BADUNG – Jangan bermain api jika tidak ingin terbakar. Nasihat itu sering disampaikan orang tua kepada anaknya. Juga bisa menjadi kalimat kiasan agar kita tidak “bermain api” yakni mencari masalah bila tidak mau tertimpa akibatnya.
Tapi apa mau dikata. Nasihat itu mungkin masih sulit diterima bagi anak berusia lima tahun. Buktinya, kebakaran hebat terjadi di Desa Sulangai, Kecamatan Petang, Badung, karena seorang anak berusia lima tahun bermain api.
Itu terjadi Kamis (23/9). Suatu pagi, sekitar Pukul 09.30 Wita, Wayan Yogi Artawan, 34, dan anak pertamanya bernama Gede Yudika, 13, sedang menuangkan bensin ke dalam botol untuk dijual.
Yogi memang berjualan bensin di depan warung makan. Di sebelah warungnya ada deretan warung lain.
Nah, Ketika ayah dan anak pertamanya ini menuangkan bensin, ternyata anak kedua Yogi bernama Kadek Yudika yang masih berusia lima tahun bermain korek api.
Tak ayal, api dari korek api menyambar bensin. Bagaikan menyiramkan bensin ke api, seketika api membesar. Sang ayah dan dua anaknya ikut terbakar.
“Sang ayah dan dua anaknya terkena api dan mengalami luka bakar,” kata Kasi Humas Polres Badung Iptu Ketut Sudana, Kamis (23/9).
Dalam kondisi terkena luka bakar, sang ayah, Yogi, segera menyelamatkan kedua anaknya, Gede Yudika dan Kadek Yudika. Ia menggendong kedua anak ke tempat aman.
Ni Made Suciani, 29, tetangga warung berteriak histeris minta tolong kepada warga lainnya untuk menyelamatkan ayah dan dua anaknya itu.
Ketiga korban pun dilarikan RSD Mangusada, Kelurahan Kapal, Mengwi karena mengalami luka bakar serius.
“Korban Yogi Artawan mengalami luka bakar pada kaki dan tangan,” jelas Sudana.
Anak pertamanya, Gede Yudika mengalami luka di badan, juga mendapat perawatan di RSD Mangusada, Kapal. Yang cukup parah dialami anak keduanya yang masih berusia lima tahun itu karena api membakar sekujur tubuhnya.
“Anak kedua Kadek Yudika mengalami luka bakar di bagian wajah, kaki, tangan dan badan,” paparnya.
Selain membuat ayah dan dua anaknya mengalami luka bakar, peristiwa ini juga membakar empat warung milik Yogi, Suciani, Wayan Legawati dan Nengah Widiani.
Warga sebetulnya sudah bergotong royong mencoba memadamkan api. Namun, api baru bisa dipadamkan setelah dua unit mobil pemadam kebakaran dari Pos Petang datang. Kerugian ditaksir mencapai Rp150 juta.
“Penyebab kebakaran menurut keterangan saksi-saksi adalah murni karena kelalaian,” jelas Sudana.