26.5 C
Denpasar
Thursday, June 8, 2023

Nah! Dewan Minta Pihak RS dan Pemkot Cari Solusi Atasi Krodit Dampak Proyek RS Prof. Ngoerah

DENPASAR, Radar Bali.id– Pembangunan gedung RS Prof. Dr. I.G.N.G Prof.Ngoerah menimbulkan kekroditan di Jalan Buton dan sekitarnya. Pasalnya, akses Jalan Pulau Bali ditutup, karena jalan alternatif menuju Jalan Pulau Nias dan Jalan Diponegoro.

Selain itu juga merupakan jalan  masuk ke rumah sakit dan akses mahasiswa Universitas Udayana untuk ke kampus. Yaitu  Kampus Fakultas Hukum dan Fakultas Ilmu Budaya. Dewan Kota Denpasar meminta segera atas kekroditan.

Anggota DPRD Kota Denpasar, Ida Bagus Kiana,  mengatakan bahwa dewan sempat melakukan pembahasan  pembangunan RS Prof .Ngoerah dan mengundang pemangku kepentingan lainnya.  Namun hasil pertemuan itu juga mengambang.

Alasannya waktu itu  dikatakan bahwa penutupan jalan bersifat sementara dan  akan segera ditindaklanjuti. Faktanya, tidak ada langkah yang diambil. ” Sehingga kami DPRD Kota Denpasar mempertanyakan saat kami mengundang pihak terkait Dinas Perhubungan. Kesimpulan sifatnya sementara,” ujar Politisi asal Sanur ini.

Politikus kawakan ini meminta supaya dari RS Prof .Ngoerah  dan Pemerintah Kota Denpasar segera  menyelesaikan permasalahan dan hasilnya segera sosialisasikan melalui media. ” Dengan pihak otoritas terkait, DPRD sudah mempertanyakan. Dan juga dipertanyakan jalan itu otoritas siapa. Itu  belum dapat diberikan gambaran. Kalau RS Prof. Ngoerah yang punya, RS Prof .Ngoerah yang harus memiliki inisiatif,” ujar Politikus Hanura ini.

Baca Juga:  Serba Online, Mengurus Izin di Badung Kini Tak Perlu dengan Calo

Sementara itu, diwawancarai Anggota DPRD Kota Denpasar, Agus Wirajaya  meminta Dinas Perhubungan Kota Denpasar membuat rekayasa lalu lintas. Sebab, di satu sisi pembangunan gedung Kesehatan Ibu dan Anak sangat dibutuhkan tapi satu sisi pembangunan jangan sampai mengorbankan masyarakat. ” Di sana kan ada rumah sakit juga, pasar, sekolah dan kampus ya itu harus diperhatikan,” ucapnya.

Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini menjelaskan  salah satu cara untuk menguraikan kemacetan dengan pengaturan lalu lintas dari kajian Dishub Kota Denpasar.

Kemungkinkan dapat  dibuatkan jalan satu arah supaya lebih longgar sehingga tidak terjadi penumpukkan kendaran.  “Menanggapi, kondisi itu jadi, kalau menurut saya KIA memang dibutuhkan meningkatkan pelayanan masyarakat, karena berdampak pada kondisi jalan menurut saya diperhatikan dengan keluhan masyarakat pemerintah dalam hal ini Dishub bisa segera melakukan rekayasa lalu lintas. Perlu dilakukan rekayasa itu berdasarkan kajian dishub sendiri. Sehingga satu arah bisa dibuat lebih longgar apalagi Jalan Pulau Nias dan Jalan Pulau  Lombok kecil. Yang lain mungkin pertimbangkan kelancaran dibutuhkan parkir jalan Diponegoro, di depan Pasar Sanglah dibersihkan selama proses ini diberlangsung sebelum  jalan pengganti dibuat,” terangnya.

