25.4 C
Denpasar
Tuesday, June 6, 2023

Mendaftar Vaksinasi di Masjid, Disuntiknya di Gereja

Meski kasus Covid-19 menurun drastis di Bali, program vaksinasi terus digenjot. Seperti yang dilakukan Badan Intelijen Daerah (BINDA) Bali dengan Sosial Ummat Masjid Agung Palapa dan Gereja Bukit Pujian Pecatu.

SAMBIL menyelam minum air. Atau sekali merengkuh dayung dua-tiga pulau terlampaui. Mungkin dua peribahasa itu bisa menggambarkan kegiatan yang dilakukan Badan Intelijen Daerah (BINDA) Bali.

Ya, Sabtu lalu (13/11) Badan Intelijen Daerah (BINDA) Bali menggelar vaksinasi massal. Namun, ini bukan sekadar vaksinasi. Ada nilai toleransi dan kerukunan beragama yang ingin dibangun pihak badan intelijen ini di tengah vaksinasi di Kabupaten Badung, Bali. Vaksinasi terlaksana, kerukunan beragama dapat pula.

Dalam menggelar vaksinasi ini, BINDA bekerjasama dengan dua komunitas keagamaan. Yakni Sosial Ummat Masjid Agung Palapa dan Gereja Bukit Pujian Pecatu, Kuta Selatan.

Vaksinasi ini diperuntukan bagi pelajar dan masyarakat. Yang unik, sekalipun dilaksanakan secara terpusat di Gereja Bukit Pujian Pecatu, namun pendaftaran warga yang akan divaksinasi dilakukan di Masjid Agung Palapa.

Dengan demikian, apa pun agamanya, calon penerima vaksin Covid-19 harus mendaftar melalui Masjid Agung Palapa. Begitu juga, apa pun agamanya, mereka akan menjalani vaksinasi di Gereja Bukit Pujian Pecatu.

  

Vaksinasi yang unik ini pun mengundang apresiasi dari Pemkab Badung. Sekretaris Daerah Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa, menyampaikan upaya BINDA Bali bukan sekadar vaksinasi.

Baca Juga:  Tolak Pembangunan Terminal Gas Alam Cair, Warga Sanur Mesadu secara Niskala

Sebagai Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama, Adi Arnawa pun mengakui kegiatan tersebut merupakan bentuk kerukunan beragama karena fenomena unik di dalamnya, yakni pendaftaran di masjid dan pelaksanaan vaksinasi di gereja.

“Ini adalah hal yang sangat baik dan positif bagi kerukunan beragama sehingga harus dilestarikan,” ucap Adi Arnawa.

Dalam vaksinasi itu, juga dihadiri Kepala BINDA Bali Brigjen Pol Hadi Purnomo. Pimpinan organisasi keagamaan dari Islam dan Kristen juga hadir. Di antaranya adalah Ketua PWNU Bali KH. Abdul Aziz, Ketua Gereja Bukit Pujian Veny Ros. Serta hadir Camat Kuta Selatan I Ketut Gede Arta.

 

Kata Adi, Kabupaten Badung dikenal karena sektor pariwisata, di mana dalam rangka mewujudkan itu maka Pemkab telah berupaya mendorong masyarakat untuk mematuhi prokes dan pelaksanaan vaksinasi massal agar dunia internasional dapat kembali hadir ke Kabupaten Badung.

“Untuk itu diharapkan tidak ada warga Badung yang tertinggal dalam melaksanakan vaksin, agar masyarakat tidak ragu-ragu dalam melaksanakan vaksinasi karena ini merupakan satu-satunya langkah dalam menyelamatkan saudara satu sama lain,” ucap pejabat asal Desa Pecatu, Kuta Setalan ini.

 

Kepala BINDA Bali Brigjen Pol Hadi Purnomo mengatakan, kegiatan vaksinasi kali ini diprakarsai oleh BINDA Bali, di mana BIN yang menaungi 34 provinsi seluruh Indonesia mendapatkan jatah vaksin dari Kemenkes berupa stok 10.000 vaksin.

Baca Juga:  Hujan-hujanan, Dua Polisi Selamatkan Pemotor Kecelakaan di Kuta Utara

Kata Hadi, sebagian besar sudah terselenggara di berbagai wilayah, dan minggu depan rencananya vaksinasi untuk wilayah Bali akan dilaksanakan di Jembrana kemudian dilanjutkan ke Karangasem dan Klungkung.

“Kegiatan vaksinasi massal bertujuan untuk mendukung percepatan pelaksanaan vaksinasi di daerah maupun provinsi. Sehingga diharapkan kondisi pandemi segera berlalu dengan adanya kegiatan positif ini,” kata dia.

Selain itu, lanjutnya, perlu disadari bersama bahwa kondisi semua saat ini sangat terpuruk khususnya karena hampir 80 persen wilayah di Badung didukung sektor wisata.

“Sehingga diharapkan adanya vaksinasi menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi ke depannya,” terangnya.

 

Selain itu BINDA Bali diakuinya juga melakukan kegiatan vaksinasi door to door dengan sasaran warga yang kurang mampu terutama lansia yang memiliki keterbatasan pendengaran dan  kemampuan berjalan yang terbatas sehingga tidak bisa datang ke lokasi vaksinasi massal di Wilayah Desa Pecatu Kuta Selatan.

Kegiatan vaksinasi dilakukan oleh 6 Tim Gabungan 4 dari Dinkes Provinsi Bali dan 2 tim dari Dokkes Polda Bali. Untuk jumlah vaksin yang disiapkan sebanyak 1.000 dosis Sinovac dan 250 dosis AstraZeneca.



