DENPASAR, Radar Bali,id – Aksi yang diprakarsai Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Komite Bali akhirnya berujung ricuh, Sabtu (1/4/2023), sekitar pukul 10.00 WITA. Aksi AMP itu memanas setelah berhadapan dengan organisasi kemasyarakatan (ormas) Patriot Garuda Nusantara (PGN).
Kericuhan terjadi di Jalan Dr. Goris, Kota Denpasar. USai bentrok, kedua pihak mengalami luka-luka. Bahkan ada sebagian yang menderita patah tulang dan mendapat perawatan.
Untuk diketahui, dalam aksi unjuk rasa ini AMP Bali menyerukan kepada tujuh wilayah adat Papua yang berdomisili di Bali untuk ikut serta dalam unjukrasa. AMP Bali dalam orasinya menyampaikan kasus-kasus pelanggaran HAM.
Dua kelompok ini terlibat aksi saling pukul dengan tongkat kayu dan bambu setelah diawali aksi saling dorong.Bentrokan makin parah terjadi setelah kedua pihak sama-sama saling melempar batu secara membabi-buta.
Batu-batu berbagai ukuran yang besarnya melebihi kepalan tangan beterbangan di mulut Gang Teknik yang lebarnya hanya sekitar 5 meter.
Akibat bentrok ini, korban berjatuhan dari kedua pihak hingga harus dilarikan ke rumah sakit. Berdasarkan informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali, bentrokan yang sebetulnya berlangsung singkat ini mengakibatkan enam orang korban luka-luka dari kubu PGN.
Luka juga dialami setidaknya ada 13 anggota AMP Bali. Dua di antaranya, yakni Wemi dan Gabi mengalami luka bocor pada bagian kepala akibat terkena lemparan batu, botol dan benda keras lainnya.
“Teman saya bernama Gabi kena pukulan dari PGN dan kepala bocor karena kena batu,” ungkap salah satu massa dari AMP. Kepada Jawa Pos Radar Bali, Ketua PGN Bali Daniar Tri Sasongko membenarkan anggota PGN menjadi korban. Kurang lebih enam orang mengalami luka-luka dan ada yang mengalami patah tulang.[andre sulla/radar bali]