Baca Juga:  Jero Candra Syok Lihat RM Babi Guling Candra Miliknya Ludes Terbakar

Lebih lanjut, pembangunan RS Prof Ngoerah ini memakan hampir waktu satu tahun. Hal ini juga demi kenyamanan masyarakat yang berobat ke RS Prof Ngoerah juga diperhatikan. “Sepertinya akhir 2023  pembangunan, supaya tidak selama setahun akan krodit di sana,” pungkasnya. [ni kadek novi febriani/radar bali]

 

   

 



DENPASAR, Radar Bali.id– Pembangunan gedung RS Prof. Dr. I.G.N.G Prof.Ngoerah menimbulkan kekroditan di Jalan Buton dan sekitarnya. Pasalnya, akses Jalan Pulau Bali ditutup, karena jalan alternatif menuju Jalan Pulau Nias dan Jalan Diponegoro.

Selain itu juga merupakan jalan  masuk ke rumah sakit dan akses mahasiswa Universitas Udayana untuk ke kampus. Yaitu  Kampus Fakultas Hukum dan Fakultas Ilmu Budaya. Dewan Kota Denpasar meminta segera atas kekroditan.

Anggota DPRD Kota Denpasar, Ida Bagus Kiana,  mengatakan bahwa dewan sempat melakukan pembahasan  pembangunan RS Prof .Ngoerah dan mengundang pemangku kepentingan lainnya.  Namun hasil pertemuan itu juga mengambang.

Alasannya waktu itu  dikatakan bahwa penutupan jalan bersifat sementara dan  akan segera ditindaklanjuti. Faktanya, tidak ada langkah yang diambil. ” Sehingga kami DPRD Kota Denpasar mempertanyakan saat kami mengundang pihak terkait Dinas Perhubungan. Kesimpulan sifatnya sementara,” ujar Politisi asal Sanur ini.

Politikus kawakan ini meminta supaya dari RS Prof .Ngoerah  dan Pemerintah Kota Denpasar segera  menyelesaikan permasalahan dan hasilnya segera sosialisasikan melalui media. ” Dengan pihak otoritas terkait, DPRD sudah mempertanyakan. Dan juga dipertanyakan jalan itu otoritas siapa. Itu  belum dapat diberikan gambaran. Kalau RS Prof. Ngoerah yang punya, RS Prof .Ngoerah yang harus memiliki inisiatif,” ujar Politikus Hanura ini.

Baca Juga:  Gema Takbir Sambut Idul Fitri Bergema di Kampung Jawa Wanasari

Sementara itu, diwawancarai Anggota DPRD Kota Denpasar, Agus Wirajaya  meminta Dinas Perhubungan Kota Denpasar membuat rekayasa lalu lintas. Sebab, di satu sisi pembangunan gedung Kesehatan Ibu dan Anak sangat dibutuhkan tapi satu sisi pembangunan jangan sampai mengorbankan masyarakat. ” Di sana kan ada rumah sakit juga, pasar, sekolah dan kampus ya itu harus diperhatikan,” ucapnya.

Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini menjelaskan  salah satu cara untuk menguraikan kemacetan dengan pengaturan lalu lintas dari kajian Dishub Kota Denpasar.

Kemungkinkan dapat  dibuatkan jalan satu arah supaya lebih longgar sehingga tidak terjadi penumpukkan kendaran.  “Menanggapi, kondisi itu jadi, kalau menurut saya KIA memang dibutuhkan meningkatkan pelayanan masyarakat, karena berdampak pada kondisi jalan menurut saya diperhatikan dengan keluhan masyarakat pemerintah dalam hal ini Dishub bisa segera melakukan rekayasa lalu lintas. Perlu dilakukan rekayasa itu berdasarkan kajian dishub sendiri. Sehingga satu arah bisa dibuat lebih longgar apalagi Jalan Pulau Nias dan Jalan Pulau  Lombok kecil. Yang lain mungkin pertimbangkan kelancaran dibutuhkan parkir jalan Diponegoro, di depan Pasar Sanglah dibersihkan selama proses ini diberlangsung sebelum  jalan pengganti dibuat,” terangnya.

Baca Juga:  Jero Candra Syok Lihat RM Babi Guling Candra Miliknya Ludes Terbakar

Lebih lanjut, pembangunan RS Prof Ngoerah ini memakan hampir waktu satu tahun. Hal ini juga demi kenyamanan masyarakat yang berobat ke RS Prof Ngoerah juga diperhatikan. “Sepertinya akhir 2023  pembangunan, supaya tidak selama setahun akan krodit di sana,” pungkasnya. [ni kadek novi febriani/radar bali]

 

   

 


Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru