akan beriringan dengan vaksinasi booster atau dosis tiga. Apalagi realisasi vaksin dosis empat hanya menyentuh 249.238 jiwa penduduk Buleleng, atau sekitar 46,33 persen dari total target sasaran.

 

Di sisi lain, kasus covid-19 di Buleleng sejak sebulan terakhir menunjukkan tren peningkatan. Dalam sehari terjadi belasan kasus terkonfirmasi baru. Pada Sabtu (30/7) tercatat ada 15 kasus terkonfirmasi positif baru. Kini akumulasi kasus yang dirawat sebanyak 86 orang. Dari puluhan orang itu, 26 orang yang dirawat di rumah sakit. selebihnya melakukan karantina mandiri.

Baca Juga:  Tingkatkan Produktivitas, Petani Tembakau Dapat Bantuan Mesin

 

Menurut Suyasa kasus baru rata-rata terjadi pada warga yang belum menerima vaksin. “Mereka rentan karena belum divaksin. Memang sudah diprediksi oleh pusat bahwa akan terjadi kenaikan sampai Agustus nanti. Setelah belajar dari beberapa kasus yang lalu, sekarang kami jauh lebih siap menangani covid,” tegas Suyasa. (eps)


Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru