25.4 C
Denpasar
Tuesday, June 6, 2023

Kasus Covid-19 Melonjak, Bupati Tabanan Cuma Tunggu Petunjuk Gubernur

TABANAN – Melonjaknya penularan kasus Covid-19 di wilayah Jawa dan sekitarnya, termasuk di Bali seperti Kota Denpasar, Pemerintah Tabanan masih belum berani mengambil kebijakan apakah akan melakukan pembatasan kegiatan aktivitas masyarakat.

 

Misalnya pembatasan tentang jam operasional pasar, swalayan dan lokasi-lokasi aktivitas masyarakat lainnya. Meski selama PPKM skala micro tingkat banjar dan desa masih diterapkan di Tabanan.

 

Sekedar diketahui meningkat kasus Covid-19 di Indonesia Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia meminta pemerintah daerah dari tingkat kabupaten hingga provinsi melakukan penguatan implementasi PPKM Mikro dan percepatan vaksinasi, kunci utama pengendalian lonjakan Covid-19.

 

Implementasi kebijakan penanganan Covid-19, baik di hulu maupun di hilir. Kebijakan di hulu yaitu yang terkait dengan penguatan PPKM Mikro, serta peningkatan pelaksanaan Testing dan Tracing.

 

Penguatan  PPKM  Mikro  dengan  pengetatan  Pembatasan  Kegiatan  Masyarakat,  yang akan diberlakukan pada 22 Juni sampai dengan 5 Juli 2021 mendatang.

Baca Juga:  Vaksinasi di Badung Sudah 85 Persen, Tapi Covid Malah Melonjak

 

Perihal ada kebijakan untuk melakukan penguatan PPKM Mikro karena beberapa daerah di Bali juga mengalami peningkatan kasus Covid-19.

 

Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya mengatakan pihaknya tidak mau tergesa-gesa dalam mengambil kebijakan terkait penguatan PPKM Mikro.

 

“Kami menunggu kebijakan dan arahan Pak Gubenur. Kami belum tahu kapan akan dipanggil rapat. Entah sekarang atau besok soal penguatan PPKM Mikro,” kata Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya ditemui usai rapat paripurna di DPRD Tabanan.

 

Dia menyebut Bali ini pulau kecil tidak sama dengan wilayah Jawa. Peningkatan kasus Covid-19 di Jawa pihaknya sudah mendengar. Seperti daerah Kudus dan Madura.

 

“Itu kan di Jawa, penyebab klaster lebaran yang sekarang terjadi. Sama kok seperti tahun lalu setelah liburan lebaran kasus meningkat. Lagi-lagi penyebabnya mudik lebaran,” ucapanya.

Baca Juga:  RS Pemerintah, RS Bali Mandara Belum Bermitra dengan BPJS Kesehatan

 

Dia mengklaim PKM berbasis banjar dan desa sudah sangat efektif diterapkan di Bali.

 

Disinggung mengenai apakah Tabanan ada rencana juga melakukan penutupan pada tempat-tempat fasilitas umum sama halnya dengan di Denpasar.

 

Sanjaya menjawab pihaknya masih tetap menunggu kebijakan Gubenur. Apapun itu instruksi PPKM dari Gubenur pasti pihaknya jalani.

 

“Kalau ada petunjuk Pak Gubernur besok Tabanan harus begini sama seperti Klungkung. Ya kita sepakat jalankan itu. Saya tidak berani jalan sendiri-sendiri karena program kita program satu jalur,” ungkapnya.

 

Kendati di beberapa daerah terjadi lonjakan kasus Covid-19. Justru Tabanan gencar-gencarnya melakukan vaksinasi Covid-19 berbasis banjar.

 

“Perpecepatan vaksinasi guna membentuk kekebalan secara menyeluruh di masyarakat atau Heard Immunity,” pungkasnya.



TABANAN – Melonjaknya penularan kasus Covid-19 di wilayah Jawa dan sekitarnya, termasuk di Bali seperti Kota Denpasar, Pemerintah Tabanan masih belum berani mengambil kebijakan apakah akan melakukan pembatasan kegiatan aktivitas masyarakat.

 

Misalnya pembatasan tentang jam operasional pasar, swalayan dan lokasi-lokasi aktivitas masyarakat lainnya. Meski selama PPKM skala micro tingkat banjar dan desa masih diterapkan di Tabanan.

 

Sekedar diketahui meningkat kasus Covid-19 di Indonesia Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia meminta pemerintah daerah dari tingkat kabupaten hingga provinsi melakukan penguatan implementasi PPKM Mikro dan percepatan vaksinasi, kunci utama pengendalian lonjakan Covid-19.

 

Implementasi kebijakan penanganan Covid-19, baik di hulu maupun di hilir. Kebijakan di hulu yaitu yang terkait dengan penguatan PPKM Mikro, serta peningkatan pelaksanaan Testing dan Tracing.

 

Penguatan  PPKM  Mikro  dengan  pengetatan  Pembatasan  Kegiatan  Masyarakat,  yang akan diberlakukan pada 22 Juni sampai dengan 5 Juli 2021 mendatang.

Baca Juga:  Usai Digeledah KPK & Mundur, Kursi Kadis PUPRPKP Tabanan Masih Kosong

 

Perihal ada kebijakan untuk melakukan penguatan PPKM Mikro karena beberapa daerah di Bali juga mengalami peningkatan kasus Covid-19.

 

Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya mengatakan pihaknya tidak mau tergesa-gesa dalam mengambil kebijakan terkait penguatan PPKM Mikro.

 

“Kami menunggu kebijakan dan arahan Pak Gubenur. Kami belum tahu kapan akan dipanggil rapat. Entah sekarang atau besok soal penguatan PPKM Mikro,” kata Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya ditemui usai rapat paripurna di DPRD Tabanan.

 

Dia menyebut Bali ini pulau kecil tidak sama dengan wilayah Jawa. Peningkatan kasus Covid-19 di Jawa pihaknya sudah mendengar. Seperti daerah Kudus dan Madura.

 

“Itu kan di Jawa, penyebab klaster lebaran yang sekarang terjadi. Sama kok seperti tahun lalu setelah liburan lebaran kasus meningkat. Lagi-lagi penyebabnya mudik lebaran,” ucapanya.

Baca Juga:  Kapal Yacht Malaysia Terdampar di Pantai SPN Singaraja Bali

 

Dia mengklaim PKM berbasis banjar dan desa sudah sangat efektif diterapkan di Bali.

 

Disinggung mengenai apakah Tabanan ada rencana juga melakukan penutupan pada tempat-tempat fasilitas umum sama halnya dengan di Denpasar.

 

Sanjaya menjawab pihaknya masih tetap menunggu kebijakan Gubenur. Apapun itu instruksi PPKM dari Gubenur pasti pihaknya jalani.

 

“Kalau ada petunjuk Pak Gubernur besok Tabanan harus begini sama seperti Klungkung. Ya kita sepakat jalankan itu. Saya tidak berani jalan sendiri-sendiri karena program kita program satu jalur,” ungkapnya.

 

Kendati di beberapa daerah terjadi lonjakan kasus Covid-19. Justru Tabanan gencar-gencarnya melakukan vaksinasi Covid-19 berbasis banjar.

 

“Perpecepatan vaksinasi guna membentuk kekebalan secara menyeluruh di masyarakat atau Heard Immunity,” pungkasnya.


Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru