30.4 C
Denpasar
Sunday, March 26, 2023

Insinyur Bunuh Diri Tinggalkan Surat Bertuliskan Deposito Puluhan Juta

GIANYAR – Seorang insinyur berinisial MOA, 60, mengakhiri hidup dengan gantung diri di dapur rumahnya di Banjar Peteluan, Desa Temesi, Kecamatan Gianyar, Selasa (12/4) pukul 07.30. Korban memberikan pesan pada secarik kertas bertuliskan kata deposito Rp 60 juta.

Menurut informasi yang dihimpun, kejadian diketahui pertama kali oleh menantu korban. Pada Selasa pagi, menantunya hendak mengantar sarapan bubur. Namun pintu kamar korban tertutup.

Pintu sempat diketok, tetap tidak ada jawaban. Hingga akhirnya, si menantu melakukan aktivitas lain, yakni mebanten menghaturkan sesajen.

Si menantu sempat melihat dari jendela dapur, ada sosok tergantung. Saat dicek, rupanya sang mertua tampak menggantung lehernya di kayu dapur. Saat ditemukan, korban tanpa baju hanya mengenakan celana panjang. Si menantu langsung memberitahu kerabat.

Baca Juga:  Gara-Gara Masalah Asmara, Pelajar SMA Tewas Gantung Diri

Selanjutnya korban yang sudah tidak bernyawa dievakuasi dan ditidurkan ke kamarnya. Kejadian itu lantas mendapatkan perhatian Polsek Gianyar.

Kapolsek, Kompol Gede Putra Astawa membenarkan kejadian itu. Polisi langsung mendatangi lokasi kejadian. Kemudian mengumpulkan keterangan saksi hingga berkoordinasi dengan Unit Identifikasi Sat Reskrim Polres Gianyar untuk melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara).

“Berkoordinasi dengan dokter Puskesmas 1 Gianyar untuk pemeriksaan luar terhadap korban,” jelasnya.

Saat penyisiran kamar, polisi menemukan selembar kertas yang bertuliskan “Tabungan 20 juta di Pak Yan Bancis Buat ngelanjutkan Piasan Blm Byr Lg 10 jt Deposito 60 jt Buat Devan”. Selain surat itu, juga ditemukan obat-obatan.

“Hasil pemeriksaan luar korban oleh dokter Puskesmas 1 Gianyar, kondisi korban sudah dalam keadaan meninggal dunia yang sudah ada kaku diperkirakan telah meninggal 6 jam sebelum pemeriksaan,” jelasnya.

Baca Juga:  Duh, Cantiknya Perpustakaan Lima SD di Desa Puhu Gianyar

Tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan.

“Dari hasil pemeriksaan disimpulkan dugaan kuat bahwa tanda-tanda pemeriksaan tersebut adalah tanda-tanda yang umum pada korban gantung diri,” ungkapnya.

Mengenai motif insinyur itu nekat mengakhiri hidup diduga kuat karena sakit. “Keterangan dari keluarga korban, kemungkinan besar penyebab korban gantung diri dikarenakan korban mengalami sakit yang tidak kunjung sembuh,” terangnya.

Dari hasil olah TKP dan dari hasil pemeriksaan dokter pihak keluarga korban meyakini bahwa kejadian tersebut adalah murni gantung diri yang dilakukan oleh korban. “Dan sementara dari pihak keluarga korban menerima kejadian tersebut adalah merupakan musibah,” pungkasnya.



GIANYAR – Seorang insinyur berinisial MOA, 60, mengakhiri hidup dengan gantung diri di dapur rumahnya di Banjar Peteluan, Desa Temesi, Kecamatan Gianyar, Selasa (12/4) pukul 07.30. Korban memberikan pesan pada secarik kertas bertuliskan kata deposito Rp 60 juta.

Menurut informasi yang dihimpun, kejadian diketahui pertama kali oleh menantu korban. Pada Selasa pagi, menantunya hendak mengantar sarapan bubur. Namun pintu kamar korban tertutup.

Pintu sempat diketok, tetap tidak ada jawaban. Hingga akhirnya, si menantu melakukan aktivitas lain, yakni mebanten menghaturkan sesajen.

Si menantu sempat melihat dari jendela dapur, ada sosok tergantung. Saat dicek, rupanya sang mertua tampak menggantung lehernya di kayu dapur. Saat ditemukan, korban tanpa baju hanya mengenakan celana panjang. Si menantu langsung memberitahu kerabat.

Baca Juga:  Frustasi karena Sakit Sang Istri, Sembuh dengan Minyak Racikan Sendiri

Selanjutnya korban yang sudah tidak bernyawa dievakuasi dan ditidurkan ke kamarnya. Kejadian itu lantas mendapatkan perhatian Polsek Gianyar.

Kapolsek, Kompol Gede Putra Astawa membenarkan kejadian itu. Polisi langsung mendatangi lokasi kejadian. Kemudian mengumpulkan keterangan saksi hingga berkoordinasi dengan Unit Identifikasi Sat Reskrim Polres Gianyar untuk melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara).

“Berkoordinasi dengan dokter Puskesmas 1 Gianyar untuk pemeriksaan luar terhadap korban,” jelasnya.

Saat penyisiran kamar, polisi menemukan selembar kertas yang bertuliskan “Tabungan 20 juta di Pak Yan Bancis Buat ngelanjutkan Piasan Blm Byr Lg 10 jt Deposito 60 jt Buat Devan”. Selain surat itu, juga ditemukan obat-obatan.

“Hasil pemeriksaan luar korban oleh dokter Puskesmas 1 Gianyar, kondisi korban sudah dalam keadaan meninggal dunia yang sudah ada kaku diperkirakan telah meninggal 6 jam sebelum pemeriksaan,” jelasnya.

Baca Juga:  Duh, Cantiknya Perpustakaan Lima SD di Desa Puhu Gianyar

Tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan.

“Dari hasil pemeriksaan disimpulkan dugaan kuat bahwa tanda-tanda pemeriksaan tersebut adalah tanda-tanda yang umum pada korban gantung diri,” ungkapnya.

Mengenai motif insinyur itu nekat mengakhiri hidup diduga kuat karena sakit. “Keterangan dari keluarga korban, kemungkinan besar penyebab korban gantung diri dikarenakan korban mengalami sakit yang tidak kunjung sembuh,” terangnya.

Dari hasil olah TKP dan dari hasil pemeriksaan dokter pihak keluarga korban meyakini bahwa kejadian tersebut adalah murni gantung diri yang dilakukan oleh korban. “Dan sementara dari pihak keluarga korban menerima kejadian tersebut adalah merupakan musibah,” pungkasnya.


Artikel Terkait

Most Read


Artikel Terbaru