MANGUPURA- Pemerintah Kabupaten Badung memiliki program pemberian seragam gratis kepada siswa SD dan SMP Negeri. Namun, untuk tahun ini pemberian seragam gratis tersebut distop sementara. Hal ini disebabkan kondisi keuangan Pemkab Badung belum stabil.
Plt. Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Badung I Made Mandi mengakui bahwa pemberian seragam gratis siswa ditunda. Ini, karena pendapatan dari sektor pariwisata menurun drastis akibat pandemi Covid-19.
“Kami sudah minta petunjuk kepada Bapak Bupati bahwa untuk sementara (tidak diberikan seragam gratis) sambil menyesuaikan kondisi keuangan daerah,” ucap Mandi saat dikonfirmasi, Rabu (22/9).
Pihaknya juga belum bisa memprediksi untuk stabilitas keuangan daerah Pemkab Badung. Mengingat pendapatan tertinggi Badung dari sektor pariwisata. Sementara sektor pariwisata di Badung saat ini lumpuh total. “Kami sedang melihat seperti apa kondisi pariwisata kedepannya,” sambung Sekretaris Disdikpora Badung ini.
Namun, ia juga sudah berkoordinasi dengan seluruh kepala sekolah terkait program yang ditunda tersebut. Bahkan kepala sekolah diminta untuk memberikan sosialisasi kepada orang tua/wali siswa.
“Kami sudah berkomunikasi dengan seluruh kepala sekolah agar disosialisasikan kepada orang tua. Agar orang tua dulu yang mempersiapkan, nantinya setelah kembali (kondisi membaik) kami akan siapkan seragam sebagai pengganti lah istilahnya,” ungkapnya.
Program seragam gratis di Badung ini ditujukan kepada siswa baru dari SD dan SMP. Seragam tersebut hanya diberikan sekali saat memulai tahun ajaran baru. Sebelumnya pada tahun 2020, program seragam gratis menelan anggaran APBD Badung sebesar Rp 20 miliar lebih.