DENPASAR – Musim hujan sangat mempengaruhi sejumlah petani yang menanam cabai. Jika gagal panen karena cuaca buruk, maka akan berdampak pada harga di pasar.
Kabid Metrologi dan Tertib Niaga Dinas Perindag Kota Denpasar, Putu Gede Sukadana saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut.
“Kalau cabai masih akan masih tinggi. Karena musim hujan, banyak yang gagal panen,” ujarnya pada Rabu (5/1/2022).
Pihaknya pun akan melakukan sidak ke lapangan (pasar-pasar) untuk memantau harga cabai.
“Besok kami turun. Kamis dan Senin kita selalu turun untuk memantau kondisi di bawah,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, kenaikan harga cabai juga terjadi di Kabupaten Badung, dimana harga cabai masih tetap tinggi meski diklaim turun oleh pemerintah Kabupaten Badung.
Sedangkan di lapangan (pasar), harga cabai mencapai Rp. 87 ribu hingga Rp. 95 ribu seperti di pasar Blakiuh maupun Mengwi.
DENPASAR – Musim hujan sangat mempengaruhi sejumlah petani yang menanam cabai. Jika gagal panen karena cuaca buruk, maka akan berdampak pada harga di pasar.
Kabid Metrologi dan Tertib Niaga Dinas Perindag Kota Denpasar, Putu Gede Sukadana saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut.
“Kalau cabai masih akan masih tinggi. Karena musim hujan, banyak yang gagal panen,” ujarnya pada Rabu (5/1/2022).
Pihaknya pun akan melakukan sidak ke lapangan (pasar-pasar) untuk memantau harga cabai.
“Besok kami turun. Kamis dan Senin kita selalu turun untuk memantau kondisi di bawah,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, kenaikan harga cabai juga terjadi di Kabupaten Badung, dimana harga cabai masih tetap tinggi meski diklaim turun oleh pemerintah Kabupaten Badung.
Sedangkan di lapangan (pasar), harga cabai mencapai Rp. 87 ribu hingga Rp. 95 ribu seperti di pasar Blakiuh maupun Mengwi.