Meski kasus Covid-19 menurun drastis di Bali, program vaksinasi terus digenjot. Seperti yang dilakukan Badan Intelijen Daerah (BINDA) Bali dengan Sosial Ummat Masjid Agung Palapa dan Gereja Bukit Pujian Pecatu.

SAMBIL menyelam minum air. Atau sekali merengkuh dayung dua-tiga pulau terlampaui. Mungkin dua peribahasa itu bisa menggambarkan kegiatan yang dilakukan Badan Intelijen Daerah (BINDA) Bali.

Ya, Sabtu lalu (13/11) Badan Intelijen Daerah (BINDA) Bali menggelar vaksinasi massal. Namun, ini bukan sekadar vaksinasi. Ada nilai toleransi dan kerukunan beragama yang ingin dibangun pihak badan intelijen ini di tengah vaksinasi di Kabupaten Badung, Bali. Vaksinasi terlaksana, kerukunan beragama dapat pula.

Dalam menggelar vaksinasi ini, BINDA bekerjasama dengan dua komunitas keagamaan. Yakni Sosial Ummat Masjid Agung Palapa dan Gereja Bukit Pujian Pecatu, Kuta Selatan.

Vaksinasi ini diperuntukan bagi pelajar dan masyarakat. Yang unik, sekalipun dilaksanakan secara terpusat di Gereja Bukit Pujian Pecatu, namun pendaftaran warga yang akan divaksinasi dilakukan di Masjid Agung Palapa.

Dengan demikian, apa pun agamanya, calon penerima vaksin Covid-19 harus mendaftar melalui Masjid Agung Palapa. Begitu juga, apa pun agamanya, mereka akan menjalani vaksinasi di Gereja Bukit Pujian Pecatu.

  

Vaksinasi yang unik ini pun mengundang apresiasi dari Pemkab Badung. Sekretaris Daerah Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa, menyampaikan upaya BINDA Bali bukan sekadar vaksinasi.

Baca Juga:  Ketum LDII: Stop Lecehkan Agama Apapun

Sebagai Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama, Adi Arnawa pun mengakui kegiatan tersebut merupakan bentuk kerukunan beragama karena fenomena unik di dalamnya, yakni pendaftaran di masjid dan pelaksanaan vaksinasi di gereja.

“Ini adalah hal yang sangat baik dan positif bagi kerukunan beragama sehingga harus dilestarikan,” ucap Adi Arnawa.

Dalam vaksinasi itu, juga dihadiri Kepala BINDA Bali Brigjen Pol Hadi Purnomo. Pimpinan organisasi keagamaan dari Islam dan Kristen juga hadir. Di antaranya adalah Ketua PWNU Bali KH. Abdul Aziz, Ketua Gereja Bukit Pujian Veny Ros. Serta hadir Camat Kuta Selatan I Ketut Gede Arta.

 

Kata Adi, Kabupaten Badung dikenal karena sektor pariwisata, di mana dalam rangka mewujudkan itu maka Pemkab telah berupaya mendorong masyarakat untuk mematuhi prokes dan pelaksanaan vaksinasi massal agar dunia internasional dapat kembali hadir ke Kabupaten Badung.

“Untuk itu diharapkan tidak ada warga Badung yang tertinggal dalam melaksanakan vaksin, agar masyarakat tidak ragu-ragu dalam melaksanakan vaksinasi karena ini merupakan satu-satunya langkah dalam menyelamatkan saudara satu sama lain,” ucap pejabat asal Desa Pecatu, Kuta Setalan ini.

 

Kepala BINDA Bali Brigjen Pol Hadi Purnomo mengatakan, kegiatan vaksinasi kali ini diprakarsai oleh BINDA Bali, di mana BIN yang menaungi 34 provinsi seluruh Indonesia mendapatkan jatah vaksin dari Kemenkes berupa stok 10.000 vaksin.

Baca Juga:  Tanpa PPKM, Klungkung Tetap Geber Vaksinasi Booster Mulai Hari Ini

Kata Hadi, sebagian besar sudah terselenggara di berbagai wilayah, dan minggu depan rencananya vaksinasi untuk wilayah Bali akan dilaksanakan di Jembrana kemudian dilanjutkan ke Karangasem dan Klungkung.

“Kegiatan vaksinasi massal bertujuan untuk mendukung percepatan pelaksanaan vaksinasi di daerah maupun provinsi. Sehingga diharapkan kondisi pandemi segera berlalu dengan adanya kegiatan positif ini,” kata dia.

Selain itu, lanjutnya, perlu disadari bersama bahwa kondisi semua saat ini sangat terpuruk khususnya karena hampir 80 persen wilayah di Badung didukung sektor wisata.

“Sehingga diharapkan adanya vaksinasi menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi ke depannya,” terangnya.

 

Selain itu BINDA Bali diakuinya juga melakukan kegiatan vaksinasi door to door dengan sasaran warga yang kurang mampu terutama lansia yang memiliki keterbatasan pendengaran dan  kemampuan berjalan yang terbatas sehingga tidak bisa datang ke lokasi vaksinasi massal di Wilayah Desa Pecatu Kuta Selatan.

Kegiatan vaksinasi dilakukan oleh 6 Tim Gabungan 4 dari Dinkes Provinsi Bali dan 2 tim dari Dokkes Polda Bali. Untuk jumlah vaksin yang disiapkan sebanyak 1.000 dosis Sinovac dan 250 dosis AstraZeneca.


Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru