DENPASAR,radarbali.id– Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Denpasar malah naik alias tidak mengalami penurunan. Jumlah Kasus Februari dan Januari sama, yakni 256 kasus. Kasus tertinggi di Wilayah Kecamatan Denpasar Selatan. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar, Anak Agung Ayu Candrawati kasus masih tinggi karena cuaca yang tidak menentu.” Kadang hujan kadang panas. Curah hujan. Jadi Januari dan Februari kasus sama,” ujarnya.
Wilayah Denpasar Selatan kasus tinggi karena letak geografisnya agak rendah dibandingkan kecamatan lainnya. Ia menjabarkan jumlah kasus di Denpasar Selatan 103; Denpasar Barat 70; Denpasar Utara 40; dan Denpasar Timur 43.
Dalam upaya menurunkan terjadinya angka kasus demam berdarah,tim pelaksana fogging dari Dinas Kesehatan Kota melakukan kegiatan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dan Larvasida. Kegiatan ini bertujuan untuk memberantas sarang nyamuk dan memutus mata rantai perkembangan nyamuk.
Kegiatan ini melibatkan jajaran kesehatan seperti dari Puskesmas, jumantik dan koordinator jumantik yang selalu bekerja sama dengan petugas Dinas Kesehatan Kota Denpasar, pelaksana program demam berdarah dan aparat banjar maupun kelurahan.
“Kegiatan lainnya yang dapat kami laksanakan setiap hari adalah membagi tugas para jumantik untuk melakukan PSN di masing masing banjar dan sekali waktu PSN akan dipusatkan di banjar tertentu,” tambah Gung Candra.
Menghadapi tingkat kasus penyakit demam berdarah, puskesmas dan dinas kesehatan mengoptimalkan peran dari juru pemantau jentik atau jumantik agar lebih waspada untuk memantau tempat-tempat penampungan air yang berpotensi menjadi sarang nyamuk dan melakukan pembubuhan larvasida pada tempat-tempat penampungan air tersebut.
“Tindakan siaga yang dapat dilakukan dengan melakukan abatisasi langsung guna pembunuh jentik nyamuk,” tutupnya. (feb/rid)