25.4 C
Denpasar
Tuesday, June 6, 2023

92 Persen Bank Sampah di Badung Mati Suri, Begini Langkah DLHK Badung

Suasana salah satu aktivitas bank sampah di Desa Dalung yang tetap menerapkan prokes, kemarin.

 

 

 

MANGUPURA – Pogram bank sampah di Kabupaten Badung sempat menghilang. Bahkan dari ratusan bank sampah yang ada  dan yang beroperasi hanya sebagian kecil.

 

Berdasar data dari DLHK Badung, sejatinya jumlah bank sampah  ada 589 bank sampah yang tersebar di wilayah Badung. Namun yang sampai saat ini beroperasi 44 bank sampah. Kemudian sisanya lagi 545 bank sampah tidak beroperasi. Itu setara dengan 92 persen.

 

Karena itu, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Badung pun kembali membuat langkah. Rencananya, bank sampah yang macet itu akan dihidupkan kembali.

 

“Di tengah pandemi ini sudah mulai berjalan bertahap. Karena pandemi juga banyak peringatan dilarang berkumpul dan bertemu, sehingga menyulitkan rencana aktivitas menabung sampah,” terang Kepala Bidang Pengelolaan  Kebersihan dan Limbah B3 DLHK Kabupaten Badung, AA Dalem dikonfirmasi, Minggu (16/5).

Baca Juga:  Ratusan Sopir Truk Sumringah karena Terbantu di Pelabuhan Padangbai

Lebih lanjut, dia juga mencontohkan keberadaan bank sampah di Desa Dalung yang kini telah dibangkitkan kembali. Sejumlah banjar-banjar di desa tersebut mulai melakukan pemilahan sampah dan dijual ke bank sampah di desa setempat.

 

Pengelolaan bank sampah ini tergantung dari pengurus bank sampahnya. Seperti hari  Sabtu yang buka di Desa Dalung adalah bank sampah Banjar  Kung, Banjar Kaja dan Banjar Lingga Bumi.

 

Sementara  Pada hari Minggu bank sampah yang buka adalah Banjar Kwanji, Bhineka Nusa Kauh, Taman Tirta, Cempaka Mas dan Celuk. Selanjutnya, di Banjar Kwanji, Bineka Nusa Kauh  dan Taman Tirta buka pukul 09.00 dan Banjar  Mas itu buka pukul 14.00 serta Banjar Celuk buka pukul 15.00.

 

“Program ini cukup efektif dalam menjaga lingkungan kita bersih dari sampah plastik, jika masyarakat mau memilah sampah rumah tangganya sebelum residu akhir diangkut oleh petugas sampah,” bebernya.

Baca Juga:  Tak Ada Izin Pusat, Carnival Splendor Angkut PMI Gagal Sandar di Benoa

 

Selain itu  untuk program Tempat Pengelolaan Sampah  Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R) di Kabupaten Badung masih terus dilakukan.

 

“Kita akui belum semua desa punya TPS 3R, karena minat masyarakat terhadap bisnis sampah kurang diminati. Ada sejumlah Desa atau kelurahan yang sedang membangun TPS3R ini yakni di Kelurahan Tanjung Benoa dan Kedonganan, sedangkan di Badung Utara yang sudah bergerak adalah  TPS 3R Bhakti Pertiwi di Desa Mekar Bhuana dan juga TPS3R Desa Punggul di Badung Utara,” bebernya.

 

 

Sementara volume sampah pada libur panjang ini, Gung Dalem menjelaskan, karena libur lebaran agak lengang, volume sampah di Badung normal-normal saja.

 

“Tidak ada kebaikan sampah saat dan pasca libur lebaran,” pungkasnya.



Suasana salah satu aktivitas bank sampah di Desa Dalung yang tetap menerapkan prokes, kemarin.

 

 

 

MANGUPURA – Pogram bank sampah di Kabupaten Badung sempat menghilang. Bahkan dari ratusan bank sampah yang ada  dan yang beroperasi hanya sebagian kecil.

 

Berdasar data dari DLHK Badung, sejatinya jumlah bank sampah  ada 589 bank sampah yang tersebar di wilayah Badung. Namun yang sampai saat ini beroperasi 44 bank sampah. Kemudian sisanya lagi 545 bank sampah tidak beroperasi. Itu setara dengan 92 persen.

 

Karena itu, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Badung pun kembali membuat langkah. Rencananya, bank sampah yang macet itu akan dihidupkan kembali.

 

“Di tengah pandemi ini sudah mulai berjalan bertahap. Karena pandemi juga banyak peringatan dilarang berkumpul dan bertemu, sehingga menyulitkan rencana aktivitas menabung sampah,” terang Kepala Bidang Pengelolaan  Kebersihan dan Limbah B3 DLHK Kabupaten Badung, AA Dalem dikonfirmasi, Minggu (16/5).

Baca Juga:  Ratusan Sopir Truk Sumringah karena Terbantu di Pelabuhan Padangbai

Lebih lanjut, dia juga mencontohkan keberadaan bank sampah di Desa Dalung yang kini telah dibangkitkan kembali. Sejumlah banjar-banjar di desa tersebut mulai melakukan pemilahan sampah dan dijual ke bank sampah di desa setempat.

 

Pengelolaan bank sampah ini tergantung dari pengurus bank sampahnya. Seperti hari  Sabtu yang buka di Desa Dalung adalah bank sampah Banjar  Kung, Banjar Kaja dan Banjar Lingga Bumi.

 

Sementara  Pada hari Minggu bank sampah yang buka adalah Banjar Kwanji, Bhineka Nusa Kauh, Taman Tirta, Cempaka Mas dan Celuk. Selanjutnya, di Banjar Kwanji, Bineka Nusa Kauh  dan Taman Tirta buka pukul 09.00 dan Banjar  Mas itu buka pukul 14.00 serta Banjar Celuk buka pukul 15.00.

 

“Program ini cukup efektif dalam menjaga lingkungan kita bersih dari sampah plastik, jika masyarakat mau memilah sampah rumah tangganya sebelum residu akhir diangkut oleh petugas sampah,” bebernya.

Baca Juga:  Tak Ada Izin Pusat, Carnival Splendor Angkut PMI Gagal Sandar di Benoa

 

Selain itu  untuk program Tempat Pengelolaan Sampah  Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R) di Kabupaten Badung masih terus dilakukan.

 

“Kita akui belum semua desa punya TPS 3R, karena minat masyarakat terhadap bisnis sampah kurang diminati. Ada sejumlah Desa atau kelurahan yang sedang membangun TPS3R ini yakni di Kelurahan Tanjung Benoa dan Kedonganan, sedangkan di Badung Utara yang sudah bergerak adalah  TPS 3R Bhakti Pertiwi di Desa Mekar Bhuana dan juga TPS3R Desa Punggul di Badung Utara,” bebernya.

 

 

Sementara volume sampah pada libur panjang ini, Gung Dalem menjelaskan, karena libur lebaran agak lengang, volume sampah di Badung normal-normal saja.

 

“Tidak ada kebaikan sampah saat dan pasca libur lebaran,” pungkasnya.


Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru