28.7 C
Denpasar
Tuesday, June 6, 2023

Penggila Bola Bali Kirim Bunga Duka Cita untuk Koster dan Didesak Minta Maaf

DENPASAR Radar Bali.id –  Kekecewaan masyarakat terhadap batalnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 masih terus berlanjut. Masyarakat yang mengatasnamakan dirinya pencinta sepak bola mengirimkan karangan bunga ke wantilan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bali, Sabtu (1/4/2023).

Karangan bunga itu bertuliskan ” Turut Berduka Untuk Timnas Garuda Muda karena diprank Wayan Koster” dari Komunitas Pemain Bola Lapangan Renon. Ada juga yang menulis” Selamat dan Sukses Wayan Koster menghancurkan masa depan sepak bola” dari suporter bola Bali.

Jumlah karangan bunga duka cita itu ada lima buah. Kehadiran para pecinta bola ini diterima Wakil Ketua DPRD Bali, I Nyoman Sugawa Korry yang sekaligus sebagai pembicara dalam diskusi publik pecinta bola pasca-batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

Salah seorang peserta diskusi mengatakan, salah satu akar permasalahan dibatalkannya Indonesia jadi tuan rumah karena  dari surat penolakan Gubernur Bali Wayan Koster tanggal 14 Maret. Koster menolak Timnas Israel bertanding di Bali. ” Kami suporter memang hadir sedikit tapi power kami ada di Bali akan kami tunjukkan pada tahun 2024,” ucapnya.

Selain itu, ada yang meminta Gubernur Bali Wayan Koster dipanggil dan meminta maaf dengan masyarakat Indonesia khususnya pencinta sepak bola Bali dan nasional. Mereka tidak menerima  hanya pernyataan prihatin dan sedih. ” Mohon maaf, pak itu tidak setara dengan sakit hati yang kami rasakan,” ucapnya.

Baca Juga:  Jalankan Pola Hidup Sehat Cara Ampuh Hadapi Covid-19

Sementara itu, Wakil  DPRD Bali, Nyoman Sugawa Korry menanggapi permintaan masyarakat, menyebutkan ia tidak bisa ikut campur dengan sikap politik Gubernur Bali Wayan Koster. Sugawa yang dari partai Golkar tidak bisa  mencampur internal partai politik yang lain.

Sugawa juga merasakan apa yang menjadi kesedihan para pecinta bola maupun Garuda Muda- julukan Timnas Indonesia muda-. Namun, ia berharap ini menjadi pelajaran penting dan pahit semoga tidak terulang lagi.

” Saya ucapkan terima kasih selaku tuan rumah menyampaikan apa yang menjadi harapan. Kami berharap ke depan kami jadikan pelajaran berharga apa yang terjadi hari ini. Pelajaran pahit dan berharga tidak terulangi lagi. Saya pimpinan DPRD sama apa yang dirasakan masyarakat akan tetap menggunakan pita hitam bentuk berkabung,” ucapnya.

Saat diwawancarai usai diskusi,  Sugawa menuturkan pihaknya datang mewakili Ketua DPRD Bali. Ia menjelaskan, sebelum ada penolakan Timnas Israel, Pemerintah Provinsi Bali mendukung penuh, dengan menganggarkan Rp 5,9 miliar perbaikan Gedung ksirarnawa, Art Center yang awalnya sebagai lokasi drawing (pengundian) Piala Dunia U-20. Tetapi, tiba-tiba Gubernur Bali Wayan Koster mengirimkan surat penolakan Timnas Israel.

Baca Juga:  Lima Kursi Eselon IIb Lowong, Kadisdik Badung Kirim Salam Perpisahan

Sugawa mempertanyakan persoalan tersebut melalui pandangan umum Fraksi Golkar. ” Kami tunggu jawaban Gubernur Koster. Kami prihatin dengan adanya pro dan kontra kami (Golkar) berharap Bali tunduk kepada pemerintahan pusat,” terangnya.

Keputusan FIFA  (Federation Internationale de Football Association) tidak dapat diubah. Apalagi FIFA sudah  menunjuk tuan rumah yang baru yakni Argentina.  Sugawa berharap ini menjadi pelajaran berharga untuk kedepannya sebelum memutuskan sesuatu, terutama dalam perhelatan event internasional. ” Kami sependapat tidak mencampurkan urusan politik dengan olahraga,” tukasnya.

Sementara itu, koordinator acara Gusti Putu Artha usai acara, pecinta bola memindahkan karangan bunga dari wantilan DPRD ke depan Monumen Bajra Sandhi, Lapangan Renon Jalan Raya Puputan, Denpasar. Putu Artha mengatakan, kalau diletakkan di Kantor Gubernur bali atau rumah jabatan gubernur pasti akan diberangus.

