Sajian wajib saat perayaan Imlek adalah kue shintao atau lebih dikenal dengan nama teratai. Penjual kue pasti akan kebanjiran order menjelang tahun baru China ini karena masuk dalam kue wajib saat Imlek.
KUE yang satu ini menjadi kuliner yang khas untuk menyambut tahun baru Imlek. Salah satu penjual kue shintao, Wayan Raba, menjual kue ini khusus saat Imlek. Ia tidak menerima orderan di hari biasa.
Nah, menariknya saat pembuatan kue ini tutur Raba cuaca harus cerah. Selain itu tidak boleh manis karena akan susah mengembang. “Prosesnya bisa dibilang gampang-gampang susah. Tergantung cuaca karena tidak boleh mendung. Dalam mengembangkan kue saja butuh 2-3 jam,” jelas Raba saat ditemui di Toko Kue Pie Susu Mantau, Denpasar, pada Jumat (20/1/2023).
Roti ini ada berbagai varian rasa. Di dalam kue ada yang berisi kacang hijau, kacang tanah, durian kacang, maupun rasa pandan dan kemudian juga ada yang dikukus. Raba menjual kue Shintao per piringan dengan harga Rp 25 ribu. “Tidak menerima per biji. Langsung piringan,” ucapnya.
Dikatakan bahwa banyak yang memesan sejak tiga hari lalu dan kemungkinan hari ini puncaknya. “Pesanan baru banyak datang sejak dua hari lalu, kemungkinan besok (Sabtu hari ini, 21/1/2023) orderan terakhir. Yang datang ke sini biasanya perorangan. Kadang juga saya titip di toko,” jelas Raba.
Rata-rata dalam pembuatan kue teratai ini menghabiskan 30-40 kilogram bahan. Tahun ini dia juga tidak menaikan harga. Masih sama dengan sebelum-sebelumnya. Di sisi lain, walau hari biasa dia tidak memproduksi kue teratai, tapi Raba menyanggupi jika ada orderan khusus untuk hari ulang tahun.
“Kalau ada warga Tiongkok yang ulang tahun, biasanya ada yang pesan. Baru saya buatkan, selebihnya tidak saya buat kecuali pas Imlek ini,” ujar pria yang berusia 51 tahun ini.
Selain Kue Shintao ini, Raba juga menjual beraneka jenis kue seperti Kue Ikan, Kue Kura-Kura, maupun Kue Keranjang. Kue-kue ini sangat identik dan menjadi incaran warga yang merayakan Hari Raya Imlek. [ni kadek novi febriani/radar bali]