DENPASAR – Serangkaian Denpasar Youth Festival 2021, digelar pelatihan barbershop atau tukang cukur yang bertajuk Denpasar Barber Fiesta di Gedung Dharmanegara Alaya (DNA) Lumintang, Denpasar, Kamis (21/10).
Salah satu trainer, Tomy Bolin mengatakan peluang usaha seperti barbershop masih sangat menjanjikan di masa sekarang ini. Dengan berbekal ilmu yang didapat di sini pihaknya berharap peserta dapat menambah skil dan bersaing di dunia usaha.
Kabid Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekraf Dinas Pariwisata Kota Denpasar, I Wayan Hendaryana mengatakan pelatihan ini digelar selama 10 kali pertemuan yang diikuti sebanyak 20 anak muda Denpasar.
“Dengan pelatihan ini akan memberikan soft skill kepada pemuda Denpasar sehingga akan menjadi lapangan kerja yang bernilai ekonomi. Mereka nantinya tidak harus kontrak tempat, tapi bisa melakukan usaha tukang cukur rumahan dan promosinya bisa memanfaatkan media sosial,” katanya.
Diharapkan setelah pelatihan ini mereka bisa menggunakan skill-nya untuk mencukur teman lingkungan sekitar. Selain itu, menurutnya saat ini banyak barbershop yang kekurangan tukang cukur di Denpasar. Sehingga dengan pelatihan ini peserta berpeluang untuk bergabung dengan barbershop tersebut.
“Penyaluran tenaga kerja jadi gampang juga. Terkait pandemi ini juga, kami memberikan peluang usaha dengan cara mendampingi sampai mereka bisa. Setidaknya kami berikan mereka amunisi, bukan berupa uang tapi keterampilan,” katanya.
Lebih lanjut Hendaryana mengatakan D’Youth Festival hadir bukan semata-mata hanya untuk seremonial saja. Namun dengan diselenggarakan kegiatan ini dapat memberi dampak positif dan semangat kaula muda untuk berkarya dan berinovasi.
Serangkaian kegiatan ini juga akan diselenggarakan bakti sosial yang akan dilaksanakan pada tanggal 23 Oktober 2021 yang melibatkan peserta Denpasar Barber Fiesta untuk mencukur temen-temen di dria raba denpasar.
Salah seorang peserta, Kadek Arimbawa dari Rumah Berdaya Denpasar mengaku tertarik ikut pelatihan ini karena ingin bisa membuka usaha potong rambut. Setidaknya dia bisa membuka usahanya ini di rumahnya.
“Ini bisa menambah skill, nanti bisa membuka usaha sendiri. Apalagi di tengah pandemi Covid-19,” ungkap Arimbawa.
Salah satu pemuda bernama Komang Adi Candra, yang sebelumnya bekerja di perhotelan dan pariwisata mengaku antusias mengikuti klinik barbershop ini. Dia mengaku berkeinginan bisa membuka usaha seperti barbershop.
“Kami berharap kegiatan semacam ini bisa dihadirkan setiap tahun, karena mengingat banyak ilmu yang bisa didapat dari kegiatan ini,” ujarnya.