DENPASAR – Gubernur Bali Wayan Koster Kembali mengaktifkan Satgas Gotong Royong Desa Adat dan Relawan Desa dan Kelurahan. Hal itu terungkap saat Koster melakukan pertemuan daring dengan bendesa adat, perbekel, dan lurah se-Bali, Minggu (11/7).
Dalam pertemuan itu, dia memberikan semangat kepada para bendesa adat, perbekel, dan lurah dalam melaksanakan pengendalian masyarakat serangkaian dengan PPKM Darurat, sebagai respons atas melonjaknya kasus Covid-19 di Bali akhir-akhir ini.
“Terus semangat, tidak boleh kendor, tidak boleh sontoloyo, tidak boleh malas-malasan, harus rajin, semangat, tekun,” kata Koster didampingi sejumlah pejabat Pemprov Bali.
Yang menarik, bila ada para pimpinan di desa adat, desa, atau kelurahan yang kurang semangat, atau lemas, dia menganjurkan untuk minum arak.
“Kalau kurang semangat, lemas, langsung minum kopi tanpa gula pakai arak, supaya jadi semangat seperti saya. Kalau mau pakai tuak, boleh juga. Silakan sesuai selera masing-masing,” kelakar Koster, lantas tersenyum dalam pengujung arahannya.
Pertemuan secara daring itu memag digelar Koster secara mendadak. Ini, kata dia, dilakukan menyusul kasus Covid-19 yang meningkat tajam. Pada 10 Juli 2021, dia menyebut kasus terkonfirmasi Covid-19 mencapai 678.
“Peningkatan kasus seperti ini, tahun 2020 tidak pernah capai 600. Lima ratus 500 saja belum pernah. Peningkatannya luar biasa,” kata Koster.
Untuk itu, Koster mengundang para bendesa adat, perbekel, dan lurah untuk memberikan arahan terkait penanganan PPKM darurat. Yakni mengaktifkan Kembali Satgas Gotong Royong Desa Adat dan Relawan Desa dan Kelurahan, kemudian mengagendakan Upacara Ngrastiti Bhakti di pura kahyangan tiga/ desa pada 14 Juli 2021 mendatang.
“Untuk mempercepat pengendalian aktivitas masyarakat, maka sesuai tugas Satgas Gotong Royong Desa Adat, Tugas Relawan Desa dan Kelurahan agar diaktifkan kembali. Tugasnya sekala niskala,” tukas pejabat asal Tejakula, Buleleng ini.