Selain itu, masyarakat yang lewat bisa melihat  sedang berkabung karena masa depan sepak bola Indonesia dihancurkan. ” Kalau di kantor Gubernur Bali atau rumah jabatan pasti diberangus ini. Maka taruh di depan Monumen Bajra Sandhi saja,” ucapnya. [ni kadek novi febriani/radar bali]

 



DENPASAR Radar Bali.id –  Kekecewaan masyarakat terhadap batalnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 masih terus berlanjut. Masyarakat yang mengatasnamakan dirinya pencinta sepak bola mengirimkan karangan bunga ke wantilan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bali, Sabtu (1/4/2023).

Karangan bunga itu bertuliskan ” Turut Berduka Untuk Timnas Garuda Muda karena diprank Wayan Koster” dari Komunitas Pemain Bola Lapangan Renon. Ada juga yang menulis” Selamat dan Sukses Wayan Koster menghancurkan masa depan sepak bola” dari suporter bola Bali.

Jumlah karangan bunga duka cita itu ada lima buah. Kehadiran para pecinta bola ini diterima Wakil Ketua DPRD Bali, I Nyoman Sugawa Korry yang sekaligus sebagai pembicara dalam diskusi publik pecinta bola pasca-batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

Salah seorang peserta diskusi mengatakan, salah satu akar permasalahan dibatalkannya Indonesia jadi tuan rumah karena  dari surat penolakan Gubernur Bali Wayan Koster tanggal 14 Maret. Koster menolak Timnas Israel bertanding di Bali. ” Kami suporter memang hadir sedikit tapi power kami ada di Bali akan kami tunjukkan pada tahun 2024,” ucapnya.

Selain itu, ada yang meminta Gubernur Bali Wayan Koster dipanggil dan meminta maaf dengan masyarakat Indonesia khususnya pencinta sepak bola Bali dan nasional. Mereka tidak menerima  hanya pernyataan prihatin dan sedih. ” Mohon maaf, pak itu tidak setara dengan sakit hati yang kami rasakan,” ucapnya.

Baca Juga:  Jalankan Pola Hidup Sehat Cara Ampuh Hadapi Covid-19

Sementara itu, Wakil  DPRD Bali, Nyoman Sugawa Korry menanggapi permintaan masyarakat, menyebutkan ia tidak bisa ikut campur dengan sikap politik Gubernur Bali Wayan Koster. Sugawa yang dari partai Golkar tidak bisa  mencampur internal partai politik yang lain.

Sugawa juga merasakan apa yang menjadi kesedihan para pecinta bola maupun Garuda Muda- julukan Timnas Indonesia muda-. Namun, ia berharap ini menjadi pelajaran penting dan pahit semoga tidak terulang lagi.

” Saya ucapkan terima kasih selaku tuan rumah menyampaikan apa yang menjadi harapan. Kami berharap ke depan kami jadikan pelajaran berharga apa yang terjadi hari ini. Pelajaran pahit dan berharga tidak terulangi lagi. Saya pimpinan DPRD sama apa yang dirasakan masyarakat akan tetap menggunakan pita hitam bentuk berkabung,” ucapnya.

Saat diwawancarai usai diskusi,  Sugawa menuturkan pihaknya datang mewakili Ketua DPRD Bali. Ia menjelaskan, sebelum ada penolakan Timnas Israel, Pemerintah Provinsi Bali mendukung penuh, dengan menganggarkan Rp 5,9 miliar perbaikan Gedung ksirarnawa, Art Center yang awalnya sebagai lokasi drawing (pengundian) Piala Dunia U-20. Tetapi, tiba-tiba Gubernur Bali Wayan Koster mengirimkan surat penolakan Timnas Israel.

Baca Juga:  HMPS Biologi Unmas Sukses Gelar Photography Contest 2021

Sugawa mempertanyakan persoalan tersebut melalui pandangan umum Fraksi Golkar. ” Kami tunggu jawaban Gubernur Koster. Kami prihatin dengan adanya pro dan kontra kami (Golkar) berharap Bali tunduk kepada pemerintahan pusat,” terangnya.

Keputusan FIFA  (Federation Internationale de Football Association) tidak dapat diubah. Apalagi FIFA sudah  menunjuk tuan rumah yang baru yakni Argentina.  Sugawa berharap ini menjadi pelajaran berharga untuk kedepannya sebelum memutuskan sesuatu, terutama dalam perhelatan event internasional. ” Kami sependapat tidak mencampurkan urusan politik dengan olahraga,” tukasnya.

Sementara itu, koordinator acara Gusti Putu Artha usai acara, pecinta bola memindahkan karangan bunga dari wantilan DPRD ke depan Monumen Bajra Sandhi, Lapangan Renon Jalan Raya Puputan, Denpasar. Putu Artha mengatakan, kalau diletakkan di Kantor Gubernur bali atau rumah jabatan gubernur pasti akan diberangus.

Selain itu, masyarakat yang lewat bisa melihat  sedang berkabung karena masa depan sepak bola Indonesia dihancurkan. ” Kalau di kantor Gubernur Bali atau rumah jabatan pasti diberangus ini. Maka taruh di depan Monumen Bajra Sandhi saja,” ucapnya. [ni kadek novi febriani/radar bali]

 


Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru