27.6 C
Denpasar
Friday, June 2, 2023

Ya Ampun! Depresi Karena Sakit, Petani di Abang Malah Gantung Diri

AMLAPURA – Salah seorang petani asal Banjar Dinas Kangkang, Desa Kertha Mandala, Kecamatan Abang, yakni I Wayan Soma, 47, nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri. Korban ditemukan tergantung pada pukul 07.00 Rabu pagi (7/12).

Kapolsek Abang, AKP I Ketut Anyar Wijana mengatakan, peristiwa gantung diri pertama kali diketahui ibu korban bernama Ni Nyoman Ribek. Saat itu, ibu korban hendak mengantarkan sarapan bubur ke kamar korban karena diketahui sedang sakit. “Ibunya ini beberapa kali memanggil korban dan mengetuk pintunya. Tapi tidak ada jawaban,” ujarnya.

Karena tidak ada jawaban, ibu korban pun langsung masuk kamar. Saat membuka pintu, Ni Nyoman Ribek syok melihat anaknya sudah dalam kondisi tergantung menggunakan tali di palang kayu kamar korban. “Teriak minta tolong dan anak dan tetangganya langsung menuju kamar korban. Selanjutnya, korban diturunkan dari palang kayu tersebut dan melepaskan ikatan,” jelasnya.

Baca Juga:  Sebelum Gantung Diri, Mendiang Sempat Bayar Hutang Banten di Warung

Selanjutnya, pihak keluarga pun langsung melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Abang. Bersama tim media dari Puskesman Abang, petugas pun melakukan pemeriksaan luar terhadap jenazah pria yang belum sempat menikah itu. “Diperkirakan meninggal sekitar empat jam sebelum pemeriksaan. Ada luka jeratan di bagian leher,” terangnya.

Dari hasil interogasi petugas kepada keluarga korban, pihaknya mendapatkan informasi jika korban meninggak akibat depresi lantaran sakit batu ginjal yang dideritanya sejak lama dan tak kunjung sembuh. “Keluarga sudah ikhlas dan menganggap ini sebagai musibah. Sehingga keluarga menolak dilakukan otopsi,” tandasnya. (zul/rid)

 



AMLAPURA – Salah seorang petani asal Banjar Dinas Kangkang, Desa Kertha Mandala, Kecamatan Abang, yakni I Wayan Soma, 47, nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri. Korban ditemukan tergantung pada pukul 07.00 Rabu pagi (7/12).

Kapolsek Abang, AKP I Ketut Anyar Wijana mengatakan, peristiwa gantung diri pertama kali diketahui ibu korban bernama Ni Nyoman Ribek. Saat itu, ibu korban hendak mengantarkan sarapan bubur ke kamar korban karena diketahui sedang sakit. “Ibunya ini beberapa kali memanggil korban dan mengetuk pintunya. Tapi tidak ada jawaban,” ujarnya.

Karena tidak ada jawaban, ibu korban pun langsung masuk kamar. Saat membuka pintu, Ni Nyoman Ribek syok melihat anaknya sudah dalam kondisi tergantung menggunakan tali di palang kayu kamar korban. “Teriak minta tolong dan anak dan tetangganya langsung menuju kamar korban. Selanjutnya, korban diturunkan dari palang kayu tersebut dan melepaskan ikatan,” jelasnya.

Baca Juga:  Jenazah Cewek Kafe Diambil Keluarga, Polisi Periksa Pacar Korban

Selanjutnya, pihak keluarga pun langsung melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Abang. Bersama tim media dari Puskesman Abang, petugas pun melakukan pemeriksaan luar terhadap jenazah pria yang belum sempat menikah itu. “Diperkirakan meninggal sekitar empat jam sebelum pemeriksaan. Ada luka jeratan di bagian leher,” terangnya.

Dari hasil interogasi petugas kepada keluarga korban, pihaknya mendapatkan informasi jika korban meninggak akibat depresi lantaran sakit batu ginjal yang dideritanya sejak lama dan tak kunjung sembuh. “Keluarga sudah ikhlas dan menganggap ini sebagai musibah. Sehingga keluarga menolak dilakukan otopsi,” tandasnya. (zul/rid)

 


Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru