DENPASAR,radarbali.id– Hari Suci Nyepi Tahun Baru Caka 1945 tahun ini jatuh pada Rabu (22/3). Seluruh rangkaiannya diharapkan dilaksanakan dengan khidmat sesuai dresta masing-masing tanpa mengurangi makna.
Pemelastian atau Melasti dilaksanakan sebagai bentuk penyucian bhuana alit dan bhuana agung. Dilanjutkan dengan Tawur Agung Kesanga bertepatan dengan Tilem Sasih Kesanga yang serentak digelar di Catus Pata Desa, Catus Pata Kabupaten/Kota sebagai upaya menetralisir aura negatif yang berada pada palemahan serta nyomya bhuta kala.
Di malam Pangerupukan nyomya bhuta kala dilakukan dengan media ogoh-ogoh. Kreativitas ini diwadahi melalui lomba dan Kesanga Festival. Pada Nyepi (sipeng) mengawali Tahun caka 1945 dilaksanakan catur brata penyepian yakni, amati geni, amati karya, amati lelungan, dan amati lelanguan yang semuanya bermakna sebagai ajang penyucian diri dengan mulat sarira serta meningkatkan sradha dan bhakti. Catur brata penyepian diakhiri dengan Ngembak Geni yang bermakna penyucian lingkungan sosial melalui dharma shanti.
Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Wali Kota I Kadek Agus Arya Wibawa, Jumat (17/3) mengajak segenap umat Hindu dan masyarakat Denpasar melaksanakan seluruh rangkaian Hari Suci Nyepi sebagai suatu yadnya suci meningkatkan sradha bhakti dalam melaksanakan dharma agama dan dharma negara.
Masyarakat diimbau untuk memanfaatkan momen ini sebagai kesempatan introspeksi diri atau mulat sarira untuk saling menghormati, mengembangkan rasa toleransi berdasarkan konsep Catur Paramitha dan Tri Hita Karana hidup berdampingan menghormati keragaman budaya dengan sepirit Vasudhaiva Khutumbakam bangkit bersama pasca pandemi.
“Selamat melaksanakan rangkaian upacara Hari Suci Nyepi Caka 1945 kepada segenap umat se-dharma. Semoga hari suci Nyepi tahun ini dapat menjadi ajang introspeksi diri dan mulat sarira untuk meningkatkan sradha bakti sesuai dengan swadarma kita masing-masing untuk mewujudkan Denpasar sebagai Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju, dengan spirit Vasudhaiva Kutumbakam, bangkit bersama pasca pandemi,” imbuh Wawali Arya Wibawa. (adv/ian/ken)