25.4 C
Denpasar
Friday, March 24, 2023

Banyak Sekolah Swasta di Badung Sekarat, Penyebabnya Ini

MANGUPURA – Nasib sekolah swasta di Kabupaten Badung saat ini sedang berada pada titik nadir. Hal itu bisa dilihat dari kondisi sejumlah sekolah besar yang “sekarat” lantaran sepi peminat.

 

Celakanya lagi, selain sedikit mendapatkan murid, sekolah swasta juga tidak lagi mendapat kucuran bantuan dari pemerintah daerah.   

 

Fakta tersebut terungkap saat pengurus Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) di Kabupaten Badung mendatangi gedung DPRD Badung, Kamis (8/7). Mereka diterima Ketua DPRD Badung Putu Parwata, Wakil Ketua I Wayan Suyasa, dan Sekda Badung Wayan Adi Arnawa.

 

Ketua BMPS Kabupaten Badung, Wayan Retha menyebut subsidi pembiyayan pendidikan yang dulunya diberiakan Pemkab Badung kini mandek. Apalagi sekarang SMA menjadi wewenanga Pemprov Bali.

Baca Juga:  DATA! 1.288 Pekerja di Badung Di-PHK, 42.409 Dirumahkan Tanpa Gaji

 

“Hal itu membuat sengsara sekolah swasta di Badung, karena tidak ada lagi subsidi dari pemerintah kabupaten,” bebernya.

 

Dijelaskan lebih lanjut, setiap tahun sekolah swasta juga mengalami kekurangan murid. Bahkan, ada 10 SMP swasta yang saat ini sedang sakit. Sepuluh sekolah tersebut adalah SMP Swastiastu di Desa Adat Tangeb, SMP Widya Pura Untal-Untal, SMP Sunari Loka Kuta, SMP Pancasila Canggu, SMP Budi Utomo Kerobokan, SMP Dharma Sastra Sempidi, SMP Widya Bhuana Munggu, SMP Ngurah Rai Kerobokan, SMP Dharma Sastra Jimbaran, dan SMP Seni Ukir Tangeb.

 

“Belum lagi SMA swasta di Badung yang kembang kempis,” tukasnya.



MANGUPURA – Nasib sekolah swasta di Kabupaten Badung saat ini sedang berada pada titik nadir. Hal itu bisa dilihat dari kondisi sejumlah sekolah besar yang “sekarat” lantaran sepi peminat.

 

Celakanya lagi, selain sedikit mendapatkan murid, sekolah swasta juga tidak lagi mendapat kucuran bantuan dari pemerintah daerah.   

 

Fakta tersebut terungkap saat pengurus Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) di Kabupaten Badung mendatangi gedung DPRD Badung, Kamis (8/7). Mereka diterima Ketua DPRD Badung Putu Parwata, Wakil Ketua I Wayan Suyasa, dan Sekda Badung Wayan Adi Arnawa.

 

Ketua BMPS Kabupaten Badung, Wayan Retha menyebut subsidi pembiyayan pendidikan yang dulunya diberiakan Pemkab Badung kini mandek. Apalagi sekarang SMA menjadi wewenanga Pemprov Bali.

Baca Juga:  Salurkan Dana Bergulir Rp 10,5 Miliar, LPDB-KUMKM Puji Koperasi Konsumen Lumbung Merta Sari

 

“Hal itu membuat sengsara sekolah swasta di Badung, karena tidak ada lagi subsidi dari pemerintah kabupaten,” bebernya.

 

Dijelaskan lebih lanjut, setiap tahun sekolah swasta juga mengalami kekurangan murid. Bahkan, ada 10 SMP swasta yang saat ini sedang sakit. Sepuluh sekolah tersebut adalah SMP Swastiastu di Desa Adat Tangeb, SMP Widya Pura Untal-Untal, SMP Sunari Loka Kuta, SMP Pancasila Canggu, SMP Budi Utomo Kerobokan, SMP Dharma Sastra Sempidi, SMP Widya Bhuana Munggu, SMP Ngurah Rai Kerobokan, SMP Dharma Sastra Jimbaran, dan SMP Seni Ukir Tangeb.

 

“Belum lagi SMA swasta di Badung yang kembang kempis,” tukasnya.


Artikel Terkait

Most Read


Artikel Terbaru